Hubungan Antara Uji Perkecambahan Benih dan Kemunculan Bibit di Lapangan pada Lima Galur Padi,( Relationship Between Germination Test and Field Emergence) of Five Lines of Rice
DOI:
https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v1i2.1484Abstrak
Benih yang berkualitas tinggi akan menunjukkan hasil pengujian yang baik. Agar hasil pengujian mutu benih valid, maka perlu dilakukan simulasi pada dua kondisi. Sehingga perlu dilakukan analisa huhungan pada dua kondisi pengujian mutu benih yaitu di laboratorium dan lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perkecambahan benih di laboratorium dengan kemunculan bibit di lapangan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Analisis Benih dan Green House, Politeknik Negeri Lampung, pada bulan Mei—Oktober 2019. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan empat ulangan. Faktor yang digunakan adalah galur padi yang terdiri atas lima taraf yaitu B3, B7, B2, F4 dan F3. Parameter yang diamati di laboratorium terdiri atas daya berkecambah, indeks vigor, kecepatan tumbuh, potensi tumbuh maksimum dan daya hantar listrik. Parameter yang diamati di lapangan terdiri atas daya tumbuh, tinggi bibit dan panjang akar bibit. Antar tolak ukur mutu fisiologis benih padi (perkecambahan dan daya hantar listrik) serta kemunculan bibit di lapangan memiliki korelasi yang erat baik positif maupun negatif. ÂUnduhan
Referensi
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2017. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. http://www.bps.go.id [24 Februari 2019].
Copeland L.O. and M.B. McDonald. 2001. Principles of Seed Science and Technology. Fourth Edition. Chapman and Hall, New York.
Engreni, R. 2016. Pengembangan metode uji daya hantar listrik sebagai uji cepat vigor pada benih cabai. Tesis. Institut Pertanian Bogor.Bogor.
Fatonah, K., R Nalwida. 2017. Penetapan metode uji daya hantar listrik untuk benih sorgum (Sorghum bicolor L.). Jurnal Agroteknologi Universitas Andalas. 1 (1) : 19-25.
[ISTA] International Seed Testing Association. 2018. International rules for seed testing. The international seed testing association (ISTA), Bassersdorf,CH-Switzerland.
Kementerian Pertanian. 2018. Data kementan selaras dengan data BPS. www. kementan.go.id. Diakses tangga 24 Februari 2019.
Larrasati, A.Y., B.T. Paul, Agustiansyah. 2014. Evaluasi viabilitas benih padi berdasarkan karakter kuantitatif jumlah anakan dan jumlah bulir pada tanaman induknya. Seminar Nasional BKS PTN Barat, Bandar Lampung : 1-8.
Oroko, M.P., R. Muasya, E. Auma. 2010. Correlation of laboratory seed quality with seedling performance of wheat (Triticum aestivum L.) in the field. Journal of Agriculture, Pure and Applied Science and Technology .7 : 14-23.
Sadjad S., E. Murniati, S. Ilyas. 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih dari Komparatif ke Simulatif. Gramedia Widiasarana, Jakarta.
Sena, D. V. A., U. A. Edna, S. M Dayana. 2017. Vigor Tests to Evaluate the Physiological Quality of Corn Seeds CV. ‘Sertanejo’. Ciencia Rural, (47) : 1-7.
Shibata, M., M.M.C. Cileide, G.A. Cristhyane, A. Natália. P. Nivaldo. 2016. Physiological and Physical Quality of Local Araucaria Angustifolia Seed Variety. Journal of Seed Science. 36 : 249-256.
Taliroso, D. 2008. Deteksi Status Vigor Benih Kedelai (Glycine max L.merr) Melalui Metoda Uji Daya Hantar Listrik. Skripsi. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Widajati, E., E. Murniati, E.R. Palupi, T. Kartika, M.R. Suhartanto, A. Qadir. 2013. Dasar Ilmu dan Teknologi Benih. Bogor (ID):IPB Press.