PENANGANAN PENYAKIT RADANG PARU (PNEUMONIA) PADA PEDET PRA-SAPIH (ANWEANER) DI PT. GREAT GIANT LIVESTOCK, TERBANGGI BESAR, LAMPUNG TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.25181/peterpan.v2i1.1640Abstrak
Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi sangat baik dalam pengembangan usaha peternakan. Hal tersebut dibuktikan bahwa provinsi Lampung menempati peringkat kedua dalam jumlah populasi sapi potong terbanyak di pulau Sumatera. Penanganan penyakit merupakan salah satu faktor yang penting dalam keberlangsungan suatu usaha khususnya dibidang peternakan. Gangguan kesehatan pada pedet pra-sapih selain diare adalah infeksi tali pusar, cacingan dan radang paru-paru (pneumonia). Salah satu penanganan penyakit yang paling sering dilakukan yaitu penanganan pneumonia pada pedet. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk memahami penanganan penyakit penumonia pada pedet pra-sapih di PT. Great Giant Livestock. Pengambilan data tugas akhir ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2020. Penyebab pneumonia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : bakteri, virus, dan faktor lingkungan. Gejala yang ditimbulkan pada pedet terjangkit pneumonia secara fisik meliputi ; keluar leleran dari hidung, kondisi tubuh yang lemah, kepala yang selalu menunduk, nafas yang berat dan diikuti dengan batuk-batuk. Penanganan pedet pneumonia di PT. Great Giant Livestock yaitu melakukan deteksi dini dengan rutin melakukan kontrol kesehatan pada usia pedet rentan terjangkit yaitu usia 2-4 minggu supaya pedet yang teridentifikasi pneumonia cepat tertangani. Memberikan obat antibiotik (enrofloxacin) dan anti peradangan (tolfenamic acid) dengan pengulangan setiap 3 hari sekali dengan dosis obat 1ml/40 kg bobot badan sampai dengan pedet menunjukan tanda-tanda sembuh dan kemudian dilakukan recovery. Kata kunci : penanganan, pneumonia, pedetProvinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi sangat baik dalam pengembangan usaha peternakan. Hal tersebut dibuktikan bahwa provinsi Lampung menempati peringkat kedua dalam jumlah populasi sapi potong terbanyak di pulau Sumatera. Penanganan penyakit merupakan salah satu faktor yang penting dalam keberlangsungan suatu usaha khususnya dibidang peternakan. Gangguan kesehatan pada pedet pra-sapih selain diare adalah infeksi tali pusar, cacingan dan radang paru-paru (pneumonia). Salah satu penanganan penyakit yang paling sering dilakukan yaitu penanganan pneumonia pada pedet. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk memahami penanganan penyakit penumonia pada pedet pra-sapih di PT. Great Giant Livestock. Pengambilan data tugas akhir ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2020. Penyebab pneumonia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : bakteri, virus, dan faktor lingkungan. Gejala yang ditimbulkan pada pedet terjangkit pneumonia secara fisik meliputi ; keluar leleran dari hidung, kondisi tubuh yang lemah, kepala yang selalu menunduk, nafas yang berat dan diikuti dengan batuk-batuk. Penanganan pedet pneumonia di PT. Great Giant Livestock yaitu melakukan deteksi dini dengan rutin melakukan kontrol kesehatan pada usia pedet rentan terjangkit yaitu usia 2-4 minggu supaya pedet yang teridentifikasi pneumonia cepat tertangani. Memberikan obat antibiotik (enrofloxacin) dan anti peradangan (tolfenamic acid) dengan pengulangan setiap 3 hari sekali dengan dosis obat 1ml/40 kg bobot badan sampai dengan pedet menunjukan tanda-tanda sembuh dan kemudian dilakukan recovery. Kata kunci : penanganan, pneumonia, pedetUnduhan
Referensi
Azizzadeh, M., Shooroki, H. F., Kamalabadi, A. S. dan Stevenson, M. A. 2012. Factors affecting calf mortality in Iranian Holstein dairy herds. Preventive Veterinary Medicine 104(3): 335–340.
Dedonder, K. D., Thomson, D. U., Loneragan, G. H., Noffsinger, T., Taylor, W. dan Apley, M. D. 2008. Lung Auscultation as a Predictor of Lung Lesions and Bovine Respiratory Disease Outcome in Feedyard Cattle. The Bovine Practitioner 44(2): 146–153.
Lorenz, I., Earley, B., Gilmore, J., Hogan, I., Kennedy, E. dan More, S. J. 2011. Calf health from birth to weaning. III. Housing and management of calf pneumonia. Irish Veterinary Journal 64(1): 1–9.
Utami, S., Siswandi dan Yahya, A. 2004. Manajemen Ternak Perah. Universitas Soedirman. Purwokerto.