Optimalisasi Bahan Baku dan Kapasitas Kerja Alat Granulator pada Proses Pembuatan Gula Semut Aren
DOI:
https://doi.org/10.25181/prosemnas.v0i0.721Abstract
The purpose of this research was to identify the quality of palm juice which can be used as raw material for produce crystal palm sugar by measuring the acidity level (pH), and to know the optimum working capacity of granulator tool at the stage of granulation process of palm sugar production. Palm juice was measuring pH, which had pH > 6 continuesevaporated but if had pH<6 added Ca(OH)2 until pH 7 and then evaporated , granulated, sifting 20 mesh and observation crystal palm sugar included the water level, levels of ashes, solids insoluble, rendemen and color. Optimizing the working capacity of the granulator tool done by evaporatedpalm juices of 20 L, 30 L, 40 L and than granulated, observation time and rendemen granulation. The result showed that palm juice that can be used as raw material for produce crystal palm sugar must good quality indicated by  pH> 6. Crystal palm sugar contains water 3,125%, ash 2,26% and insoluble solid0.215% was close to the standard (SNI). The rendemen was 8.46%. The optimum working capacity of ganulator tool was from 20 L palm juices with milling efficiency of 80.97% need 8 minutes 28 seconds time process. Keywords: Crystal Palm Sugar, Palm Juice, Optimization, and Working Capacity.Downloads
References
Adhiyaksa H. 2013.Pengeringan Gula Semut Menggunakan Prototipe Pengering Tipe Rak (Tray Dryer) .Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Ahmad, U. 2005. Pengolahan Citra Digital dan Teknik Pemogramannya. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Asep, 2016. Pengolahan Gula Semut Komunikasi Pribadi di Lapang. Sumber Agung Kemiling. Lampung.
Badan Pusat Statistik, 2013. Luas Perkebunan Kelapa Dan Aren Serta Produktivitasnya Di Provinsi Lampung. Badan Pusat Statistik. Bandar Lampung. Lampung.
Badan Standarisasi Nasional. 1995. Gula Palma SNI 01-3743-1995. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Baharuddin. 2010. Pemanfaatan Nira Aren (arenga pinnata merr) Sebagai Bahan Pembuatan Gula Putih Kristal. Jurnal Perennial. 3 (2): 40-43
Balai Penelitian Tanaman Palma. 2010. Gula Kelapa : Produk Industri Hilir Sepanjang Masa. Penerbit Arkola Surabaya. Surabaya.
Febrianto E. 2011. Studi Kelayakan Pendirian Unit Pengolahan Gula Semut Dengan Pengolahan Sistem Reprosesing Pada Skala Industri Menengah. Proceeding Lokakarya Nasional Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani Untuk Pengentasan Kemiskinan. Blitar.
Haryanti. 2006. Proses pemasakan nira aren menjadi Gula Semut. PusatPenelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Yogyakarta.
Issoesetiyo.2001. Gula Aren, Produk Industri Hilir Sepanjang Masa. Penerbit Arkola Surabaya. Surabaya.
Marsigit, W.2005. Penggunaan Bahan Tambahan pada Nira dan Mutu Gula Aren yang dihasilkan di Beberapa Sentra Produksi di Bengkulu. Jurnal Penelitian UNIB. Program Studi TIP Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Martoyo.1989. Pengawetan Nira Nipah selama Penyadapan.Prosiding Pertemuan Teknis Budidaya Lahan kering. P3GI. Pasuruan.
Mustaufik dan H. Dwiyanti. 2007. Rekayasa Pembuatan Gula Aren kristal yang diperkaya dengan Vitamin A dan Uji Preferensinya kepada Konsumen. Laporan Penelitian Peneliti Muda Dikti Jakarta. Jurusan Teknologi Pertanian Unsoed. Purwokerto.
Nawansih, Otik dan Marniza. 2013.Kajian Potensi Gula Merah Kelapa BS untuk Produksi Gula Semut. Laporan Penelitian DIPA BLU Universitas Lampung.
Soedhono.2010. Kehilangan Gula Sukrosa pada Proses Pembuatan GulaTebu.http://www.blogspot.com/glukosa. diakses 8 Mei 2016.
Sunantyo.2005. Pengaruh Pemakaian Bahan Pengawet terhadap Kualitas Hasil Nira Sadapan Kelapa dan Hasil Gula Semut. Proseding Seminar Teknologi Pangan Halaman 384-394.
Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi.PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Zuliana, C. 2016. Pembuatan Gula Semut Kelapa (Kajian pH Gula Kelapa dan Konsentrasi Natrium Bikarbonat). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 4 (1): 109-119. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. FTP Universitas Brawijaya. Malang.