Analisis Faktor Kondisi Pembibitan Terhadap Serangan Penyakit Bercak Daun yang Disebabkan oleh Curvularia sp. pada Pembibitan Kelapa Sawit
DOI:
https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v6i2.3741Abstrak
Penyakit bercak daun yang disebabkan oleh patogen Curvularia sp. dapat menyebabkan persentase serangan hingga 93,29% dan intensitas serangan sebesar 47,13%. Banyak faktor yang menyebabkan pesatnya perkembangan penyakit ini, antara lain kondisi tempat penyemaian, gulma, sertifikasi pembibitan, teknik pengendalian, lokasi pembibitan dll. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor di pembibitan yang menyebabkan tingginya serangan penyakit bercak daun. Metode survei yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan mengambil sampel >80 bibit pada setiap lokasi pembibitan. Lokasi pembibitan yang diambil sampel sebanyak 9 lokasi pembibitan kelapa sawit. Data dianalisis dengan menggunakan uji T (perbandingan populasi) pada setiap faktor pendukung perkembangan penyakit. Hasil penelitian menunjukan terjadi perbedaan yang signifikan pada persentase dan intensitas serangan penyakit pada faktor tempat penyemaian kelapa sawit, lokasi pembibitan kelapa sawit, keberadaan gulma di pembibitan kelapa sawit, sertifikasi pembibitan kelapa sawit, dan jenis bibit kelapa sawit. Namun pada intensitas serangan bercak daun pada jenis bibit kelapa sawit menunjukan tidak berbeda secara signifikan.Unduhan
Referensi
Aderungboye, F. O. (1977). Diseases of the Oil Palm. Pans, 23(3), 305–326. https://doi.org/10.1080/09670877709412457
Almaguer, M., & Irene, T. (2012). Effect of temperature on growth and germination of conidia in Curvularia and Bipolaris species isolated from the air Effect of temperature on growth and germination of conidia in Curvularia and Bipolaris species isolated from the air. April 2016. https://doi.org/10.1007/s10453-012-9257-z.
Almaguer, M., Rojas, T. I., Dobal, V., Batista, A., & Aira, M. J. (2013). Effect of temperature on growth and germination of conidia in Curvularia and Bipolaris species isolated from the air. Aerobiologia, 29(1), 13–20. https://doi.org/10.1007/s10453-012-9257-z
Andini, P., Agustinur, A., & Ritonga, N. C. (2022). Kajian Insidensi Penyakit Bercak Daun pada Pembibitan Kelapa Sawit di Main Nursery PT. Socfindo Kebun Seunagan. Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian, 18(2), 68. https://doi.org/10.31941/biofarm.v18i2.2275
Balick, M. J., & Turner, P. D. (1982). Oil palm diseases and disorders. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:83751519
Biggins, P. (2008). Germinated oil palm seeds, recomendations for prenursery and nursery management. CIRAD.
Cameron, R. R., Febrianni, A., & Yusticia, S. R. (2024). Insidensi dan Keparahan Penyakit Bercak Daun Disebabkan oleh Curvularia sp . pada Pembibitan Kelapa Sawit di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Jurnal Agro Industri Perkebunan, 12(1), 1–10.
Ditjenbun, (2022, November 4). sertifikasi ispo, bentuk penguatan dan peningkatan keberterimaan produk kelapa sawit indonesia secara global. Kementerian pertanian, direktorat jenderal Perkebunan. https://ditjenbun.pertanian.go.id/sertifikasi-ispo-bentuk-penguatan-dan-peningkatan-keberterimaan-produk-kelapa-sawit-indonesia-secara-global/
Huang, J., Zheng, L., & Hsiang, T. (2005). First report of leaf spot caused by Curvularia verruculosa on Cynodon sp. in Hubei, China. Plant Pathology, 54(2), 253. https://doi.org/10.1111/j.1365-3059.2005.01126.x.
Joko Laksono, B., Eko Nugroho, M., & Karya Muara Bulian, G. (2020). THE EFFECT OF GIVING COMPOSE OF WEEDS ON THE GROWTH OF PALM OIL SEEDS (Elaeis guineensis. Jacq) in Pre-Nursery. International Journal of Multi Science, 1(09), 82–89. https://multisciencejournal.com/index.php/ijm/article/view/125
Marin-Felix, Y., Hernández-Restrepo, M., & Crous, P. W. (2020). Multi-locus phylogeny of the genus Curvularia and description of ten new species. Mycological Progress, 19(6), 559–588. https://doi.org/10.1007/s11557-020-01576-6
Prasetyo dan Sofyan. (2016). Pengendalian Gulma Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan Padang Halaban, Sumatera Utara. Buletin Agrohorti, 3(2), 13–22.
Priwiratama, H. (2017). Gejala , Faktor Pencetus dan Penanganan Bercak Daun Curvularia dan Antraknosa di Pembibitan Kelapa Sawit. July 2019.
Rieux, A., Soubeyrand, S., Bonnot, F., Klein, E. K., Ngando, J. E., Mehl, A., Ravigne, V., Carlier, J., & De Lapeyre De Bellaire, L. (2014). Long-distance wind-dispersal of spores in a fungal plant pathogen: Estimation of anisotropic dispersal kernels from an extensive field experiment. PLoS ONE, 9(8). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0103225
Solehudin, D., Suswanto, I., & Supriyanto. (2012). Status Penyakit Karat Daun Pada Pembibitan Kelapa Sawit Di Kabupaten Sanggau. Jurnal Perkebunan & Lahan Tropika, 2(1), 1–6.
Tantawi, A. R. (2007). Hubungan Kecepatan Angin dan Kelembaban Aderungboye, F. O. (1977). Diseases of the Oil Palm. Pans, 23(3), 305–326. https://doi.org/10.1080/09670877709412457