Sifat Kimia Limbah Padat Rumput Laut Hasil Pemurnian Menggunakan H2O2 dan NaOH

Authors

  • Zulferiyenni Zulferiyenni Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Sri Hidayati Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.25181/prosemnas.v0i0.472

Abstract

Waste seaweed is one source of raw material for the manufacture of biodegradable films ofconsiderable potential. In the industrial extraction of carrageenan, Eucheuma cottonii usedonly about 30-35%, and 65-70% to waste tends to be wasted and organic waste. Therefore,efforts to purify the seaweed waste of unwanted compounds such as lignin. This study aims to determine the chemical characteristics resulting from the purification process using NaOH and H2O2. Results showed increased concentrations of NaOH and H2O2 can cause  decreased levels of cellulose, hemicellulose and lignin content in pulp fiber waste from seaweed. The best concentration of NaOH is 3% which resulted in 67.75% of cellulose, hemicellulose and lignin 13.1% 6.35% while the concentration of H2O2 best is 3% which  produces cellulose of 44.29%, 22.12% hemicellulose and lignin 11%.Keywords: waste seaweed, NaOH, H2O2

Downloads

Download data is not yet available.

References

Zulferiyenni dan Hidayati : Sifat Kimia Limbah Padat Rumput Laut Hasil Pemurnian...

Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian V Polinela 2016

Riyanto, B dan Wilaksanti. M. 2006. Cookies Berkadar Serat Tinggi Subtitusi Tepung Ampas Rumput Laut

dari Pengolahan Agar Agar Kertas. Buletin Teknologi Hasil Perikanan. Institut Pertanian Bogor.

Bogor. 9(1) : 47-57.

Sintaria, D. 2012. Pengaruh konsentrasi hidrogen peroksida H2O2 dan tepung tapioka terhadap sifat fisik

kertas berbasis ampas rumput laut Eucheuma cottonii. (Skripsi). Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 53 Hlm.

Sjostrom, E. 1995. Kimia Kayu, Dasar-Dasar, dan Penggunaan. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Sunarto. 2008. Teknologi Pencelupan dan Pengecapan Jilid I, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Suparjo. 2008. Degradasi Komponen Lignoselulosa oleh Kapang Pelapuk Putih. jajo66.wordpress.com. hlm.

-14.

Wekridhany, A., Darni, Y dan Agustina,D. 2012. Pengaruh Rasio Selulosa/ NaOH pada Tahap Alkalinisasi

terhadap Peningkatan Produksi Natrium Karboksimetil selulosa( Na-CMC) dari Residu Rumput Laut

Eucheuma Spinossum. Jurnal Penelitian. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik. Universitas

Lampung. 7 hlm.

Zulferiyenni , Marniza dan Novidasari, E. 2014. Pengaruh Konsentrasi Gliserol dan Tapioka Terhadap

Karakteristik Biodegradable Film Berbasis Ampas Rumput Laut Eucheuma Cottonii. Jurnal

Teknologi dan Industri Hasil Pertanian Volume 19, No.3Achmadi, S. S. 1990. Kimia Kayu. Departemen Pendidikan dan Kebudayan Direktorat Jenderal pendidikan

Tinggi Pusat Universitas Ilmu Hayat IPB. Bogor. Department of Forestry.

Andra, H. 2007. Proses Pemutihan Pulp Serat Eceng Gondok Dengan Menggunakan Hidrogen Peroksida.

Skripsi Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon.

Ariani, L., & Idiawati, N. 2011. Penentuan Lignin dan Kadar Glukosa dalam Hidrolisis Organosolv dan

Hidrolisis Asam. Jurnal Sains dan Terapan Kimia , 5 (2): 140--150.

Basmal, J., Yeni, Y., Murdinah, Suherman, M., dan Gunawan, B. 2003. Laporan Teknis Pusat Riset

Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Badan Riset Kelautan dan

Perikanan – Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta. 61 pp.

Chesson, A. 1981. Effects of Sodium Hydroxide On Cereal Straws In Relation to The Enhanced Degradation

of Structural Polysaccharides by Rumen Microorganisms. Sci. Food Agric.32:745–758.

Elwin, Lutfi, M., & Hendrawan, Y. 2013. Analisis Pengaruh Waktu Pretreatmet dan Konsentrasi NaOH

terhadap Kandungan Selulosa, Lignin, dan Hemiselulosa Eceng Gondok Pada Proses Pretreatment

Pembuatan Bioetanol. Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 2 (2): 104--110.

Fengel D dan Wegener G. 1989. Wood: Chemistry, Ultrastructure, Reaction. Walter de Gruyter. Berlin

Fengel, D. dan Wegener, G. 1995. Kayu: Kimia, Ultrastruktur, Reaksi-Reaksi. Terjemahan Hardjono

Sastrohamidjojo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Fuadi, A.M., B.S. Wahyudi., Rochmadi, dan Suryo, P. 2008. Pengaruh suhu dan waktu pada pemutihan pulp

dengan hidrogen peroxida. ISSN1410-9891. Hal 3.

Gunam, I. B., Wartini, N. M., Anggreni, A. A., & Suparyana, P. M. 2011. Delignifikasi Ampas Tebu Dengan

Larutan Natrium Hidroksida Sebelum Sakarifikasi Secara Enzimatis Menggunakan Enzim Selulase

Kasar Dari Aspergillus Niger FNU 6018. Teknologi Indonesia LIPI Press , 34 (Edisi Khusus 2011):

--32.

Jayanudin. 2009. Pemutihan daun nanas menggunakan hidrogen peroksida. Jurnal Rekayasa Proses, Vol. 3,

No. 1.

Onggo, H. dan Jovita, T., 2004. Teknik Pemisahan Serat Daun Nenas Dengan Dekortikator Mini, Prosiding

Seminar Nasional Kejuangan Teknik Kimia. Teknologi Tepat Guna Berbasis Sumber Daya Alam

Indonesia

Raharja, C, 2007. Proses Pemutihan Pulp (Bubur Kertas) dengan Teknik Ozonasi, Skripsi Jurusan Teknik

Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon.

Published

2017-11-02

Issue

Section

Artikel