Perbandingan Hasil Produksi Beberapa Galur Tanaman Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L.) Hasil Introduksi Dengan Varietas Balitsa 1 dan 2
DOI:
https://doi.org/10.25181/prosemnas.v0i0.537Abstract
This study aimed to compare several strains plants of upright bean (Phaseolus vulgaris L.)varieties Balitsa 1 and 2, which has the highest yield potential. This research was conducted at the experimental village Palasari of Subang District with a height of 500 m above sea level in the months of May to July 2013. This study used a randomized block design (RAK) non factorial repeated 4 times with six treatment, namely: Balitsa 1 (B1), Balitsa 2 (B2), Le. 01 (B3), Le. 02 (B4), Le. 44 (B5), Le. 166 (B6). The analysis showed that Le. 02 (B4) has the highest value in plant height parameter age 40 HST (61.19 cm) and the number of pods per plant (15:13 unit), while Le. 44 (B5) has the highest value on the amount of leaf crop parameters (15:15 strands) and weight of pods per plant (94.95 g).Keywords: Strains, Beans Upright, ProductionDownloads
References
Astiti Rahayu dan U. Sumpena: Perbandingan Hasil Produksi Beberapa Galur Tanaman Buncis Tegak...
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015 245
Jameela, H., A. N. Sugiharto dan A. Soegianto. 2014. Keragaman Genetik dan Heritabilitas Karakter
Komponen Hasil pada Populasi F2 Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Hasil Persilangan Varietas
Introduksi dengan Varietas Lokal. Jurnal Produksi Tanaman (2) : 324-329
Kwak, M. and P. Gepts, 2009. Structure of Genetic Diversity in The Two Major Gene Pools of Common
Bean (Phaseolus vulgaris L., Fabaceae). Theor. Appl. Genet. 118:979-992
Minardi, S. 2002. Kajian Komposisi Pupuk NPK Terhadap Hasil Beberapa Varietas Tanaman Buncis Tegak
(Phaseolus vulgaris L.) Di tanah alfisol. Sains Tanah (2).
Ninit. 2009. Perkembangan Tanaman. http://www.staff.unud.ac.id/perkembangan tanaman dan bagian
tanaman (15 Oktober 2013)
Nurmayulis, A. A. Fatmawaty dan D. Andini. 2014. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis Tegak
(Phaseolus vulgaris L.) Akibat Pemberian Pupuk Kotoran Hewan dan Beberapa Pupuk Organik Cair.
Agrologia (3) : 91-96. Permadi, A, H. dan D. Djuariah. 2000. Buncis Rambat Horti 2 dan 3 Tahan
Penyakit Karat Daun Dengan Daya Hasil dan Kualitas Hasil Tinggi. J. Hort.10 (1) : 82-87.
Putrasamedja, S. 1992. Adaptasi Berbagai Macam Kacang Buncis Tipe Tegak (Phaseolus vulgaris L.) di
Dataran Rendah. Bul. Penel. Hort. XXII (2):5-9.
Rachmadhani, N, W., Koesriharti dan M. Santoso. 2014. Pengaruh Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik
Terhadap Pertumbuhan dan hasil Tanaman Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L.). Produksi Tanaman
(2) : 443-452.
Saftry, M, R dan J. G. Kartika. 2013. Pertumbuhan dan Produksi Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris) pada
beberapa Kombinasi Media Tanam Organik. Bul. Agrohorti 1 (1) : 94-103
Subhan, 1989. Pengaruh Dosis dan Waktu Pemberian Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Bayam Cabut. Bul. Pen. Hort. XXII (3):31-40.
Syamsudin A., Purwaningsih dan Asnawati. 2012. Pengaruh Berbagai Macam Mikroorganisme Lokal
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung pada Tanah Aluvial. J. Ilmu Pertanian. 17 (2): 221
– 227.Akmal dan Riwanodja. 2007. Respon Beberapa Varietas Unggul Kedelai pada Lahan Kering Masam di
Langkat Sumatera Utara. Hal 55-60.
BPS. 2011. Badan Pusat Statistik Indonesia
BPS. 2012. Badan Pusat Statistik Indonesia
BPS. 2014. Badan Pusat Statistik Indonesia
Cahyono, B. 2007. Kacang Buncis: Teknik Budidaya Dan Analis Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta.
Cahyono, B. 2007. Budidaya Buncis. Pustaka Nusantara. Yogyakarta.
Champbell, N.A., J. B. Recce dan L. G Mitchell. 2002. Biologi. Edisi ke-5. Terjemahan.Dari Biologi. 5th
ed.
Oleh Rahayu, L. Penerbit Erlangga. Jakarta
Djuariah, D. 2008. Penampilan Lima kultivar Kacang Buncis Tegak di Dataran Rendah. J. Agrivigor 8
(1):64-73.
Hornakova, O., M. Zavodna, J. Kraic, and F. Debre. 2003. Diversity of Common Bean Landraces Collected
in the Western and Eastern Carpatien. Czech J. genet. Plant Breed.,39(3): 73-83.