Jurnal Marshela (Marine and Fisheries Tropical Applied Journal) https://jurnal.polinela.ac.id/marshela <p><strong><span class="fontstyle0">Jurnal Marshela (Marine and Fisheries Tropical Applied Journal) </span></strong><span class="fontstyle0">diasuh oleh <strong>Program Studi Perikanan Tangkap Politeknik Negeri Lampung</strong> dengan jadwal penerbitan 2 (dua) kali dalam satu tahun dengan tujuan menyebarluaskan informasi ilmiah tentang perkembangan perikanan dan Kelautan, antara lain: teknologi perikanan tangkap, teknologi kelautan, inderaja kelautan, akustik dan instrumentasi, teknologi kapal perikanan, teknologi pengolahan hasil perikanan, teknologi budidaya perikanan, bioteknologi kelautan, teknik manajemen pesisir dan kelautan, teknik manajemen lingkungan perairan, kesehatan perikanan, nutrisi dan pakan ikan, lingkungan akuakultur, reproduksi akuakultur</span><span class="fontstyle2">.</span></p> id-ID [email protected] (Dona Setya) [email protected] (Mestiria Harbani Sitepu) Sun, 18 May 2025 00:28:18 +0800 OJS 3.2.1.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN SET NET DENGAN ALAT BANTU LAMPU DI MUARA PANTAI HARAPAN TELUK SEMAKA KABUPATEN TANGGAMUS PROPINIS LAMPUNG https://jurnal.polinela.ac.id/marshela/article/view/4076 <p>Kabupaten Tanggamus merupakan wilayah pesisir yang banyak penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Para nelayan ini tidak hanya menangkap ikan di laut, namun juga menangkap ikan di muara. Salah satunya muara Pantai Harapan yang terletak di Kecamatan Kotaagung Barat, Kabupaten Tanggamus. Nelayan yang menangkap ikan di muara ini menggunakan alat tangkap set net. Penggunaan lampu yang dipasang pada set net di muara Pantai Harapan umumnya menggunakan lampu berwarna putih. Nelayan setempat mengatakan alasan penggunaan lampu berwarna putih adalah karena warna ini lebih terang dibandingkan warna lainnya. Peneliti menyebutkan bahwa warna biru merupakan warna yang lebih efektif untuk menarik perhatian ikan dibandingkan warna lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah ikan yang ditangkap dengan alat tangkap set net dengan penarik cahaya berbagai warna, serta mengetahui spesies ikan apa saja yang tertangkap dengan alat set net. Penelitian ini bersifat eksperimental, yaitu suatu desain yang diujicobakan untuk memperoleh informasi mengenai masalah yang diteliti. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 unit jaring set, dan 3 unit lampu LED kedap air 36 watt bertenaga baterai kering dengan warna terang biru, hijau, dan putih. Hasil tangkapan dipisahkan berdasarkan spesies, dan berdasarkan unit jaring yang ditetapkan, kemudian dihitung jumlah ikan untuk setiap spesies. Data hasil tangkapan yang diperoleh selain persentase hasil tangkapan, juga mencakup data setiap spesies ikan yang tertangkap jarring set net. Sebanyak 175 ekor ikan dan udang berhasil ditangkap menggunakan set net dengan atraktor cahaya biru atau 41,97% dari total hasil tangkapan. set net dengan lampu hijau menangkap 123 ikan dan udang (29,50%), sedangkan set net dengan lampu putih menangkap 119 ikan dan udang atau 28,54% dari total tangkapan. Spesies udang (<em>Macrobrachium equidens</em>) merupakan spesies yang paling banyak ditangkap menggunakan set net, yaitu sebesar 35,97% dari total tangkapan set net. Ikan nila (<em>Oreochromis niloticus</em>) menyumbang 19,42%, ikan serideng (<em>Ambassis nalua</em>) 18,71%, ikan belanak (<em>Moolgarda seheli</em>) 17,75%, dan ikan buntal (<em>Arothron hispidus</em>) menyumbang 8,15% dari total tangkapan.</p> Yusep Sugianto, Syahrudin, Made Ariana, Agus Heri Kuswoyo, Mestiria harbani Sitepu, Fajar Hermawan Hak Cipta (c) 2025 Yusep Sugianto, Syahrudin, Made Ariana, Agus Heri Kuswoyo, Mestiria harbani Sitepu https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.polinela.ac.id/marshela/article/view/4076 Sun, 18 May 2025 00:00:00 +0800 Prediksi Zona Potensial Penangkapan Ikan Selar Menggunakan Citra Satelit Modis dan VIIRS Boat Detection (VBD) di Perairan Maluku Utara pada Musim Barat https://jurnal.polinela.ac.id/marshela/article/view/3940 <p>Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati laut yang melimpah, termasuk potensi perikanan yang besar. Perairan Maluku Utara merupakan area strategis untuk perikanan ikan pelagis kecil seperti ikan selar (Selar crumenophthalmus) yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun, dinamika lingkungan laut akibat perubahan musim, terutama selama Musim Barat, sering memengaruhi distribusi dan ketersediaan ikan, yang berdampak langsung pada hasil tangkapan nelayan setempat. Penelitian ini bertujuan memetakan zona potensial penangkapan ikan selar di wilayah tersebut dengan mengintegrasikan data suhu permukaan laut (SST) dan klorofil-a dari citra MODIS, serta pola aktivitas kapal dari <em>VIIRS Boat Detection </em>(VBD). Dengan metode deskriptif kuantitatif, data sekunder dari Desember 2023 diolah menggunakan perangkat lunak seperti ArcGIS Pro dan XLStat untuk menghasilkan peta distribusi ikan. Analisis dilakukan menggunakan model prediksi MaxEnt. Hasil penelitian mengidentifikasi area dengan konsentrasi klorofil-a tinggi dan suhu optimal sebagai lokasi utama penangkapan, dengan tingkat akurasi yang tinggi. Studi ini memberikan manfaat signifikan bagi nelayan dan pemangku kepentingan dalam meningkatkan efisiensi penangkapan serta mendukung pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan di tengah tantangan perubahan lingkungan.</p> Rakhshanda Shaina Ahava Hidayat, Ayang Armelita Rosalia, Putri Wahyuni, Nuril Khairiyah, Vera Anggarini, Bonita Fransisca, Dinda Nurafni, Riyadi Tri Hak Cipta (c) 2025 Rakhshanda Shaina Ahava Hidayat, Ayang Armelita Rosalia, Putri Wahyuni, Nuril Khairiyah, Vera Anggarini, Bonita Fransisca, Dinda Nurafni, Riyadi Tri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.polinela.ac.id/marshela/article/view/3940 Sun, 18 May 2025 00:00:00 +0800 Efektivitas Penggunaan Jaring Insang Sebagai Alat Tangkap Ramah Lingkungan Di Perairan Karangantu, Serang, Banten https://jurnal.polinela.ac.id/marshela/article/view/3927 <p>Kegiatan perikanan memiliki peran penting dalam menopang perekonomian masyarakat pesisir dan memenuhi kebutuhan pangan global. Namun, pemanfaatan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dapat merusak ekosistem laut, menurunkan produktivitas hasil tangkapan, dan mengancam keberlanjutan sumber daya ikan. Oleh karena itu, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan seperti jaring kejer menjadi salah satu alternatif dalam mendukung perikanan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi seberapa efektif jaring kejer sebagai alat tangkap ramah lingkungan di perairan Karangantu, Serang, Banten. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, mencakup musim puncak dan rendah penangkapan ikan. Metode yang digunakan yaitu metode observasi yaitu dengan melakukan wawancara langsung ke lapangan. Sebanyak 12 sampel unit penangkapan jaring kejer diambil dengan teknik <em>random</em> sampling. Analisis jenis alat tangkap yang ramah lingkungan dilakukan dengan melakukan penjumlahan secara total dan hasil pembobotan nilai pada kuesioner yang didapat setelah melakukan wawancara dengan nelayan. Pembobotan dilakukan dengan pemberian skor yang tertinggi sampai yang terendah.&nbsp; Hasil penelitian menunjukkan alat tangkap jaring kejer yang digunakan nelayan di perairan Karangantu, Serang, Banten termasuk ke dalam kategori alat tangkap ramah lingkungan dengan skor 29,64 menurut penilaian <em>Conduct for Responsible Fisheries</em> (CCRF FAO). Jaring kejer memiliki selektivitas yang baik, hanya menangkap sedikit spesies sampingan (<em>bycatch</em>), dan memberikan dampak minimal terhadap habitat serta keanekaragaman hayati. Meskipun sebagian besar ikan yang tertangkap dalam kondisi segar, kualitas ikan masih dapat ditingkatkan, dan terdapat beberapa jenis ikan yang tidak laku dijual di pasar. Selain itu, alat tangkap ini aman bagi nelayan dan konsumen, serta diterima secara sosial oleh masyarakat nelayan setempat.</p> Shitie Solechah, Ayu Dyah Rahmawati, Aditya Raharja, Ayu Lestari, Siti Herdina Gunawan, Wafika Amira Nurfitri Hak Cipta (c) 2025 Shitie Solechah, Ayu Dyah Rahmawati, Aditya Raharja, Ayu Lestari, Siti Herdina Gunawan, Wafika Amira Nurfitri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.polinela.ac.id/marshela/article/view/3927 Sun, 18 May 2025 00:00:00 +0800 POLA DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LEMPASING TELUK BETUNG LAMPUNG https://jurnal.polinela.ac.id/marshela/article/view/4091 <p>Pelabuhan perikanan pantai (PPP) lempasing terletak di kecamatan teluk betung barat kota bandar lampung dengan luas lahan 42.500 m². Pola distribusi adalah kegiatan mulai dari pembongkaran hasil tangkapan, penyimpanan, transportasi hingga pemasaran. Beberapa saluran pola distribusi yaitu dari pemilik kapal, pegepul, agen, pedagang pasar, pedagang transportasi, pengecer lalu terakhir ke konsumen. Tujuan penelitiaan mengetahui pola distribusi ikan hasil tangkapan di pelabuhan perikanan pantai (PPP) lempasing dan mengidentifikasi pelaku-usaha dalam rantai pola distribusi hasil penangkapan. Penelitian di laksanakan di pelabuhan perikanan pantai lempasing yang terletak di Sukamaju, Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung 35236, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode ini dilakukan dengan wawancara, observasi langsung kelapangan dengan cara peninjauan, pengamatan dan informasi secara langsung dilapangan serta data yang dikumpulkan terdiri dari data data primer, yaitu data hasil wawancara dengan responden langsung. Pola distribusi hasil tangkapan ikan nelayan di pelabuhan perikanan pantai lempasing yang paling umum terjadi adalah pemilik kapal – pengepul – agen – pedagang pasar – pedagang transportasi – pedagang eceran – konsumen. Pola ini menjadi pola distribusi yang paling umum terjadi dikarenakan para pemilik kapal tidak membutuhkan waktu hingga tenaga untuk mendistribusikan hasil tangkapan sehingga pola ini dapat menguntungkan para pemilik kapal dari segi waktu dan lebih efisien. Tetapi juga menjadi kerugian pada pemilik kapal karena harga penjualan lebih murah mengikuti ketentuan dari pengepul.</p> Aprilia Syah Putri, Anisa Alfareza, Fauzi Syahputra, Lalik Salistia Citra Hak Cipta (c) 2025 Aprilia Syah Putri, Anisa Alfareza, Fauzi Syahputra, Lalik Salistia Citra https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.polinela.ac.id/marshela/article/view/4091 Sun, 18 May 2025 00:00:00 +0800 IDENTIFIKASI DESAIN DAN KONSTRUKSI BUBU LIPAT IKAN 170 CM DI BALAI BESAR PENANGKAPAN IKAN (BBPI) SEMARANG, JAWA TENGAH. https://jurnal.polinela.ac.id/marshela/article/view/3998 <p>Bubu merupakan alat penangkap ikan yang bersifat pasif dan memiliki satu atau lebih injab (pintu bubu) dan dioprasikan dengan jumlah bubu kurang dari 300 buah serta dirangkai satu bubu dengan bubu yang lainnya. Kegiatan pengambilan data untuk melengkapi Tugas Akhir (TA) ini dilakukan di Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang pada tanggal 04 Maret-21 Juni 2024. Adapun tujuan kegiatan ini Mengetahui Desain dan Kontruksi bubu lipat ikan 170 cm. Metode yang digunakan dalam memperoleh data pada kegiatan ini yaitu dengan cara&nbsp; Metode observasi lapangan kegiatan ini dilakukan dengan mengukur, perhitungan, dokumentasi. Secara keseluruhan, bubu memiliki komponen badan (<em>body</em>), mulut (<em>funnel</em>) atau injab, dan pintu. Desain dan konstruksi bubu lipat ikan 170 cm di Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang terdiri dari kerangka bubu, kerangka tali, badan jaring (<em>webbing</em>), mulut bubu/ injab. Kerangka bubu lipat ikan 170 cm terbuat dari besi eser SNI berukuran 12 mm dan 8 mm dengan panjang 170 cm, lebar 110 cm, tinggi 60 cm. Pada bagian tali menggunakan tali <em>Polyethylene</em> (PE) ø6mm untuk kerangka tali utama sedangkan untuk tali injab memiliki diameter ø2mm dan Pada bagian jaring berbahan dasar <em>Polyethylene</em> (PE) dengan ukuran <em>mesh size</em> 3 inci dengan ukuran benang D36. Pada mulut bubu/injab terbuat dari besi eser SNI dengan tiga buah rangka yaitu rangka tegak 92 cm, rangka miring 87 cm, dan ragka datar 90 cm.</p> Arif Prayoga Wiraditama, Fauzi Syahputra, Aprilia Syah Putri, Lalik Salistia Citra Hak Cipta (c) 2025 Arif Prayoga Wiraditama Wiraditama, Fauzi, Aprilia, Lalik https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.polinela.ac.id/marshela/article/view/3998 Sun, 18 May 2025 00:00:00 +0800 Antibacterial Effectiveness Test of Sargassum Sp Extract. Against Acne-Causing Bacteria https://jurnal.polinela.ac.id/marshela/article/view/3933 <p>Indonesia merupakan negara maritim dengan 70% luas wilayahnya merupakan perairan, salah satunya adalah rumput laut. Selain memiliki fungsi ekologis dan rumput laut juga memiliki fungsi medis. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh rumput memiliki aktivitas biologis yang luas seperti sebagai antimikroba, antioksidan, antikanker, antivirus dan antijamur. sehingga dengan adanya kandungan senyawa senyawa ini memungkinkan untuk menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri. Salah satu bakteri yang akan di uji adalah <em>Propianobacterium acnes</em>. <em>Propianobacterium acnes</em> merupakan bakteri penyebab jerawat, yaitu kasus yang sering terjadi di negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak <em>Sargassum sp</em>. terhadap bakteri <em>Propianobacterium acnes</em>, menggunakan metode sumur. Sampel makroalga diambil dari petani rumput laut di Lampung dan diekstraksi menggunakan dua metode evaporasi, yaitu waterbath dan rotary evaporator. Pengujian antibakteri dilakukan pada berbagai konsentrasi ekstrak, dengan pengukuran zona hambat menggunakan jangka sorong. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak <em>Sargassum sp</em>. memiliki aktivitas antibakteri terhadap <em>Propianobacterium acnes</em>, dengan rata-rata diameter zona hambat per hari masing-masing 7,51 mm, 7,54 mm, dan 7,61 mm. Namun, aktivitas antibakteri tersebut termasuk dalam kategori lemah. Studi ini menunjukkan potensi Sargassum sp. sebagai bahan aktif antibakteri meskipun masih memerlukan optimasi lebih lanjut untuk meningkatkan efektivitasnya.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Sargassum sp</em>., <em>Propianobacterium acnes</em>, antibakteri, metode sumur, zona hambat.</p> Oktora Susanti, Galuh Ade Rinjani, Vincen Servan, Sonya Sinaga, Rina Farzana, Muhammad Ilham Nur Fadhila, Florentina Br. Sinuraya, Novita Wahyu Febriani, Haris Salben Sinaga, Alif Juan Rahman Hakim, Rizky Hadi Saputra Hak Cipta (c) 2025 Oktora Susanti, Galuh Ade Rinjani, Vincen Servan, Sonya Sinaga, Rina Farzana, Muhammad Ilham Nur Fadhila, Florentina Br. Sinuraya, Novita Wahyu Febriani, Haris Salben Sinaga, Alif Juan Rahman Hakim, Rizky Hadi Saputra https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.polinela.ac.id/marshela/article/view/3933 Sun, 18 May 2025 00:00:00 +0800 Peran Suhu dan Klorofil-a dalam Menentukan Lokasi Penangkapan Ikan Pelagis yang Optimal di Maluku Utara pada Bulan November 2023 https://jurnal.polinela.ac.id/marshela/article/view/3924 <p>Ikan pelagis merupakan jenis ikan yang hidup di lapisan permukaan hingga kolom tengah perairan jauh dari dasar laut. Ikan pelagis umumnya memiliki peran penting dalam ekosistem laut serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena menjadi komoditas utama dalam perikanan tangkap, baik untuk konsumsi domestik maupun ekspor. Ikan tersebut tersebuar luas di perairan Indonesia, terutama di Maluku Utara karena memiliki kondisi suhu dan ketersediaan klorofil-a yang cukup signifikan. Pola migrasi ikan yang bervariasi di setiap bulan dan musimnya akan berakibat pada hasil tangkapan ikan yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan lokasi penangkapan ikan yang optimal pada musim angin barat, yaitu pada bulan November 2023 menggunakan pendekatan berbasis teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) melalui perangkat lunak ArcGIS. Berdasarkan hasil dari pengolahan data pada ArcGIS dapat disimpulkan bahwa suhu rata-rata dari perairan Maluku Utara adalah 30°C dengan rata-rata klorofil-a yang tersebar, yaitu sebesar 0,32 mg/m³. Wilayah yang optimal untuk penangkapan ikan pelagis adalah bagian utara, barat dan timur Maluku Utara.</p> khotijah, Alia Selvi, Zellydia Dinovi Harsa, Ayang Armelita Rosalia Hak Cipta (c) 2025 khotijah, Alia Selvi, Zellydia Dinovi Harsa, Ayang Armelita Rosalia https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.polinela.ac.id/marshela/article/view/3924 Sun, 18 May 2025 00:00:00 +0800