Keragaan Penyuluhan Mendukung Usahatani Padi Sawah di Wilayah Lampung

Penulis

  • Slameto Slameto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung
  • A. Arivin Rivaie Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung

DOI:

https://doi.org/10.25181/prosemnas.v0i0.730

Abstrak

Rice farming is still the economic support of most farmers wetland in the area of Lampung. Efforts to implement innovations related to rice farming tend to still need guidance and counseling. Aspects of extension submitted are expected according to the interests and needs of farmers. How is the extension to farmers in assisting rice farming so far not yet known for certain. Therefore, the purpose of this study is to describe the extent of extension care that occurred in Lampung area related to rice farming. The object of the study is the extension condition in rice production center of Lampung province area covering 16 sub-districts in 3 regencies: Lampung Tengah District (Sub-district: Trimurdjo, Seputih Raman, Seputih Surabaya), South Lampung District (Sub-district: Sragi, Palas, Natar Sub-district), Tanggamus District (Sub-district: Pugung, Talang Padang, Pulau Panggung), Pringsewu District (Sub-distric: Pringsewu, Pardasuka, Sukoharjo, Pagelaran, Banyumas, Gading Rejo, Ambarawa). The source of data is the farmers as the object of extension activities. Method of implementation with survey of data mining through discussion and interview in a structured.Number of respondents 121 farmers. Data and information taken in the form of extension conditions that occurred in the area of study, among others, include aspects of extension, distribution of extension, and so forth. Data analysis and presentation are descriptive statistically. The results of the study indicate that extension activities are still actively conducted on rice farming. Aspects discussed in the extension have a wide spectrum from cultivation to post-harvest, business, fertilizer and so on. Extension models tend to be conventional. Suggestions for institutional extension of agriculture in the future are: (a) Orientation of extension should shift its paradigm from teaching, technology transfer and so on become empowerment of farming society, (b) In the future in doing extension, the officers / counselor besides mastering competence (certification etc) Related to the field of duty then it should also do first based on his own practice experience; (C) Relating to turmoil with the birth of UURI No.23 th.2016 vs.UURI No.16 th.2006, Local Government should immediately by drafting the regulation and the certainty of container extension Keywords :appearance, extension, rice farming 

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Alihamsyah, T. 2004. Potensi dan Pendayagunaan Lahan Rawa untuk Peningkatan Peoduksi Padi. Dalam Kasrino, F. et al., (Eds.). Ekonomi Padi dan Beras Indonesia. Badan Litbang Pertanian, Jakarta.

BPS Provinsi Lampung. 2013. Lampung Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung.

Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Lampung. 2014. Data Statistik Tanaman Pangan Provinsi Lampung. Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Lampung.

Haryono. 2013.Strategi dan Kebijakan Kementerian Pertanian dalam Optimalisasi Lahan Sub-optimal Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. 11 halaman.

Kasryno, F., E. Pasandaran, Erwidodo, A.M. Fagi, T. Pranaji dan I.W. Rusasatra. 2002. Pemikiran Mengenai Visi Pembangunan Pertanian Indonesia 2020 dan Implikasinya Bagi Penelitian Pengembangan Pertanian. Rapat Kerja Badan Litbang Pertanian 11 Juni 2002.

Mardikanto, Totok., 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Diterbitkan Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS (UNS Press). Surakarta.

Masganti. 2013. Teknologi inovatif pengelolaan lahan suboptimal gambut dan sulfat masam untuk peningkatan produksi tanaman pangan. Pengembangan Inovasi Pertanian 6(4):187-197.

Mosher, A.T., 1966.Menggerakkan dan Membangun Pertanian. C.V. Yasaguna, Jakarta.

Mukmin, U., 1992. Peranan Penyuluhan Pembangunan dalam Pelestarian Sumberdaya Alam. Dalam: Penyuluhan Pembangunan Indonesia: Menyongsong Abad XXI. Diedit oleh AVS Hubeis, P. Tjitropranoto, W. Ruwiyanto. Jakarta: PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.

Pudjianto, K., 2009. Partisipasi Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan, Lahan Dan Konservasi Sumberdaya Air Di Sub Das Keduang, Daerah Hulu Das Bengawan Solo, Tesis: Institiut Pertanian Bogor.

Rogers, E. M., 2003. Diffusion of Innovations: 5th Edition. Free Press. New York.

Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 16 Tahun 2006. Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pemerintah Daerah.

Van den Ban, A.W., dan Hawkins, H.S., 1996. Penyuluhan Pertanian. Penerjemah: Haerdiasti, A.D., Terjemahan dari: Agricultural Extension. Yogyakarta: Kanisius.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-02-14

Terbitan

Bagian

Artikel