Pengaruh Lima Jenis Fungi Mikoriza Arbuskular Dan Dosis Pupuk Anorganik Pada Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre)

Authors

  • Maria Viva Rini Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Ari. D. Januarsyah Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Sugiatno Sugiatno Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.25181/prosemnas.v0i0.437

Abstract

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi kopi yang ditanam di lahan marginal seperti tanah Podsolid Merah Kuning (Ultisol) adalah dengan menggunakan pupuk hayati berbasis fungi mikoriza arbuskular (FMA) yang diaplikasikan pada saat pembibitan. Fungi ini mampu meningkatkan kemampuan akar dalam menyerap unsur hara dan air dari tanah. Manfaat fungi ini akan terus berlanjut hingga tanaman ditanam di lapangan. Salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas FMA adalah jenis dan kesuburan media tanam. Oleh karena itu, penelitian ini dijalankan dengan tujuan untuk mendapatkan jenis FMA dan dosis pupuk yang paling sesuai untuk bibit kopi robusta dan untuk mencari dosis pupuk terbaik untuk masing-masing jenis FMA. Rancangan perlakuan faktorial (6 x 2) digunakan dengan faktor pertama jenis FMA yaitu tanpa FMA, Glomus sp.1, Glomus sp.2, Glomus sp.3, Entrophospora sp. dan Gigaspora sp. Faktor ke dua adalah dosis pupuk yaitu setengah dosis anjuran dan dosis anjuran. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok teracak sempurna dengan 4 kelompok. Sebelum penelitian dilaksanakan, setiap jenis FMA yang digunakan diuji daya kecambahnya dengan mengecambahkan spora dalam sumur cell cluster plates yang diisi dengan air suling yang telah disterilisasi. Plate kemudian bungkus dengan alumunium foil dan diinkubasi dalam inkubator pada suhu 31 o C selama 3 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spora dari semua jenis FMA yang digunakan sudah berkecambah satu minggu setelah inkubasi dengan daya kecambah 11—15% dan pada minggu ketiga meningkat jadi 39—54%. Dari 4 jenis FMA yang diuji, Glomus sp.3 memberikan respon terbaik dengan meningkatkan bobot basah dan bobot kering tajuk sebesar 35% dan 40% berturut-turut dan meningkatkan bobot segar dan bobot kering akar sebesar 111% dan 42% berturut-turut. Perlakuan dosis pupuk tidak mempengaruhi pertumbuhan bibit. Kata kunci: Jenis fungi mikoriza arbuskular, kopi robusta, dosis pupuk, dan pertumbuhan bibit.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Maria Viva Rini, Ari. D. Januarsyah, dan Sugiatno: Pengaruh Lima Jenis Fungi Mikoriza Arbuskular...

Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Polinela 2014 559

Stukenbrock, H. E., and S. Rosendahl. 2005. Distribution of dominant arbuscular mycorrhizal fungi

among five plant species in undisturbed vegetation of a coastal grassland. Mycorrhiza, 15 :

-503

Yildiz, A. 2010. A native Glomus sp. from fields in Aydın province and effects of native and

commercial mycorrhizal fungi inoculants on the growth of some vegetables. Turk J

Biology, 34 : 447-452Andrade, S. A. L., P. Mazzafera, M. A. Schiavinato, and A. P. D. Silveira. 2009. Arbuscular

Mychorrizal Association in Coffee. Journal of Agricultural Science, 147 : 105-115.

Brundrett, M., Bougher, N., Dell, B., Grove, T., and Malajczuk, N. 1996. Working with

Mycorrhizas in Forestry and Agriculture, Australia Centre for International Agricultural

Research (ACIAR), Canberra

Cardoso, I. M., and T. W. Kuyper. 2006. Mychorrizas and Tropical Soil Fertility. Agriculture,

Ecosystems and Environment, 116 : 72-84.

Clark, R.B, R.W. Zobel and S.K. Zeto. 1999. Effects of Mycorrhizal Fungus Isolates on Mineral

Acquisation by Panicum virgatum in Acid Soil. Mycorrhiza 9: 167-176.Davis, A. P., R.

Govaerts, D. M. Bridson, and P. Stoffelen. 2006. An annotated taxonomic conspectus of

the genus Coffea (Rubiaceae). Botanical Journal of the Linnean Society, 152 : 465-512.

Muleta, D., F. Assefa, S. Nemomissa, and U. Granhall. 2007. Composition of Coffee Shade Tree

Species and Density of Indigenous Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) Spores in Bonga

Natural Coffee Forest,Southwestern Ethiopia. Forest Ecology and Management, 241 : 145-

Najiyati, S., and Danarti. 2004. KOPI: Budidaya dan Pascapanen. Penebar Swadaya. Jakarta.

hlm.

Raina, S., B. P. Chamola, and K. G. Mukerji. 2000. Evolution of Mychorriza. In K.G. Mukerji,

B.P. Chamola, Jagjit Singh (Editors). Mychorrizal Biology. Kluwer Academic Press.

New York. 153—172.

Rini, M.V., H.Azizah and Z.A.Idris. 1996. The effectiveness of two arbuscular mycorrhiza

species on growth of cocoa (Theobroma cacao L.) seedlings. Pertanika J. Trop. Agric. Sci.

: 197—2004.

Sastrahidayat, I. R., K. Wakidah, and Syekhfani. 1999. Pengaruh Mikoriza Vesikular Arbuskula

Terhadap Peningkatan Enzim Fosfatase, Beberapa Asam Organik, dan Pertumbuhan Kapas

(Gossypium hirsutum L.) Pada Vertisol dan Alfisol. Agrivita, 21: 1

Schachtman, D. P., R. J. Roberts, and S. M. Ayling. 1998. Phsphorus Uptake by Plants: From Soil

to Cell. Plant Physiology, 116 : 447-453

Schubler, A., D. Schwarzott, and C. Walker. 2001. A New Fungal Phylum, the Glomeromycota:

Phylogeny and Evolution. Mycological Research, 105 : 1413--1421.

Sieverding, E. 1991.Vesicular Arbuscular Mycorrhiza Management in Tropical Agrosystems.

Deutsche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ) Gmbh. Eschborn.Smith, S.E.

and D.J. Read. 2008. Mycorrhizal Symbiosis. 3

rd

edition. Academic Press, New York.

Published

2017-10-30

Issue

Section

Artikel