Induksi Partenokarpi Pada Dua Varietas Mentimun (Cucumis sativus L.) dengan Giberelin

Penulis

  • Hayatiningsih Gubali Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
  • Fauzan Zakaria Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
  • Almi Sulistiyona Harun Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.25181/prosemnas.v0i0.738

Abstrak

Parthenocarpy of cucumber is needed in the processing industry because it can save time and cost. This experiment aims to determine the effect of giberelllin on the induction of parthenocarpy and characteristic of cucumber fruit. This study used a split plot design with two factors, namely varieties and gibberellin. Varieties were placed as the main plot consisting of two levels of herkules F1 varieties and magic F1 varieties, while giberelin was placed as a subplot consisting of four levels: control, 100, 200, 300 ppm. The results showed that there was no interaction between varieties and gibberellin. Varieties of hercules F1 and magic F1 varieties provide the same response to the induction of partenocarps. Giberellin with a concentration of 100 ppm has an effect on reducing the number of seeds and for concentrations of 200 and 300 ppm has an effect on fruit weight and fruit length. Keywords: Giberellin, partenocarpi, F1 hybrid

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adnyesuari, 2015. Induksi Partenokarpi Pada Tiga Genotip Tomat Denga Giberelin (GA3). Jurusan Budidaya Pertanian. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. J. Ilmu Pertanian. 18 (1): 56-62.

Annisah. 2009. Pengaruh Induksi Giberelin Terhadap Pembentukan Buah Partenokarpi Pada Beberapa Varietas Tanaman Semangka (Citrullus Vulgaris Schard). (Skripsi) Program Studi Pemuliaan Tanaman. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatra Utara.

Kusuma, B., Syakhril dan Bambang S. 2012. Respon Beberapa Varietas Mentimun (Cucumis sativus L.) Terhadap Pemberian Air Kelapa Tua. Jurnal. Ziraa’ah,35 (3): 197-203

Muchtadi, T. R, dan Sugiyono. 2014. Prinsip Proses Dan Teknologi Pangan. Bandung: ALVABETA.

Pardal. 2001. Pembentukan Buah Partenokarpi Melalui Rekayasa Genetik. Balai Penelitian Bioteknologi Pangan. Bogor. Jurnal Agrobio 4 (2): 45-49.

Patel And Manked. 2014. Effect Of Gibberellins On Seed Germination Of Tithonia Rotundifolia Blake. Departemen Of Botany Gujarat University. India. J.L Of Innovative Research In Secience Enginering And Technology, 3 (3): 40-45.

Rolistyo, 2014. Pengaruh Pemberian Giberelin Terhadap Produktivitas Dua Varietas Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). J. Produksi Tanaman. 2 (1): 457-463.

Salisbury dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Jilid 3. ITB Bandung.

Soedarya. 2009. Mafaat Mentimun. Surabaya: Penebar Swadaya.

Sumpena, U. 2004. Budidaya Mentimun Intensif Dengan Mulsa Secara Tumpang Gilir. Jakarta: PT Penebar Swadaya.

Suswanto. 2009.Berbahayakah Semangka Dan Anggur Tanpa Biji. Dari Inspiration Bioteknologi Semangka DanAnggur.Tanpa.Biji:Http://Inspiration.Bioteknologi.Kompas.Com/2009/06/Semangka-Dan-Anggur-Tanpa-Biji. [diakses 22 Februari 2016].

Syafi'i, 2005. Pengaruh Konsentrasi Dan Waktu Pemberian Giberelin Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Melon (Cucumis Melo L.) Dengan Sistem Tanam Irigasi Tetes (Skripsi). Program Studi Agronomi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Wijayanto. 2012. Respon Hasil Dan Jumlah Biji Buah Semangka (Citrullus vulgaris) Dengan Aplikasi Hormon Giberelin (GA3). Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian. Universitas Halu Oleo. Jurnal Agoteknos, 2 (1): 57-62.

Wulandari, D. 2014. Penngaruh Pemberian Hormon Giberelin Terhadap Pembentukan Buah Secara Partenokarpi Pada Tanaman Mentimun Varietas Mercy. Jurnal Lenterabio, 3 (1): 27-32.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-02-14

Terbitan

Bagian

Artikel