https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/issue/feedJurnal Pengembangan Agroindustri Terapan2023-10-09T05:40:27+00:00Deary Amethy Zahrotinufus Joen, S.T.P., M.SidearyAZJ312@polinela.ac.idOpen Journal Systems<p>Journal of Applied Agroindustry Development are periodical scientific journals which are written in Bahasa Indonesia, published by Research Unit and Community Service of Mayor Pengembangan Produk Agroindustri Politeknik Negeri Lampung second times a year in every August, and February. The manuscript submission process is open year-round. All submitted manuscripts will be reviewed in double-blind and editorial reviews before being accepted for publication. Journal of Applied Agroindustry Development is a medium for publishing research articles and case studies (limited to some cases of interest and has a new value). Applied agricultural research journals receive manuscripts from agroindustry upstream and downstream. Journal scope: Agro-industrial management and processes Agro-industrial waste treatment</p>https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3171STRATEGI SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN AGROINDUSTRI KARET DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROSESS (AHP) DI PROPINSI LAMPUNG2023-08-21T07:37:47+00:00Haidawati watihaidawati@fp.unila.ac.idErdi Surosoailsaazalia@polinela.ac.id<p>Abstrak</p> <p> </p> <p>Indonesia merupakan negara penghasil karet terbesar ke dua di dunia memiliki luas areal 3,69 juta hektar. Karet termasuk tanaman perkebunan yang potensial di Propinsi Lampung tersebar di Lampung Utara, Lampung Selatan, Lampung Barat, Lampung Tengah, Lampung Timur, Way Kanan, Tanggamus, Tulang Bawang dan Pesawaran. Tujuan penelitian ini adalah Merekomendasikan strategi penangganan dalam perbaikan dan meningkatkan pengelolaan lingkungan agroindustri karet di Propinsi Lampung. Metode yang digunakan adalah <em>Analytical Hierarchy Prosess</em> (AHP) dan wawancara langsung. Data pendukung diperoleh dari pihak industry, pemerintah, Asosiasi, dan akademisi. Hasil Penelitian analisis AHP menunjukkan peningkatan pengelolaan lingkungan agroindustri karet secara terpadu dan berkesinambungan menempati peringkat pertama (nilai = 0,581) dengan strategi melibatkan pihak-pihak terkait dan memahami tentang pengelolaan lingkungan baik pemerintah maupun swasta direkomendasikan sesuai Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menerapkan manajemen yang komprehensif mulai dari proses sampai pengelolaan lingkungan dan menerapkan konsep produksi bersih</p>2023-10-27T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapanhttps://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3242BAGLOG HASIL AGROINDUSTRI OLAHAN LIMBAH BAMBU SEBAGAI MEDIA TUMBUH JAMUR TIRAM PUTIH 2023-09-30T06:30:38+00:00Nanang Wahyu Prajakananangwp@polinela.ac.idFahri Alifahrialihorti@polinela.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kadar air, kadar lemak dan protein pada jamur tiram putih yang ditumbuhkan pada media baglog limbah bambu. Penelitian ini dilakukan di Kubung Jamur Politeknik Negeri Lampung yang terdiri dari tiga tahapan. Pertama proses pembuatan media baglog, kedua penanaman bibit jamur tiram putih, dan ketiga pemanenan jamur tiram putih. Hasil panen jamur tiram dibawa ke laboratorium untuk dilakukan analisis. Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian kandungan jamur tiram pada media tumbuh limbah bambu untuk parameter kadar air sebesar 85,93%, kadar lemak sebesar 0,36%, dan protein 1,35%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa selain serbuk gergaji kayu, limbah bambu dapat dimanfaatkan sebagai media alternatif untuk media tumbuh jamur tiram putih.</p>2023-10-27T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapanhttps://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3220KARAKTERISTIK FISIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EDIBLE FILM DARI EKSTRAK DAUN SENDUDUK (Melastoma malabathricum L)2023-10-09T05:40:27+00:00Fauziah Fiardillafauziahfiardilla@unja.ac.idPridata Gina Putripridatagina@polinela.ac.idUtari Yolla Sundariutariyollasundari@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun senduduk (<em>Melastoma malabathricum L</em>) terhadap karakteristik fisik dan aktivitas antioksidan <em>edible film</em> berbahan dasar kitosan dan PVA<em>.</em> Penelitian ini memiliki 5 perlakuan percobaan yaitu konsentrasi ekstrak daun senduduk 0%, 2%, 4.7%, 9% dan 16.5% kemudian dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali sehingga didapat 15 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun senduduk (<em>Melastoma malabathricum L</em>) berpengaruh terhadap karakteristik fisik dan aktivitas antioksidan pada <em>edible</em><em> film yang dihasilkan</em>. Hasil penelitian terhadap karakteristik fisik berupa ketebalan, kuat tarik, persen perpanjangan (elongasi), serta aktivitas antioksidan <em>edible film</em> yang menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi ekstrak daun senduduk 16,5% menghasilkan perlakuan terbaik dengan nilai ketebalan film 249 µm, Kuat tarik 38.39 (kgf/cm<sup>2</sup>), Transparansi 80.3% dan aktivitas antioksidan 93.93%.</p>2023-10-27T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapanhttps://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3203KARAKTERISTIK FISIK BIJI KOPI HASIL PRODUKSI UNIT USAHA DI KECAMATAN KEBUN TEBU LAMPUNG BARAT2023-08-21T04:43:29+00:00M. Perdiansyah Mulia Harahapmulyaferdiansyah@gmail.comAnalianasari Analianasarianalianasari@polinela.ac.idTaufik Nugraha Agasitaufiknugrahaagassi@polinela.ac.id<p>Gapoktan Triguna memiliki beberapa unit usaha yang mengahasilkan biji kopi diantaranya Rona, Rope, dan TM Coffee. Informasi tentang karakteristik biji kopi Rona, Rope, dan TM Coffee belum banyak diketahui. Penelitian ini menggunakan biji kopi petik merah yang diperoleh dari petani desa Tribudisyukur, Kec. Kebun Tebu, Kab. Lampung Barat dengan berbagai pengolahan pasca panen. Pada penelitian ini masing- masing sampel biji kopi Rona, Rope, dan TM Coffee yang sudah diproses pasca panen diambil secara acak untuk penentuan karakteristik dan kualitas biji kopi yang meliputi nilai cacat dan mutu biji kopi, kopi lolos ayakan, kadar kotoran kopi, jumlah biji per 500 g, kerapatan massa dan persentase kopi lanang. Analisis pada penelitian ini disajikan secara deskriptif. Hasil analisis karakteristik fisik biji kopi di ketiga unit usaha di Kecamatan Kebun Tebu Lampung Barat diketahui bahwa biji kopi Rona memiliki karakteristik fisik terbaik dibandingkan kedua unit usaha lainnya. Biji kopi Rona memiliki nilai cacat dan kadar kotoroan terkecil dari kedua unit usaha lainnya dan persentase biji kopi tertahan di ayakan 8 mm tertinggi yaitu sebesar 91,33% dengan kerapatan massa sebesar 1,17 g/cm<sup>3</sup>, sedangkan untuk jumlah biji per 500 g terbanyak adalah biji kopi TM Coffee dan persentase kopi lanang tertinggi dihasilkan oleh biji kopi Rope.</p>2023-10-27T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapanhttps://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3221KARAKTERISTIK PANGAN LOKAL INSTAN “BURGO” DIPRODUKSI DENGAN METODE EKONOMIS FREEZING-DRYING2023-08-18T07:01:20+00:00Aldilla Sari Utamialdilla.sari.utami@polsri.ac.idIra Gusti Rianiira.gusti.riani@polsri.ac.idMarta Tika Handayanimarta.tika.handayani@polsri.ac.id<p><em>Instant burgo made from 3 kinds of rice flour combined with binding agents and salt in determined proportion were studied for achieving the information on best combination which produ</em><em>c</em><em>ed desired food product. the dehydration methods were also compared between direct drying and freezing-drying application. The main flours have amylose content ranging between 15.64- 23.83%, whereas binding agents have amylose content in quite higher range, 2.8-30.21%. This variation was suggested affecting the important characteristic of instant burgo, such as texture. Moreover, the instant burgo had the same hardness and cohesiveness as the freshly processed of original recipe of burgo from the same type of rice. </em><em> </em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapanhttps://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3244 KAJIAN KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA AGROINDUSTRI KERUPUK IKAN LELE (Clarias batrachus) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri blume)2023-09-30T05:38:46+00:00Suci Hardina Rahmawatisucihardina21@gmail.comMuhammad Apandi Putramuhammadapandiputra@gmail.comFahrulsyah Fahrulsyahfahrulsyah@polinela.ac.idM Perdiansyah Mulia Harahapperdiansyahmulia@polinela.ac.id<p>Tepung porang dari umbi porang (<em>Amorphophallus muelleri blume</em>) memiliki kandungan serat pangan larut yang strukturnya mirip dengan pectin atau disebut juga glukomanan dengan kandungannya sebanyak 67%. Menurut salah satu petani porang di lampung selatan menyebutkan bahwa ekspor porang di berhentikan karena kualitas porang di Indonesia kurang baik. Oleh karena itu penelitian ini memanfaatkan porang untuk diambil tepungnya guna bahan campuran kerupuk ikan lele. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kerupuk ikan lele baik secara sensori maupun proksimat. hasil yang telah dicapai pada penelitian ini pengolahan kerupuk ikan lele dengan penambahan bahan dasar tepung porang diuji dengan parameter organoleptik dan proksimat yaitu : Uji proksimat sampel kontrol pada kadar air 9,3865, kadar abu 6,0316, lemak 0,3452, protein 3,5992, serat kasar 1,2993, dan karbohidrat 80,6374 dan pada sampel produk kadar air 10,3687, kadar abu 5,7409, lemak 0,4752, protein 4,7991, serat kasar 1,5307, dan karbohidrat 78,6252. Uji organoleptik sampel kontrol warna rata-rata 2,3=23 penilaian panelis biasa sedangkan sampel produk warna 2,8=28 penilaian panelis suka, sampel kontrol aroma rata-rata 2,2=22 penilaian panelis biasa sedangkan sampel produk aroma 2,8=28 penilaian panelis suka, sampel kontrol tekstur rata-rata 2,3=23 penilaian panelis biasa, sedangkan sampel produk tekstur 2,9=29 penilaian panelis suka, sampel kontrol rasa rata-rata 2,3=23 penilaian panelis biasa, sedangkan sampel produk rasa 3=30 penilaian panelis suka.</p> <p><strong> </strong></p>2023-10-27T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapan