Seleksi Tanam Tunggal 14 Klon Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Berantosianin dan Berumbi Besar dari Induk Ayamurasaki

Authors

  • Ari Putri Dewi Hasan
  • Gut Tianigut
  • Onny Chrisna Pandu Pradana

DOI:

https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v1i1.1265

Abstract

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) ungu memiliki kandungan antosianin yang tinggi dibandingkan dengan jenis ubi jalar warna lainnya, yaitu sebesar 110,51 mg100 g-1. Salah satu varietas ubi jalar ungu yaitu Ayamurasaki, varietas ini memiliki umur panen 4—7 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi klon ubi jalar ungu (berantosianin) dan memiliki bobot ≥ 250 g. tanaman-1 dari hasil persilangan bebas induk Ayamurasaki dengan seleksi tanam gulud tunggal. Penelitian ini dilakukan di lahan praktikum Politeknik Negeri Lampung yang terletak di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Percobaan dilaksanakan pada bulan Oktober 2017 sampai dengan Januari 2018 dengan mengunakan metode seleksi tanaman tunggal dan dideskripsikan. Klon terpilih dari seleksi individu ditanam dalam 1 baris sebagai tanam tunggal. Pengamatan dilakukan mulai pada umur 21 hst dan diamati fenotipenya pada 2 tanaman setiap barisnya. Data pengamatan yang diambil yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Klon ubi jalar yang memiliki antosianin (ungu) yaitu pada klon A2, A3, A4, A5, A7, A11, A12, A14 (2) Klon ubi jalar yang memiliki bobot umbi besar ≥ 250 g.tanaman-1 yaitu A2, A4, A5, A8, A11 dan A15 (3) Klon ubi jalar yang berwarna ungu memiliki bobot umbi besar ≥ 250 g.tanaman-1 dengan umur panen 3,5 bulan (genjah) yaitu A2, A4, A5, dan A11.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2012. Aneka Olahan Umbi. Jakarta: IAARD Press.

Ginting, E., J.S. Utomo, dan R. Yulifianti, M.J., 2011. Potensi Ubijalar Ungu sebagai Pangan 76 Fungsional, Pangan. Iptek Tanaman Huaman, Z. identification of dupli- cates in collection of Ipomoea batatas. CIP Research Guied 36. International Potato Center, Lima, Peru. 38 pp. Terjemahan jurnal St.A. Rahayuningsih.

Juanda, Js.D., dan B. Cahyono. 2000. Ubi jalar, Budidaya dan Analisis Usahatani.Penerbit kanisius. 92 hal.

Lingga, P. 1992. Bertanam Ubi-Ubian. PT. Penebar Swadaya. Jakarta. 281 hal.

Nindyarani, K.A dan Suparmo, S. 2011. Fisik Dan Inderawi Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas poitret) dan Produk Olahannya. Agritech, No.31.274 hal.

Poespodarsono, S. 1988. Dasar - Dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. IPB. Bogor.

Rahayuningsih, St.A. dan M. Arifin. 2004. Sari: Ubi Jalar Genjah Dan Tahan

Penyakit Kudis. Berita Puslitbangtan. No 31. Hal 13-15.

Rukmana, R. 1997. Ubi Jalar, Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta. 66 hal.

Wijayanti D. 2011. Karakteristik dan Aktivitas Antioksidan Manisan Kering Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L. Var Ayamurasaki). Skripsi. Universitas Merdeka Malang.

Published

2019-06-03

How to Cite

Hasan, A. P. D., Tianigut, G., & Pradana, O. C. P. (2019). Seleksi Tanam Tunggal 14 Klon Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Berantosianin dan Berumbi Besar dari Induk Ayamurasaki. J-Plantasimbiosa, 1(1). https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v1i1.1265

Issue

Section

Artikel