Efektivitas Kombinasi Lumpur Aktif dan Natrium Bikarbonat (NaHCO3) dalam Pengelolaan Limbah Cair Industri Tebu (Saccharum officinarum L.)

Authors

  • Refky Sanjaya Program Studi Produksi dan Manajemen Industri Perkebunan Politeknik Negeri Lampung
  • Rijadi Subiantoro Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Negeri Lampung
  • Dedi Supriyatdi Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Negeri Lampung

DOI:

https://doi.org/10.25181/aip.v5i1.650

Abstract

In the sugarcane processing into sugar, it will produce g. About 52,9% of liquias, solid, and luquid waste. About 52,9% of liquid waste cause many problems. If the liquid waste directly discharged into the waters, it will cause pollution of water bodies, as well as air pollution around the river. The objective of this study is to obtain the effective and duration activity of the combination of active sludge and sodium bicarbonate in reducing the sugarcane industry of liquid waste. In this research, liquid waste management is done by aerobicized batch system stagnant in laboratory scale with the descriptive analysis. Biodegradation treatment is given to the liquid waste derived from anaerobic ponds in Bunga Mayang Sugar Mill, North Lampung. The treatment is L0 = without treatment (control), L1 = without sludge + 5 g.l-1 sodium bicarbonate, L2 = 100 ml.l-1 active sludge + 5 g.l-1 sodium bicarbonate. The result showed that application of 100 ml.l-1 active sludge + 5 g.l-1 sodium bicarbonate can increase the pH to 7,85, increase DO to 0,16 mg.l-1, reduce COD to 48,18%, increase sulfide content to 90,44%, increase turbidity to 95,4%, increase the wastewater temperature to 35oC, and the time required is shorter than the conventional anaerobic pools.   Keywords: active sludge, liqud waste, sodium bicarbonatePermalink: http://jurnal.polinela.ac.id/index.php/AIP/article/view/650

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agus, F. (2005). Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Bogor: Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

Amin, A., Sitorus, S., & Yusuf, B. (2016). Pemanfaatan limbah tongkol jagung (Zea mays L.) sebagai arang aktif dalam menurunkan kadar amonia, nitrit dan nitrat pada limbah cair industri tahu menggunakan teknik celup. Jurnal Kimia Mulawarman, 13(2), 78-84.

Anggraeni, D., Sutanhaji, A. T., & Rahadi, B. (2014). Pengaruh volume lumpur aktif pada proses lumpur aktif stabilisasi kontak. Jurnal Sumber Daya Alam dan Lingkungan, 1(3), 6-12.

Asmadi, Endro, S., & Oktiawan, W. (2011). Pengurangan chrom (cr) dalam limbah cair industri kulit pada proses tannery menggunakan senyawa alkali Ca(OH)2, NaOH dan NaHCO3 (studi kasus PT. Trimulyo Kencana Mas Semarang). Jurnal Air Indonesia, 5(1), 41-54.

Cyio, M. B. (2008). Efektivitas bahan organik dan tinggi genangan terhadap perubahan Eh, Ph, dan status Fe, P, Al terlarut pada tanah ultisol. Jurnal Agroland, 15(4), 257-263.

Effendi, M. S. (2002). Kinetika fermentasi asam asetat (vinegar) oleh bakteri Acetobacter aceti B 127 dari etanol hasil fermentasi limbah cair pulp kakao. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 13(2), 125-135.

Gunawan, B., Pratiwi, Y. I., & Saadah, T. T. (2017). Study Of Liquid Organic Fertilizer Tech Nano In The Rate Of Increase In Growth Beginning Cuttings Bagal Plant Cane Ps-881. JHP17: Jurnal Hasil Penelitian, 2(01), 62-67.

Hammer, M.J. (2012). Water and wastewater technology. 7th ed. United States: Pearson Prentice Hall, Upper Saddle River.

Kementerian Lingkungan Hidup. (2002). Program penilaian pringkat kinerja perusahaan. Kep/Menlh/Nomor 127/Tahun 2002.

Kementerian Lingkungan Hidup. (2014). Baku mutu air limbah bagi industri gula. Kep/Menlh/Nomor 05/Tahun 2014.

Khuluq, A. D., & Mulyaningsih, S. (2016). Pertumbuhan dan produktivitas tebu pada beberapa paket tata tanam di lahan kering. Jurnal Agronomi Indonesia, 44(2), 211-220.

Lestari, L. C., Widyaswari, A., & Arif, Z. (2013). Penentuan Kadar Sulfat Menggunakan Turbidimetri. Jawa Barat: Institut Pertanian Bogor.

Meitiniarti, V. I., Soetarto, E. S., Sugiharto, E., & Timotius, K. H. (2008). Optimum concentration of glucose and Orange II for growth and decolorization of Orange II by Enterococcus faecalis ID6017 under static culture. Microbiology Indonesia, 2(2), 73-78.

Moertinah, S., Yuliastuti, R., & Yuliasni, R. (2010). Peningkatan kinerja lumpur aktif dengan penambahan karbon aktif dalam pengolahan air limbah industri tekstil pewarnaan dengan zat warna indigo & sulfur. Jurnal Riset Industri, 4(1), 23-33.

Paramita, P., Shovitri, M., & Kuswytasari, N. D. (2012). Biodegradasi Limbah Organik Pasar dengan Menggunakan Mikroorganisme Alami Tangki Septik. Jurnal Sains dan Seni ITS, 1(1), E23-E26.

Paramita, P., Shovitri, M., & Kuswytasari, N. D. (2012). Biodegradasi Limbah Organik Pasar dengan Menggunakan Mikroorganisme Alami Tangki Septik. Jurnal Sains dan Seni ITS, 1(1), E23-E26.

Sudaryati, N. L. G., Kasa, I. W., & Suyasa, I. W. B. (2007). Pemanfaatan sedimen perairan tercemar sebagai bahan lumpur aktif dalam pengolahan limbah cair industri tahu. ECOTROPHIC: Jurnal Ilmu Lingkungan, 3(1), 21-29.

Widiastuti, H., Prakoso, H. T., Suharyanto, & Siswanto. (2016). Optimasi pengomposan tandan kosong kelapa sawit menggunakan dekomposer bakteri lignoselulolitik skala komersial. Menara Perkebunan, 83(2), 60-69.

Published

2017-05-25

How to Cite

Sanjaya, R., Subiantoro, R., & Supriyatdi, D. (2017). Efektivitas Kombinasi Lumpur Aktif dan Natrium Bikarbonat (NaHCO3) dalam Pengelolaan Limbah Cair Industri Tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Agro Industri Perkebunan, 5(1), 39-56. https://doi.org/10.25181/aip.v5i1.650

Issue

Section

Article

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>