Multiplikasi Tunas Kentang Atlantik pada Berbagai Konsentrasi NAA dan Air Kelapa secara In Vitro
DOI:
https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v1i1.1259Abstract
Salah satu upaya dan inovasi dalam penyediaan benih kentang unggul adalah melalui teknik in vitro. Penambahan hormon dan bahan alami lain pada teknik in vitro kentang seperti NAA dan air kelapa dapat menjadi salah satu alternatif dalam perbaikan mutu benih yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui pengaruh perlakuan NAA terhadap multiplikasi tunas kentang atlantik secara in vitro, mengetahui pengaruh perlakuan air kelapa terhadap multiplikasi tunas kentang atlantik secara in vitro, dan mengetahui pengaruh interaksi perlakuan NAA dan air kelapa terhadap multiplikasi tunas kentang atlantik secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Lampung pada bulan Oktober 2014 - bulan Januari 2015. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor 3 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi NAA yang terdiri dari 2 taraf yaitu 0 ml-l dan 1 ml-l. Faktor kedua adalah konsentrasi air kelapa yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 ml-l, 100 ml-l, 150 ml-l dan 200 ml-l. Dari hasil analisis data secara diperoleh bahwa perlakuan NAA dan air kelapa berpengaruh nyata terhadap jumlah hari pembentukan tunas (hari), jumlah hari pembentukan akar (hari) dan panjang tunas per eksplan (cm). Interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah hari pembentukan akar (hari) dan jumlah tunas cabang primer per eksplan.Downloads
References
Asma, U.H. 2014. Pertumbuhan dan Perkembangan Nodus Kentang (Solanum tuberosum L.) Akibat Modifikasi Konsentrasi Sukrosa dan Penambahan 2- Isopenteniladenina Secara In Vitro. Jurnal Online Agroekoteknologi. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian. USU. Medan
Gunawan, L.W. 1998. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan. Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Khasanah, U. 2009. Pengaruh Konsentrasi NAA dan Kinetin Terhadap Multiplikasi Tunas Pisang (Musa paradisiacal L. cv Raja Bulu). Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Mandang, J.P. 1993. Peranan Air Kelapa dalam Kultur Jaringan Tanaman Krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat). Disertasi Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Nurhayati A.M., A. Purwito, G.A. Wattimena. 2000. Komposisi Zat Pengatur Tumbuh Untuk Meningkatkan Produksi Umbi Mini Kentang. http://repository.ipb.ac.id/han dle/123456789/4116, di akses 30 Mei 2015.
Pitojo. 2004. Penangkaran Benih Kentang. Kanisius. Yogyakarta.
Purwanto, A.S.D. 2014. Modifikasi Media MS dan Perlakuan Penambahan Air Kelapa Untuk Menumbuhkan Eksplan Tanaman Kentang. Jurnal Penelitian dan Informasi Pertanian. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Unsoed.
Rukmana, R. 1997. Kentang Budidaya dan Pascapanen. Kanisius. Yogyakarta.
Saragih, S.S. 2005. Kultur Jaringan Gladiol (Gladiolus hybridus L.) dengan Perlakuan Konsentrasi 2,4-D dan Air Kelapa. Skripsi Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian “UPN†Veteran. Yogyakarta.
Siti, N. 2014. Pengaruh Benzyl AminoPurine dan Caumarin terhadap Pertumbuhan dan Hasil Benih Kentang G2 Kultivar Granola. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran.
Samadi, B. 1997. Usaha Tani Kentang. Kasinus. Yogyakarta.
Sandra, E. 2012. Cara Mudah Memahami dan Menguasai Kultur Jaringan. IPB Press. Bogor.
Seswita D. 2010. Penggunaan Air Kelapa Sebagai Zat Pengatur Tumbuh pada Multiplikasi Tunas Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) In Vitro. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Bogor.
Suyitno. 2011. Induksi Kalus dan Organogenesis Tanaman Ngukilo (Gynura procumbers (Lour.) Merr.) Dengan 2,4D dan Kombinasi NAA-Air Kelapa Secara In Vitro. Prossiding Seminar Nasional. Jurusan Pendidikan Biologi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Widyaningrum, D.U. 2002. Pengaruh Perlakuan Ukuran Umbi G0 dan B-Nine, Paclobutrazol, 2.4-D Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Umbi Bibit Kentang G1 Kultivar Granola dalam Rumah Ketat Serangga. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut
Pertanian Bogor.
Yolanda. 2014. Kultur In Vitro Kentang (Solanum tuberosum L.) Secara
Jamu. Fakultas Pertanian. Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa Yogyakarta.
Zulkarnain, H. 2009. Kultur Jaringan Tanaman. Bumi Aksara.
Jakarta. Organogenesis Pemberian Dengan NAA Tugas Akhir Politeknik
Kinetin. Mahasiswa. Negeri Lampung.
Yusnita. 2003. Kultur Jaringan. Penerbit Kasinus. Jakarta.
Zamroni, Darini. 2009. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Alami dan Defoliasi Daun Pada Pertumbuhan Stek Cabe