MASKULINISASI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN MADU (Apis mellifera linneus)
Kata Kunci:
Masculinization, Tilapia, HoneyAbstrak
Ikan nila jantan lebih disukai oleh pembudidaya karena memiliki kecepatan tumbuh lebih tinggi atau cepat dewasa (matang kelamin) dari pada ikan nila betina. Perlu dilakukan upaya peningkatan produksi ikan nila dengan aplikasi maskulinisasi untuk meningkatkan produksi ikan nila jantan. Kegiatan maskulinisasi dapat dilakukan dengan menggunakan hormon 17α-Methyltestosterone. Namun, penggunaan hormon tersebut biasanya meninggalkan residu karsinogenik yang bukan saja tidak memenuhi syarat keamanan pangan tetapi juga membahayakan konsumen. Upaya maskulinisasi dapat dilakukan dengan cara perendaman larva dalam media air larutan madu. Madu mengandung chrysin yang berperan sebagai aromatase inhibitor sehingga mengakibatkan produksi hormon meningkat dan sifat-sifat jantan menjadi dominan. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengetahui rasio kelamin jantan dari perendaman larva ikan nila dalam larutan madu. Larva yang digunakan berumur 7 hari, kemudian perendaman dilakukan selama 20 jam menggunakan madu konsentrasi 15 ml/L mampu menghasilkan 76% benih berkelamin jantan.Unduhan
Referensi
Andriani Y. 2018. Budidaya Ikan Nila. Ed.1, Cet.1. Yogyakarta: Deepublish. Xi, 78 Hlm.
Apriliza K. 2012. Analisa Genetic Gain Anakan Ikan Nila Kunti F5 Hasil Pembesaran I (D90-150). Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof Soedarto Tembalang – Semarang. Journal Of Aquaculture Management And Technology Vol 1(1): 132-146.
Aritonang L S A. 2020. Pengaruh Masa Perendaman Larva Dalam Larutan Tepung Testis Sapi Brahman (Bos Indicus) Terhadap Pembentukkan Kelamin Jantan Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara. Hlm. 20-39.
Damayanti, A, A., W. Sutresna., dan Wildan. 2013. Aplikasi Madu untuk Pengarahan Jenis Kelamin pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Depik. 2(2) : 82-86. ISSN:2089-7790.
Haq H K. 2013. Pengaruh Lama Waktu Perendaman Induk Dalam Larutan Madu Terhadap Pengalihan Kelamin Anak Ikan Gapi (Poecilia reticulata). Jurnal Perikanan dan Kelautan. 4(3):117-125.
Heti. 2013. Penambahan Senyawa Taurin Pada Pakan Alami Bagi Pertumbuhan Juvenil Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Skripsi. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Lampung.
Mashuri, Sumarjan, Abidin, Z, 2012. Pengaruh Jenis Pakan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Belut Sawah (Monopterus Albus Zuieuw) The Effect Of Different Feed Types On The Growth Of Eels (Monopterus Albus Zuieuw). Jurnal Penelitian. Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
Mulqan M, Rahimi S A E, Dewiyanti I. 2017. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila Gesit (Oreochromis niloticus) Pada Sistem Akuaponik Dengan Jenis Tanaman Yang Berbeda. Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. Vol 2(1): 183-197.
Mulyani Y, Rosidah, Untung. 2012. Pendidikan dan Pelatihan Budidaya Nila Monoseks Dengan Teknik Jantanisasi Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Cipangramatan dan Karamatwangi, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat. 1(2):87-93. ISSN: 1410-5675.
Nugroho Arif, Endang A, Tita E, 2013. Pengaruh Kepadatan Yang Berbeda Terhadap Kelulushidupan Dan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pada Sistem Resirkulasi Dengan Filter Arang. Journal Of Aquaculture Management And Technology Vol 2(3): 94 – 100
Odara S S, Watung J Ch, Sinjal H J. 2015. Maskulinisasi Larva Ikan Nila Konsentrasi Berbeda. Jurnal Budidaya Perairan. Vol. 3(2): 1 – 6.
Priyono E, Muslim, Yulisman. 2013. Maskulinisasi Ikan Gapi (Poecilia reticulata) Melalui Perendaman Induk Bunting Dalam Larutan Madu Dengan Lama Perendaman Berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia.ISSN : 2303- 2960. 14-22 Hal.
Rosmaidar, Dasrul, Fitriani U, Zuhrawati, Hammy, Aliza D. 2016. Pengaruh Umur Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Terhadap Peningkatan Penjantanan Menggunakan Hormon Methyl Testosterone (MT) Alami. Jurnal Medika Veterinaria. Vol. 10(2).
Rosmaidar, Winaruddin, Herlina M. 2014. Peningkatan Jumlah Nila (Oreochromis niloticus) Jantan Melalui Penggunaan Metiltestosteron Alami. Hormon Jurnal Medikal Veterinaria. 8(2): 128-131.
Srisakultiew P, Komonrat W. 2013. Immersion Of 17α- Methyltestosterone Dose And Duration On Tilapia Masculinization. Journal Of Fisheries Science. 7(4): 302-308.
Tarigan R P. (2014). Laju Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Botia (Chromobotia Macracanthus) Dengan Pemberian Pakan Cacing Sutera (Tubifex sp.) Yang Dikultur Dengan Beberapa Jenis Pupuk Kandang. Skripsi. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. Universitas Sumatera Utara.
Tomasoa AM, Azhari D, Manansang CA, Dansole F F. 2020. Pengaruh Perendaman Dan Durasinya Dalam Larutan Madu Terhadap Maskulinisasi Larva Oreochromis niloticus. Jurnal Ilmiah Tindalung. Vol. 6(2): 37-41.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Perikanan Terapan

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Jurnal Perikanan Terapan agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the Jurnal Agro Industri Perkebunan right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially) with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in Jurnal Agro Industri Perkebunan.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Jurnal Agro Industri Perkebunan. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.