Pemetaan Sektor Agribisnis Pangan Unggulan di Kabupaten Musi Rawas

Authors

  • Zaini Amin Universitas Musi Rawas
  • Andry Andry Universitas Musi Rawas
  • Edy Humaidi Universitas Musi Rawas

DOI:

https://doi.org/10.25181/jppt.v21i1.1942

Abstract

This study aims to map food commodities that are feasible to develop in Musi Rawas Regency. The method of calculation used to determine superior and non-superior commodities is the Location Quotient (LQ) method. The data used includes secondary data obtained from the Central Statistics Agency and the Department of Agriculture and Animal Husbandry of Musi Rawas Regency in 2019, as well as primary data from interviews with farmers. The results showed that of the eight food commodities, there were 6 which were superior commodities, namely lading rice, sweet potato, maize, peanuts, green beans, and soybeans, while the other two, namely lowland rice and cassava, were non-superior food commodities.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2019. Musi Rawas dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Rawas dan Badan Perencana Daerah Kabupaten Musi Rawas. BPS MUsi Rawas.

Abidin, Z. 2018. Identifikasi Komoditas Unggulan Wilayah Dalam Perspektif Pertanian Berkelanjutan Di Sulawesi Tenggara. Mega Aktiva: Jurnal Ekonomi Dan Manajemen. https://doi.org/10.32833/majem.v7i2.71

Adhitama R. 2012. Pengembangan Sektor-Sektor Ekonomi Di Tiap Kecamatan Di Kabupaten Magelang. Economics Development Analysis Journal, 1(2), 1–9. http s://doi.org/10.15294/edaj.v1i2.483

Amin, Z. 2016. Rice Consumer Behavior In The Musi Rawas District. International Conference on Agribusiness Development for Human Welfare, 272–278.

Amin, Z. A. 2015. Bargaining Position of Farmers in Tilapia Marketing. 4th AIMI International Conference Proceeding., ISBN: 978-602-7677-80-7. 256 – 286.

Arifin, B. 2004. Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Kompas.

Bachrein S. 2003. Penetapan Komoditas Unggulan Provinsi. BP2TP Working Paper. Bogor. Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 38 (2): 350-257.

Balai Penelitian Agroklimat dam Hidrologi. 2007. Atlas Sumberdaya Iklim Pertanian Indonesia. Departemen Pertanian Republik Indonesia.

Hardison. 2003. Analisis Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan di Kabupaten Siak Provinsi Riau. [Tesis]. IPB.

Haryono, Z. D., & Kasymir, E. (n.d.). Keunggulan Komparatif dan Kompetitif dalam Produksi Padi di Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung Comparative Advantage and Competitive in Paddy Production in Central Lampung Regency , Lampung. 10(3), 185–199.

Hendayana, R. 2003. Aplikasi Metode Location Quotient (LQ) dalam Penentuan Komoditas Unggulan Nasional. Jurnal Informatika Pertanian.

Humaidi, E., Unteawati, B., & Analianasari, A. 2020. Pemetaan Komoditas Sayur Unggulan Di Provinsi Lampung. Jurnal Agribisnis Indonesia, 8(2), 106–114. https://doi.org/10.29244/jai.2020.8.2.106-114

Kairupan, S. . 2013. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi Dan Belanja Daerah Pengaruhnya Terhadap Kesempatan Kerja Di Sulawesi Utara Tahun 2000-2012. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi.

Lumbantoruan, D. M., B. Sartono, and S. D. 2015. Leading Sector Development and Its Implications on the Lending Portfolio and Non-Performing Loan of Small Medium Enterprises. Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, 1(2), 96. https://doi.org/10.17358/ijbe.1.2.96

Makaborang M, Geonadi S, H. P. 2009. Optimalisasi penggunaan lahan berdasarkan kelas kesesuaian lahan untuk pengembangan tanaman perkebunan (Studi Kasus: Kabupaten Sumba Timur). Jurnal Agritech, 29:, 188 – 197.

Mufidah, N. L. 2006. Pola Konsumsi Masyarakat Perkotaan: Studi Deskriptif Pemanfaatan Foodcourt oleh Keluarga. Biokultur, 2, 157–178. http://journal.unair.ac.id/filerPDF/05 jurnal nur lailatul----Pola pemanfaatan Foodcourt oleh Keluarga.pdf

Saragih, B. 2001. Suara dari Bogor Membangun Sistem Agribisnis (P. W. M.-P. T. L. G. G. Sarana (ed.)).

Setiawan D. 2006. Peranan Sektor Unggulan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah: Pendekatan Input-Output Multiregional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara barat. [Tesis] IPB.

Suntoro, Mujiyo, dan J. S. 2013. Kontribusi Biaya tanaman Pangan terhadap Potensi Global Warming Potensial. Jurnal Ekosain, 5, 57–63.

Suyastiri, N. M. 2008. Diversifikasi Konsumsi Pangan Lokal Berbasis Potensi Lokal dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumahtangga Pedesaan Kecamatan Semin Kabupaten Gunung Kidul. Ekonomi Pembanguanan, 13 No 1, 56–60.

Wicaksono, I. A. 2011. Analisis Location Quotient Sektor dan Subsektor Pertanian Pada Kecamatan di Kabupaten Purworejo. Jurnal Ilmu Pertanian, 7(2), 11–18.

Downloads

Published

2021-04-30

How to Cite

Amin, Z., Andry, A., & Humaidi, E. . (2021). Pemetaan Sektor Agribisnis Pangan Unggulan di Kabupaten Musi Rawas. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 21(1), 1-8. https://doi.org/10.25181/jppt.v21i1.1942

Issue

Section

Artikel