POTENSI EKSTRAK DAUN BIDARA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PRODUK DETERJEN CAIR
DOI:
https://doi.org/10.25181/jupiter.v3i2.3355Kata Kunci:
Bidara, Deterjen cair, Sodium Lauryl SulfateAbstrak
Zat Sodium Lauryl sulfate atau SLS dapat menyebabkan iritasi kulit dan menggangu kesehatan mata. Saponin adalah senyawa glikosida yang dapat ditemukan pada tanaman. Dengan memanfaatkan saponin dalam daun bidara sebagai surfaktan dapat mengurangi penggunaan SLS. Deterjen dibuat dengan tiga formulasi dengan variasi konsentrasi esktrak daun bidara sebesar 5% (F1), 10% (F2), dan 15% (F3). Formulasi dibuat dengan perbandingan antara esktrak dan surfaktan, dimana semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan maka semakin rendah konsentrasi surfaktan yang digunakan. Metode yang digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAL) dengan 1 faktor (3 jenis variasi konsentrasi ekstrak dan konsentrasi SLS) dengan 6 kali ulangan. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah mengetahui karakteristik dari deterjen ekstrak daun bidara yang dihasilkan. Deterjen ekstrsak daun bidara kemudian di evaluasi meliputi uji Ph, kestabilan busa, viskositas, uji tingkat kesukaan (hedonik) dan daya pembersihan. Hasil yang diperoleh pada uji Ph adalah 5,63 (P1), 3,80 (P2), 3,83 (P3). Viskositas sebesar 19623cps (P1), 5243cps (P2), 707cps (P3). Uji hedonik pada aroma 62% (P1), 58% (P2), 66% (P3), Warna 69% (P1), 57% (P2), 54% (P3). Tekstur 68% (P1), 61% (P2), 60% (P3). Penerimaan keseluruhan 68% (P1), 60% (P2), 58% (P3). Kemudian pada uji daya pembersihan hasil terbersih adalah P1Unduhan
Data unduhan belum tersedia.