Keragaan Varietas Inpari Pada Lahan Lebak Tengahan di Desa Epil Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan

Authors

  • Suparwoto Suparwoto Peneliti pada BPTP Sumatera Selatan

DOI:

https://doi.org/10.25181/prosemnas.v0i0.369

Abstract

Salah satu komponen teknologi yang memiliki peran nyata dalam meningkatkan produksi dan kualitas hasil komoditas pertanian adalah varietas unggul, diantaranya varietas unggul yang adaptif dan berpotensi hasil tinggi di lahan rawa lebak. Adapun tujuan dari kaji ini untuk melihat keragaan dari varietas Inpari yang dapat tumbuh baik dan produksi tinggi di lahan rawa lebak. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Epil, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada lebak tengahan, dimulai pada musim kemarau tahun 2013. Jumlah varietas unggul yang dikaji sebanyak 5 varietas yaitu Inpari 1, Inpari 4, Inpari 10, Inpari 12 dan Inpari 13 dengan luas lahan 1 ha. Penanaman dilakukan dengan menggunakan bibit dari persemaian ke-2 umur bibit 30 HST. Cara tanam yang digunakan yaitu tegel jarak tanam 25 cm x 25 cm dan jumlah bibit 2-3 bibit/rumpun. Pupuk yang digunakan 100 kg urea, 100 kg SP-36 dan 100 kg KCL/ha. Pemupukan dilakukan 2 kali yaitu pada umur 1 hari setelah tanam (HST) dengan takaran 50 kg urea, 100 kg SP-36 dan 100 kg KCl/ha dan pada umur 4 minggu setelah tanam (MST) dengan takaran 50 kg urea/ha, diberikan secara disebar. Penyulaman dilakukan seminggu setelah tanam, sedangkan penyiangan pertama dan kedua dilakukan masing-masing pada 30 hari dan 60 hari setelah tanam. Bila perlu dilakukan penyiangan ketiga, tergantung keadaan di lapangan. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan mengikuti cara pengendalian terpadu berdasarkan ambang kendali. Penentuan sampel dilakukan secara acak, masing-masing varietas sebanyak 5 tanaman. Hasil gabah diambil dengan ubinan (2,5 m x 2,5 m ) sebanyak 3 kali. Metoda yang digunakan adalah pengamatan langsung di lapangan (observasi) terhadap varietas unggul yang dikaji. Data yang dikumpulkan meliputi : tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, jumlah gabah per malai, persentase gabah isi per malai, dan hasil gabah kering giling. Data yang diperoleh disusun secara tabulasi dan dianalisis dengan uji statistik persamaan nilai tengah (uji –t) dengan menggunakan software program SPSS versi 11.5. Hasil menunjukkan bahwa varietas Inpari 1, Inpari 4, Inpari 10, Inpari 12 dan Inpari 13 sesuai ditanam di lahan lebak dangkal dan tengahan. Kemudian produksi varietas Inpari 4 dan Inpari 10 lebih baik dari varietas lainnya berturut-turut 4,8 ton gkg/ha dan 3,2 ton gkg/ha. Kata kunci : Keragaan, varietas unggul padi, rawa lebak

Downloads

Download data is not yet available.

References

Suparwoto, Waluyo dan Usman Setiawan: Keragaan Varietas Inpari Pada Lahan Lebak Tengahan....

Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Polinela 2014 49

Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Banyuasin. 2012. Musi Banyuasin dalam angka.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Banyuasin. Sekayu Sumatera Selatan.

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2011. Deskripsi varietas padi. Balai Besar Penelitian

Tanaman Padi. Sukamandi. 118 hal.

Bakri dan R.H. Susanto. 2006. Keragaan produksi beberapa varietas padi hasil mutasi radiasi di

daerah rawa lebak di Kecamatan Rambutan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Jurnal

Tanaman Tropika 9 (1) : 24-29.

Daradjat, A.A. 2001. Program pemuliaan partisipatif pada tanaman padi : Konsep dan Realisasi.

Makalah disampaikan pada Lokakarya dan Penyelarasan Perakitan Varietas Unggul

Komoditas Hortikultura melalui Penerapan Program Shuttle Breeding, Jakarta, 19-20

April 2001.

Dede Rohayana dan R. Asnawi. 2012. Keragaan hasil varietas unggul Inpari 7 ,Inpari 10 dan

Inpari 13 melalui pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) di Kabupaten

Pesawaran. Prosiding inovasi hasil penelitian dan pengkajian teknologi pertanian. BPTP

Lampung. Hal.119-128.

IRRI. 1996. Standard Evaluation System for Rice. Internasional Rice Research Institute. Los

Philippines

Jonharnas, Novia, C, Syahrul, Z. 2009. Penampilan beberapa galur harapan padi sawah di Deli

Serdang, Sumatera Utara. Dalam : Bambang Suprihatno, Aan Andang Daradjat, Satoto,

Baehaki, dan Sudir (Ed). Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Padi. Balai Besar

Penelitian Padi. Badan Litbang Pertanian Sukamandi. Halaman :115-122.

Jonharnas, Novia, C, Syahrul, Z. 2009. Penampilan beberapa galur harapan padi sawah di Deli

Serdang, Sumatera Utara. Dalam : Bambang Suprihatno, Aan Andang Daradjat, Satoto,

Baehaki, dan Sudir (Ed). Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Padi. Balai Besar

Penelitian Padi. Badan Litbang Pertanian Sukamandi. Halaman :115-122.

Lesmana, O.S, H.M. Toha, I.Las dan B. Suprihanto. 2004. Varietas unggul baru padi. Balai

Penelitian Tanaman Padi. Sukamandi.

Puslitbang Tanaman Pangan. 2007. Masalah lapang hama, penyakit, hara pada padi. Kerjasama

Puslitbang Tanaman Pangan, BPTP Sumut, BPTP Riau, BPTP Lampung, BPTP DKI,

BPTP DIY, BPTP Sultra, BPTP Kalsel dan IRRI. 78 hal.

Soewito, T, Z. Harahap dan Suwarno. 1995. Perbaikan varietas padi sawah mendukung

pelestarian swasembada beras. Dalam Proseding Simposium Penelitian Tanaman Pangan

III, Bogor, 23-25 Agustus 1993. Kinerja Tanaman Pangan Buku 2, Puslitbangtan Badan

Litbang Pertanian. Hal : -411.

Suparwoto, Rudy Soehendi dan Waluyo. 2012. Kajian usahatani beberapa varietas unggul padi di

lahan rawa lebak tengahan Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Dalam

: Achmad Subaidi, Enti Sirnawati, Astrina Yulianti, Yovita A.D, dan Istriningsih (Ed).

Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi. Balai Besar Pengkajian

dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Medan. Halaman : 288-296.

Yartiwi, Yahumri dan A.Ishak. 2012. Keragaan dan pertumbuhan dan hasil beberapa varietas

unggul baru padi sawah di Bengkulu. Prosiding inovasi hasil penelitian dan pengkajian

teknologi pertanian. BPTP Lampung. Hal.83-91.Badan Pusat Statistik Indonesia. 2013. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik Indonesia.

Jakarta.

Published

2017-10-30

Issue

Section

Artikel