Sistem Akuaponik “Kulkas Hidup” Untuk Daerah Lahan Terbatas, Sulit Air dan Daerah Pasca Bencana

Penulis

  • Tulas Aprilia Politeknik Negeri Lampung

DOI:

https://doi.org/10.25181/peranan.v2i1.2203

Abstrak

Tingginya pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan semakin berkurangnya lahan pertanian dan perikanan, sementara di sisi lain permintaan akan bahan pangan semakin meningkat. Hal ini mendorong munculnya inovasi menciptakan budidaya pada lahan terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui survival rate ikan, laju pertumbuhan harian, feed convertion ratio, karakter media akuaponik, produktivitas sayuran serta kualitas air pada sistem akuaponik sebagai bentuk inovasi kulkas hidup. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi solusi atas permasalahan pangan di daerah sempit, padat penduduk, daerah sulit air dan daerah pasca bencana. Hasil yang didapatkan Survival Rate pada kepadatan ikan 5 kg/ember cukup baik yaitu 77-81%. Laju pertumbuhan bobot harian serta feed convertion ratio pada kepadatan ikan 5 kg/ember dengan frekuensi pakan satu kali lebih efektif dan menguntungkan. Karakter media akuaponik sistem kulkas hidup mempunyai banyak kelebihan yaitu: hemat air, sistemnya sederhana, tidak membutuhkan listrik, cocok untuk daerah minim lahan, biaya investasi murah, mudah di laksanakan, cocok untuk produksi rumah tangga, kepadatan ikan yang dipelihara cukup tinggi. Produktivitas sayuran kangkung juga baik dengan media tanam cukup menggunakan arang kayu, kepadatan tanaman cukup tinggi, dan jumlah pakan ikan yang rendah sudah mampu menghasilkan kangkung yang banyak dengan kualitas air yang cukup baik. Akuaponik sistem kulkas hidup dapat dijadikan pilihan solusi untuk ketersediaan pangan di daerah yang padat penduduk, daerah sulit air dan daerah pasca bencana. Kata kunci: Akuaponik, Kulkas hidup, Pangan, Pasca Bencana

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-11-26

Cara Mengutip

Aprilia, T. (2021). Sistem Akuaponik “Kulkas Hidup” Untuk Daerah Lahan Terbatas, Sulit Air dan Daerah Pasca Bencana . Jurnal Perikanan Terapan, 2(1). https://doi.org/10.25181/peranan.v2i1.2203