Inventarisasi Hama, Penyakit, dan Artopoda Predator pada Tanaman Pohpohan (Pilea trinervia) pada Berbagai Naungan
DOI:
https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v1i2.1488Abstrak
Tanaman pohpohan (Pilea trinervia) belum dikenal oleh masyarakat Lampung. Tanaman ini dikonsumsi sebagai sayuran segar (lalapan) dan mengandung senyawa sekunder yang baik bagi kesehatan. Tanaman ini memiliki potensi untuk dibudidayakan didaerah Lampung. Masih sedikit informasi tentang hama, penyakit dan arthropoda pada budidaya tanaman pohpohan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan infentarisasi hama, penyakit dan artropoda predator pada budidaya tanaman pohpohan di daerah Lampung. Penelitian ini menggunakan metode observasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Budidaya tanaman dilakukan dengan naungan N1 (60%), N2 (70%), N3 (75%), N4 (90%), dan N0 tanpa naungan. Polibag yang digunakan berukuran 40 x 60 cm dengan media tanam berupa tanah top soil yang dicampur pupuk kompos kandang dengan perbandingan 3:1. Pengamatan dilakukan dengan mengamati jenis artropoda baik hama ataupun predator dan penyakit yang menyerang sebanyak 10 tanaman pada setiap perlakuan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa populasi hama ada pada pengamatan setelah dua minggu. Hama belalang (Orthoptera; Acriididae) ditemukan pada perlakuan N1, N2, N3, N4, dan N0. Hama Ulat kantung (Lepidoptera; Psychidae) pada perlakuan N2 saja dan pada perlakuan N4 ditemukan populasi hama belalang dan kutu putih dompolan (Hemiptera; Pseudococcidae). Penyakigt yang menyerang tanaman pohpohan adalah penyakit antraknose yang disebabkan oleh patogen Colletotrichum gloesporioides yang mulai menginfeksi sejak tanaman dipembibitan. Selain hama dan penyakit pada tanaman pohpohan, beberapa artropoda predator yang ditemukan adalah laba-laba (Arachnida; Oxyophidae dan Lycosidae), belalang predator (Orthoptera; Tettigonidae), dan semut (Hymenoptera; Formicidae).Unduhan
Referensi
Anes, N. S., M. Tulung., J. M. E. Mamahit. 2012. Penyebaran Dan Tingkat Serangan Kutu Putih Pepaya Di Sulawesi Utara. Eugenia, 18(1), 17–34.
Budiarti, L., S. Herlinda, Suwandi. 2016. Kelimpahan laba-laba pada padi ratun yang diaplikasikan bioinsektisida Metarhizium anisopliae dan Bacillus thuringiensis di sawah lebak. Prosiding Nasional Lahan Suboptimal 2016, 553–560.
Gumilang, A., H. Triwidodo, S. Wiyono. 2018. Di kebun petani di Bogor. Horticulturae Journal, 2(1), 42–48.
Herlinda, S., Waluyo, S. P. Estuningsih, C. Irsan. 2008. Perbandingan keanekaragaman spesies dan kelimpahan arthropoda predator penghuni tanah di sawah lebak yang diaplikasi dan tanpa aplikasi insektisida. Journal Entomologi Indonesia, 5(2), 96–107.
Indriati, G., Khaerati. 2013. Warta penititian dan perkembangan tanaman industri perkebunan_ulatkantung.pdf P. 4).
Rahayuningsih, N., S Amelia. 2015. Uji aktivitas antidiabetes infusa daun pohpohan (Pilea trinervia wight.) pada mencit putih jantan galur swiss webster. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 13(1), 89–94.
Sudirga, S. K. 2016. Isolasi dan identifikasi jamur colletotrichum spp. Isolat pcs penyebab penyakit antraknosa pada buah cabai besar (Capsicum annuum L.) di Bali. Metamorfosa: Journal Of Biological Sciences, 3(1), 23–30.