Aplikasi Asap Cair dan Arang Hitam Hasil Pirolisis Tempurung Kelapa dalam Produksi Karet
DOI:
https://doi.org/10.25181/prosemnas.v0i0.422Abstract
Petani karet umumnya menggunakan bahan penggumpal yang tidak dianjurkan seperti tawas dan pupuk TSP (fosfat) sehingga menyebabkan penurunan mutu karet. Untuk meningkatkan kualitas bahan olah karet, petani karet diharuskan untuk menggunakan bahan penggumpal anjuran seperti asam format, formula asam organik dan anorganik lemah. Namun bahan tersebut tidak murah dan siap tersedia di tingkat petani. Asap cair yang dihasilkan dari pirolisis dari berbagai bagian tanaman mengandung fenol dan asam sehingga dapat digunakan sebagai koagulan lateks. Dalam proses pirolisis, selain asap cair diperoleh juga tar dan arang hitam. Arang hitam dari berbagai bahan tanaman seperti tempurung kelapa dapat digunakan sebagai bahan pengisi karet yang aktif yaitu bahan pengisi yang fungsinya selain memperbesar volume juga dapat memperbaiki kekerasan karet. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan asap cair dan arang hitam tempurung kelapa terhadap proses penggumpalan dan mutu karet yang dihasilkan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Produksi Tanaman dan Analisis Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium SIR Pewa, PTPN VII, Natar. Penelitian bertujuan untuk menentukan dosis asap cair berbasis tempurung kelapa yang sesuai untuk penggumpalan lateks dan penggunaan arang hitam untuk membesar volume karet. Penelitian dilakukan dalam RAK secara faktorial dengan faktor dosis asap cair (0,0 (0,04 % HCOOH), 0,05; dan 0,10) % v/v dan faktor berat arang hitam (0,00; 0,01; dan 0,02) % w/v. Hasil penelitian menunjukkan asap cair 0,05 % per berat lateks dapat digunakan sebagai bahan penggumpal lateks yang dapat menghasilkan karet SIR 20. Asap cair 0,05 % dapat mempercepat waktu penggumpalan dan meningkatkan rendemen karet. Penggunaan arang hitam sampai 0,01 % per berat karet dapat digunakan sebagai bahan pengisi karet, namun pada tingkat dosis arang hitam yang lebih tinggi dapat meningkatkan kadar kotoran dan kadar abu karet. Kata Kunci : Penggumpalan lateks, pirolisis, asap cair, arang hitam, mutu karet, Tempurung KelapaDownloads
References
Rachmad Edison1dan Hartini Oktara: Aplikasi Asap Cair dan Arang Hitam Hasil Pirolisis...
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Polinela 2014 447
Safitri, K., 2010. Pengaruh ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) sebagai penggumpal
lateks terhadap mutu karet. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam
(FMIPA), Universitas Sumatera Utara, Medan.
Suwardin, D. 2010. Pengolahan Bahan Olah Karet. Palembang : Balai Penelitian Sembawa, Pusat
Penelitian Karet.
Sinaga, J. Pengaruh berat arang cangkang kemiri (Aleurites moluccana) sebagai bahan pengisi
terhadap mutu karet. Skripsi. Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
(MIPA, Universitas Sumatera Utara.
Sutin, 2008. Pembuatan asap cair dari tempurung dan sabut kelapa secara pirolisis serta
fraksinasinya dengan ekstraksi. Skripsi.Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Solichin, M. dan A. Anwar. 2006. Deorub K Pembeku Lateks dan Pencegah Timbulnya Bau Busuk
Karet, Sinar Tani.
Sulistiono, P., 2012. Pengaruh penambahan kalsium karbonat (CaCO3) sebagai bahan pengisi
terhadap kekerasan (hardness) pada produk karet flexible joint di PT. Industri Karet
Nusantara. Skripsi. Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (MIPA,
Universitas Sumatera Utara.Asni, Nur dan Dewi Novalinda, 2009. Teknologi pembekuan lateks berkualitas dengan asap cair
(daerub) untuk pemberdayaaan petani karet di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi
Jambi. FEATI. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. 1-10
Baharuddin. 2009. Pengaruh Filler Carbon Black Terhadap Sifat Dan Morfologi Komposit Natural
Rubber/Polypropilene. Seminar Nasional Teknik Kimia 2009. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas
Teknik. UNRI
Darmaji, P. 2009. Teknologi asap cair dan aplikasinya pada pangan dan hasil pertanian. Pidato
Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian pada Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Egwaikhide, P., Akporhonor, E., and Okieimen, F. 2007. Effect of coconut fibre filler on the cure
characteristics physico–mechanical and swelling properties of natural rubber vulcanisates.
International Journal of Physical Sciences Vol. 2 (2), pp. 039-046, February, 2007 Available
online at http://www.academicjournals.org/IJPS ISSN 1992 - 1950 © 2007 Academic Journals
Edison.R., Ersan, dan Eko.S,. 2013. Penggunaan asap cair untuk penggumpalan lateksdan
pengaruhnya terhadap mutu karet SIR, draft laporan penelitian. Politeknik Negeri
Lampung.
Faizal dan Solichin, 2009. Studi penggunaan asap cair, sinar matahari, dan rancangbangun kamar
pengering dengan energi batubarauntuk pengeringan bahan olah karet rakyat. Ringkasan
Ekskutif Hasil-Hasil Penelitian. Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan
Tinggi, 150-151.
Gapkindo, 2013. Luas Tanaman Karet Indonesia. www.Gapkindo. Org. diakses tanggal 7 Maret
Harahap, H. 2008. Effect of curing temperature and calsium carbonat filler on morphology and
tensile properties of NR lateks films. Malaysian Journal of Microscopy. 40(5) : 205-216.
Harahap, H. 2008. Pengaruh pengisi CaCo3 dan temperatur vulkanisasi terhadap sifat-sifat
mekanikal film lateks karet. J. Penelitian Rekayasa. Vol. 1 (2) 12-2008
Johansyah. 2011. Pemanfaatan Asap Cair Limbah Tempurung Kelapa Sebagai Alternatif Koagulan
Lateks. Skripsi. Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara, Medan
Muis, Y., 2007. Pengaruh Penggumpal Asam Asetat, Asam Formiat, dan Berat Arang Tempurung
Kelapa terhadap Mutu Karet. Jurnal Sains Kimia. Vol. 11, No.1, 2007: 21-24
Mili Purbaya, Tuti Indah Sari, Chessa Ayu Saputri, dan Mutia Tama Fajriaty. 2011. Pengaruh
beberapa jenis bahan penggumpal lateks dan hubungannya dengan susut bobot, kadar karet
kering dan plastisitas. Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3 Palembang 351-357, ISBN :
-587-395-4
Manshuri, M, 2009, Kandungan Asap Cair, Komponen Senyawa Penyusun Asap Cair diambil dari
http://produkkelapa.wordpress.com/2009/03/11/ kandungan asap cair komponen
senyawapenyusun asap cair/dikunjungi 14/03/2013