Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapan
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter
<p><strong>Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapan</strong> <strong>(JUPITER)</strong> is a periodical scientific journals which are written in Bahasa Indonesia, published by Research Unit and Community Service of Mayor Pengembangan Produk Agroindustri Politeknik Negeri Lampung second times a year in every March and September. The manuscript submission process is open year-round. All submitted manuscripts will be reviewed in double-blind and editorial reviews before being accepted for publication. Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapan is a medium for publishing research articles and case studies (limited to some cases of interest and has a new value).</p> <p><span style="text-decoration: underline;"><strong>Journal Detail</strong></span></p> <ul> <li><strong>Journal Name : </strong>Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapan</li> <li><strong>Journal Abbreviation : </strong>JUPITER</li> <li><strong>Frequency : </strong>Two issues per year</li> <li><strong>Online ISSN : </strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20221207281050326" target="_blank" rel="noopener">2963-5977</a></li> <li><strong>Editor-in-chief</strong> : Analianasari (Doctor of Agroindstry Product Development)</li> <li><strong>Managing Editor </strong>: Deary Amethy Z. J.</li> <li><strong>Publisher : </strong>Politeknik Negeri Lampung</li> <li><strong>Journal Scope </strong>: Agroindustrial Process and Management; Agroindustrial Waste treatment</li> <li><strong>Citation Analysis </strong>: <a href="https://scholar.google.com/citations?user=wMy4XW0AAAAJ&hl=en&authuser=5" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a>, <a href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?search_mode=content&and_facet_source_title=jour.1453715" target="_blank" rel="noopener">Dimensions</a>, <a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/36084?page=1" target="_blank" rel="noopener">Garuda</a></li> </ul>id-ID[email protected] (Deary Amethy Zahrotinufus Joen, S.T.P., M.Si)[email protected] (M. Perdiansyah Mulia Harahap H., S.T.P., M.S.i)Jum, 14 Mar 2025 07:26:07 +0000OJS 3.2.1.1http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss60PENGARUH WAKTU DAN KECEPATAN SENTRIFUGASI TERHADAP MUTU LATEKS PEKAT
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3607
<p>Lateks pekat adalah suatu produk olahan karet yang telah dipekatkan menjadi KKK 60% - 64%. Pembuatan lateks pekat menggunakan metode sentrifugasi hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh waktu sentrifugasi terhadap mutu lateks pekat, mendapatkan pengaruh kecepatan sentrifugasi terhadap mutu lateks pekat, mendapatkan pengaruh interaksi waktu dan kecepatan sentrifugasi terhadap mutu lateks pekat, serta mendapatkan waktu dan kecepatan sentrifugasi terbaik yang menghasilkan mutu lateks pekat sesuai standar ISO 2004. Penelitian ini menggunakan RAK dengan 2 faktor yaitu waktu dan kecepatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu dan kecepatan sentrifugasi pada pembuatan lateks pekat memberikan pengaruh terhadap mutu lateks pekat kecuali pH dan terdapat interaksi antara waktu dan kecepatan sentrifugasi terhadap mutu lateks pekat kecuali KKK, pH, dan KJP. Mutu lateks pekat yang telah memenuhi standar ISO 2004 yaitu pH (10,8 - 11,8) dan WKM (573.00 - 628.17 detik) dan KKK (54.34% - 57.59%), KJP (52.38% - 55.19%) namun belum memenuhi standar ISO 2004.</p> <p> </p>Putri Lestari, Maryanti , Supriyanto , Febrina Delvitasari
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapan
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3607Jum, 14 Mar 2025 00:00:00 +0000KARAKTERISTIK KOPI ROBUSTA PADA PENGOLAHAN BASAH DI DESA TRIBUDISYUKUR LAMPUNG BARAT
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3362
<p>Preferensi konsumen terhadap kopi diawali dari cita rasa dan aroma. Kopi robutsa memiliki citarasa pahit yang lebih tinggi dibandingkan kopi arabika. Citarasa pahit dihasilkan dari senyawa kafein, sehingga menghasilkan after taste yang kuat. Hal tersebut didapatkan dari proses pengolahan basah yang menghasilkan seduhan yang clean atau karakter rasa yang lebih jernih dan memiliki aroma yang lebih kuat, body ringan, after taste, dan acidity lebih tinggi. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi proses pengolahan basah, menganalisis karakteristik fisik dan kimia klon kopi robusta Rope Dale dan Rope Dora yang didapat dari Desa Tribudisyukur. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji lanjut BNT sebesar 5%. Hasil yang didapat berupa proses pengolahan basah yang meliputi panen buah, sortasi buah, perendaman/perambangan buah, pengupasan kulit buah (pulper), fermentasi, pencucian (washing), penjemuran/pengeringan, pengupasan kulit tanduk (<em>hulling</em>), sortasi biji kopi, dan pengelompokkan (grading) mutu biji kopi serta mendapatkan biji kopi (green bean) bermutu 1 dan 2 sebanyak 18 – 20 kg dari bahan baku semula 162 kg buah kopi campuran (merah-kuning-hijau) atau mengalami penyusutan sebesar 87 – 90%. Karakteristik fisik sesuai SNI 01-2907-2008 dan karakteristik kimia sesuai SNI 01- 3542-2004 serta terdapat senyawa volatil dan non volatil berupa kafein.</p>Alief Maulana, Analianasari, Kurnia Rimadhanti Ningtyas, M Perdiansyah Mulia Harahap
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapan
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3362Jum, 14 Mar 2025 00:00:00 +0000KARAKTERISTIK FISIKO KIMIA DAN CITA RASA KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) PENGOLAHAN BLACK HONEY PADA KETINGGIAN DAN TINGKATAN (Level) PENYANGRAIAN BERBEDA
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3287
<p>Tanaman kopi yang paling banyak ditanam di Indonesia adalah kopi Robusta. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mutu dan citarasa kopi antara lain genetis bahan tanam, lingkungan tempat tumbuh, metode pengolahan dan fermentasi, metode penyangraian dan metode penyeduhan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik fisik dan kimia serta cita rasa biji kopi Robusta dengan pengolahan madu hitam terhadap ketinggian tanam serta tingkat penyangraian yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengembangan Produk Agroindustri dan Laboratorium Analisis, Politeknik Negeri Lampung pada Bulan April sampai Juli 2023. Penelitan ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor, Faktor pertama adalah ketinggian bahan baku 900 MDPL, dan ±1.200 MDPL, Faktor kedua adalah tingkatan penyangraian (roasting) yaitu light roast dan medium roast. Hasil analisis data penelitian ini menemukan bahwa kopi dari ketinggian 900 MDPL dan ±1.200 MDPL memiliki cacat mutu, lolos ayakan, kadar abu, kadar air, dan derajat keasaman yang sesuai dengan kriteria SNI. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ketinggian tempat tumbuh berpengaruh terhadap kualitas buah yang dipanen. Semakin tinggi tempat tumbuh maka semakin menurun persentase buah rusak dan semakin tinggi kualitas kopinya. Hasil cupping test menyatakan kualitas kopi dari ketinggian ±1.200 MDPL termasuk fine Robusta dengan skor 83,75. Kopi dari lokasi yang lebih tinggi mempunyai skor keharuman, rasa, dan keasaman yang lebih tinggi.</p>Trima Relisa Andani, Analianasari Analianasari, Taufik Nugraha Agassi
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapan
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3287Jum, 14 Mar 2025 00:00:00 +0000POTENSI EKSTRAK DAUN BIDARA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PRODUK DETERJEN CAIR
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3355
<p>Zat Sodium Lauryl sulfate atau SLS dapat menyebabkan iritasi kulit dan menggangu kesehatan mata. Saponin adalah senyawa glikosida yang dapat ditemukan pada tanaman. Dengan memanfaatkan saponin dalam daun bidara sebagai surfaktan dapat mengurangi penggunaan SLS. Deterjen dibuat dengan tiga formulasi dengan variasi konsentrasi esktrak daun bidara sebesar 5% (F1), 10% (F2), dan 15% (F3). Formulasi dibuat dengan perbandingan antara esktrak dan surfaktan, dimana semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan maka semakin rendah konsentrasi surfaktan yang digunakan. Metode yang digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAL) dengan 1 faktor (3 jenis variasi konsentrasi ekstrak dan konsentrasi SLS) dengan 6 kali ulangan. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah mengetahui karakteristik dari deterjen ekstrak daun bidara yang dihasilkan. Deterjen ekstrsak daun bidara kemudian di evaluasi meliputi uji Ph, kestabilan busa, viskositas, uji tingkat kesukaan (hedonik) dan daya pembersihan. Hasil yang diperoleh pada uji Ph adalah 5,63 (P1), 3,80 (P2), 3,83 (P3). Viskositas sebesar 19623cps (P1), 5243cps (P2), 707cps (P3). Uji hedonik pada aroma 62% (P1), 58% (P2), 66% (P3), Warna 69% (P1), 57% (P2), 54% (P3). Tekstur 68% (P1), 61% (P2), 60% (P3). Penerimaan keseluruhan 68% (P1), 60% (P2), 58% (P3). Kemudian pada uji daya pembersihan hasil terbersih adalah P1</p>Syifa Salsabila, Ailsa Azalia, M. Perdiansyah Mulia Harahap, Analianasari Analianasari
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapan
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3355Jum, 14 Mar 2025 00:00:00 +0000KOMBINASI KONSENTRASI TEPUNG ILES – ILES DAN WAKTU SENTRIFUGASI PADA PEMBUATAN LATEKS PEKAT
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3609
<p>Karet alam (Hevea braziliensis) merupakan salah satu komoditi subsektor perkebunan yang memiliki peranan penting sebagai devisa negara. Masalah yang dihadapi produsen saat ini adalah sulit memperoleh bahan mentah karet alam yaitu lateks pekat, hal ini terjadi karena sekitar 70% dari produsen karet alam adalah perkebunan rakyat yang sebelumnya hanya mengolah getah karet menjadi lump. Faktor lain yang menjadi hambatan untuk memperoleh bahan mentah karet alam adalah kurang efesiennya pengolahan lateks kebun menjadi lateks pekat. Teknologi yang biasa digunakan dalam pembuatan lateks pekat adalah pendadihan dan sentrifugasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh konsentrasi tepung iles-iles, mendapatkan pengaruh waktu sentrifugasi dan mendapatkan interaksi antara konsentrasi tepung iles – iles dan waktu sentrifugasi pada mutu lateks pekat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan RAK faktorial dengan dua faktor yaitu penentuan kosentrasi larutan bahan pendadih lama waktu sentrifugasi. Hasil penelitian terbaik terdapat pada perlakuan kombinasi konsentrasi 0,1% dan waktu sentrifugasi 45 menit dengan nilai kadar karet kering 63,50%, kadar jumlah padatan 63,77%, waktu kemantapan mekanik 620 detik dan pH 10,92, namun nilai tersebut belum memenuhi standar ISO 2004.</p> <p> </p>Muhamad Albaeroni; Maryanti , Dewi Riniarti, Febrina Delvitasari
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapan
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3609Jum, 14 Mar 2025 00:00:00 +0000PENGARUH JENIS TABUNG DAN KADAR KATALIS NAOH TERHADAP HASIL DAN MUTU BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3627
<p>Minyak jelantah adalah minyak hasil dari penggorengan yang merupakan limbah rumah tangga. Penggunaan dan konsumsi minyak goreng berlebih akan menghasilkan minyak jelantah yang semakin meningkat. Minyak jelantah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Tahap transesterifikasi dapat digunakan dalam pembuatan biodieel dengan menggunakan tabung dan kadar katalis NaOH yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh antara jenis tabung dan kadar katalis NaOH yang digunakan dalam proses pembuatan biodiesel. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus 2023 hingga September 2023 di Laboratorium Tanaman Politeknik Negeri Lampung. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial sebanyak 3 ulangan dengan 2 faktor. Faktor I adalah jenis tabung yaitu menggunakan 2 taraf perlakuan yaitu T1= labu erlenmeyer dan T2 = labu leher tiga. Faktor II adalah kadar katalis NaOH yaitu menggunakan 3 taraf perlakuan yaitu K1 = 0,5%, K2 = 0,75% dan K3 = 1%. Variabel pengamatan terdiri dari densitas, angka asam, titik nyala, dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar katalis NaOH memberikan pengaruh sangat nyata terhadap densitas biodiesel, namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap angka asam, titik nyala, dan kadar air. Penggunaan jenis tabung tidak berpengaruh pada proses pembuatan biodiesel karena tidak ada perbedaan yang signifikan.</p>Anis Vitriani, Febrina Delvitasari, Supriyanto, Maryanti
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapan
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/3627Jum, 14 Mar 2025 00:00:00 +0000STABILITAS EKSTRAK ANTOSIANIN KULIT BUAH NAGA MERAH SEBAGAI BIOSENSOR KESEGARAN IKAN GURAME(OSPHRONEMUS GORAMY)
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/4071
<p>Kemasan merupakan hal penting dalam sebuah produk, bukan hanya sebagai pelindung produk tapi juga dapat sebagai informasi pengukur mutu produk yang dikemasnya. Informasi mutu produk sangat dibutuhkan para konsumen khusus nya jikalau produk yang dikemas merupakan produk segar yang mudah sekali mengalami penurunan. Penurunan mutu produk bisa terjadi akibat dari paparan luar seperti debu dan kotoran, tetapi juga bisa terjadi karena adanya perubahan didalam produk itu sendiri. Perubahan yang terjadi didalam produk segar akibat perubahan suhu yang sangat cepat dan tidak sesuai dengan suhu penyimpanan, mengakibatkan juga terjadinya penurunan pH produk. Kedua indikator inilah yang harus diperhatikan dalam proses penyimpanan sehingga mutu produk yang dikemas dapat diketahui dan dijamin aman sampai ke tangan konsumen. Produk segar yang dapat terjadi perubahan mutu karena perubahan suhu dan pH salah satunya adalah ikan. Ikan gurame segar yang dijual dimasyarakat biasanya tidak menggunakan kemasan yang dapat menunjukkan mutu produk,</p> <p><br>sedangkan kemasan yang baik sebaiknya memiliki informasi mutu produk yang real time. Perubahan pH dan perubahan suhu dapat ditangkap secara baik oleh antosianin berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chen et all (2021). Perubahan warna antosianin dari warna merah/merah keunguan di pH 6-7 bisa berubah menjadi biru keunguan dan bisa menjadi hijau seiring dengan adanya perubahan pH yang terjadi. Perubahan pigmen warna antosianin pada berbagai pH ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi biosensor pada kemasan cerdas salah satunya adalah dengan aplikasi pada edible film. Penggunaan edible film sebagai biosensor merupakan bentuk inovasi untuk mengatasi masalah penjaminan mutu produk perikanan dengan melihat tingkat kesegaran produk melalui perubahan warna pada biosensor secara real time seiring dengan perubahan pH pada produk. Penelitian ini bertujuan menghasilkan edible film antosianin sebagai biosensor yang dapat memantau tingkat kesegaran ikan gurame selama penyimpanan dan distribusi transpotasi serta dapat memberikan informasi terkait penurunan mutu produk secara real time dengan perubahan warna pada biosensor.</p>Deary Amethy Zahrotinufus Joen, Kurnia Rimadhanti N, Pridata Gina P., Fahrulsyah, Taufik Nugraha A.
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pengembangan Agroindustri Terapan
https://jurnal.polinela.ac.id/jupiter/article/view/4071Jum, 14 Mar 2025 00:00:00 +0000