Pemberian Berbagai Level Tepung Cangkang Udang Ke Dalam Ransum Anak Puyuh Dalam Masa Pertumbuhan (Umur 1–6 Minggu)
DOI:
https://doi.org/10.25181/jppt.v12i1.199Abstract
Have conducted a research on the use of shrimp shell powder (TCU) in cattle rations quail, with the aim to determine the level of use that are suitable for quail during growth from age 1 day to 6 weeks. The study was conducted using 200 one-day-old quail tail, with a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 5 treatments and 4 replications. The treatments tested were of 5 types of rations, including: a) commercial feed without the addition of TCU (R0), b) commercial feed plus 5% TCU (R1), c) commercial feed plus 10% TCU (R2), d) commercial feed plus 15% TCU (R3), and e) of commercial feed plus 20% TCU (R4). Parameters measured and calculated during the observation are included: a) feed intake, b) body weight gain (UN), and c) feed conversion. The results indicate that the addition of TCU into the feed causes a decrease in feed intake and the UN, but improves feed conversion by livestock quail. TCU can be added up to level 10% in animal feed quail, but the best results obtained by giving just as much as 5%. Keywords: Shrimp Shells, Quail, feed comsumtion, feed convertionDownloads
References
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan
Volume 12, Nomor 1, Januari 2012
Mirwandhono, E. dan Z. Siregar. 2004. Pemanfaatan hidrolisat tepung kepala udang dan limbah
kelapa sawit yang difermentasi dengan Aspergillus niger, Rizhopus oligosporus dan
Thricoderma viridae dalam ransum ayam pedaging. Makalah Ilmiah. Fakultas Pertanian.
Universitas Sumatera Utara. Medan. (Tidak dipublikasikan).
Muljowati, S. dan Moch. Mufti. 1999. Prestadi puyuh jantan selama periode pertumbuhan oleh
pengaruh pemberian berbagai pakan komplit dan jenis lantaiu kandang. Indon. J. Anim.Prod.
Vol. 01 (02): 90-98.
Prasetiyo, K.W. 2010. Pengolahan limbah cangkang udang. UPT Balai Litbang Biomaterial,
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Diunduh dari http://verly.student.umm.ac.id/
/07/29. tanggal 12 Januari 2011.
Prihatman, K. 2000. Budidaya Burung Puyuh (Coturnix-coturnix japonica). Teknologi Tepat Guna
Budidaya Peternakan. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas.
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi. Jakarta.
Raharjo. 1985. Nilai gizi cangkang udang dan pemanfaatannya untuk itik. Prosidings Seminar
Peternakan Dan Forum Peternak Unggas dan Aneka Ternak. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan, Bogor. Hal: 97-102.
Roesdiyanto., S. Suhermiyati dan I. Suswoyo. 1999. Respon ternak puyuh periode pertumbuhan
terhadap level protein dan penambahan metionin sintetik dalam pakan. Indon. J. Anim.Prod.
Vol. 01 (01): 17-23.
Setianto, J., E. Soetrisno, Suharyanto dan Tamzan. 2005. Penggunaan campuran cassava dan
tepung indigofera sebagai pengganti jagung dalam ransum terhadap performans puyuh
petelur pada umur 1-5 minggu. J. Ilmu-ilmu Pert. Ind. Vol.7 (2): 76-81.
Shahidi, F. dan I. Synowicki. 1992. Quality and composional characteristic of Newfaunland
shellfish processing discard. In "Advance In Chitin and Chitosan". J. Brine, P.A Sadford and
I.P. Zikakis (Eds.). Elsevier Applied Science. London.
Sofjan, O. dan H. Surisdiarto. 2003. Penggantian jagung kuning dangn tepung gaplek dalam pakan
ayam pedaging yang menggunakan konsentrat. Anim.Prod. 5 (4): 7-13.
Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistik: Suatu Pendekatan Biometrik.
P.T. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Syaiful, F.L. 2002. Pengaruh pemberian tepung ampas tahu dalam pakan terhadap performans
puyuh (Cortunix-cortunix japonica) umur 1-6 minggu. Skripsi Jurusan Peternakan, Fakultas
Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Utama, S. 2010. Mengelus Puyuh, Menambah Kocek. Tabloid Agribisnis Dwimingguan “Agrinaâ€.
September 2010.
Wanasuria, S. 1999. Tepung kepala udang dalam pakan ayam Broiler. Poultry Indonesia. 141: 19-
Widjaya, S. 1993. Limbah udang pengganti tepung ikan. Poultry Indonesia. 133: 22-24. Abun. 2007. Pengukuran nilai kecernaan ransum yang mengandung limbah udang windu produk
fermentasi pada ayam broiler. Makalah ilmiah. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak
Fakultas Peternakan. Universitas padjadjaran. Jatinangor. (Tidak dipublikasikan).
Andayani, D., M. Yanis, Y.C. Rahardjo, B. Wibowo dan B. Bakrie. 2000. Uji adaptasi teknologi
pemberian pakan hemat dan efisien untuk itik petelur di DKI Jakarta. Prosidings Seminar
Nasional Pemanfaatan Teknologi Spesifik Lokasi Ekoregional Sumatera-Jawa. LPTP
Natar. Lampung. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi, Bogor. Hal.: 479 – 491.
AOAC. 1984. Official Methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemist.
Washington, D.C. USA.
ASC. 1984. Mixit-2, Least Cost Ration Balancing. Version 2.4 (February 1984). Agricultural
Sofware Consultans. Washington. DC. USA.
Bakrie, B., U. Sente dan D. Andayani. (2010). Penggunaan tepung limbah organik pasar sebagai
pengganti dedak dalam ransum ternak itik petelur. Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Teknologi III, tanggal 18 – 19 Oktober 2010. Buku II. Universitas Lampung. Lampung.
Hal.: 101-111.
BSN, 2006a. Pakan Anak Puyuh (Quail Starter). SNI No.01-3905-2006. Badan Standardisasi
Nasional. Jakarta.
BSN, 2006b. Pakan Puyuh Dara (Quail Grower). SNI No.01-3906-2006. Badan Standardisasi
Nasional. Jakarta.
DitJenNak, 2010. Statistik Peternakan Tahun 2010. Direktorat Jenderal Peternakan. Kemeterian
Pertanian. Jakarta.
Habib, H. 2003. Pengaruh penggunaan tepung daun indigofera (Indigofera arrecta) dalam ransum
terhadap performans ternak puyuh (Cortunix-cortunix japonica) umur 1-6 minggu. Skripsi
Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Haryanto, D. 1991. Kepala udang sebagai bahan campuran ransum itik. Poultry Indonesia. 122:
-18.
Listiyowati, E. dan K. Roospitasari, 2005. Tatalaksana Budidaya Puyuh Secara Komersial. Edisi
Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta
Marganov, A.M. 2003. Potensi Limbah Udang sebagai Penyerap Logam Berat (Timbal, Kadmium,
dan Tembaga) di Perairan. Diunduh dari http://rudyct.topcities.com/
pps702_71034/marganof.htm. tanggal 15 Desember 2010.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.