Jurnal Penelitian Pertanian Terapan https://jurnal.polinela.ac.id/jppt <p>Jurnal Penelitian Pertanian Terapan adalah jurnal peer-review yang menerbitkan artikel ilmiah dari disiplin pertanian meliputi tanaman perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura, teknologi pangan, biologi pertanian dan agribisnis. Artikel yang diterbitkan dalam Journal of Applied Agriculture bisa berupa hasil penelitian (asli). Jurnal Pertanian Terapan diterbitkan oleh Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Lampung 3 edisi satu tahun. JPPT telah naik peringkat dari Sinta 3 menjadi Sinta 2 dengan Surat Keputusan Menteri riset dan Technologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia No : 200/M/KPT/2020. <a title="Sertifikat Akreditasi Sinta 2 JPPT" href="https://jurnal.polinela.ac.id/index.php/index/admin/Sertifikat Akreditasi Sinta 2 JPPT">Sertifikat Akreditasi Sinta 2 JPPT</a></p> Politeknik Negeri Lampung. en-US Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 1410-5020 <div> <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <ol type="a"> <ol type="a"> <li>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">Creative Commons Attribution License</a> that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</li> <li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</li> <li>Authors are permitted and encouraged to post their <a href="https://jurnal.polinela.ac.id/index.php/JPPT/about/submissions#onlineSubmissions" target="_self">work online<img src="http://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png" alt="" /></a> (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See <a href="http://opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html" target="_new">The Effect of Open Access</a>).</li> </ol> </ol> </div> <div><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img style="float: left; padding-right: 5px;" src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Lisensi Creative Commons" /></a></div> <div><br />Ciptaan disebarluaskan di bawah <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional</a>.</div> <hr /> DUKUNGAN KELOMPOK TANI DUKUNGAN KELOMPOK TANI TERHADAP PERILAKU PETANI PADI ORGANIK DALAM BUDIDAYA YANG RAMAH LINGKUNGAN https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/3075 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perilaku petani padi organik dalam melakukan budidaya padi yang ramah lingkungan, hubungan antara dukungan kelompok tani dan faktor-faktor lainnya yang berhubungan dengan perilaku petani padi organik dalam melaksanakan budidaya padi yang ramah lingkungan di Desa Purwo Kencono, Lampung Timur. &nbsp;Penelitian ini dilakukan di Desa Purwo Kencono, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur pada bulan Oktober 2022.&nbsp; Responden pada penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok tani Multi Baliwo yang berjumlah 30 orang.&nbsp; Penelitian ini menggunakan metode sensus dengan pendekatan deskriptif-kuantitatif menggunakan pengujian data menggunakan statistik non parametrik uji korelasi Rank Spearman.&nbsp; Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perilaku petani padi organik telah berada pada kategori sedang.&nbsp; Pada penelitian ini terdapat empat faktor yang mempengaruhi perilaku petani yaitu: umur, tingkat pendidikan, dan lama berusahatani, namun hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan hanya dukungan kelompok tani yang berhubungan dengan perilaku petani padi organik dalam melaksanakan budidaya padi yang ramah lingkungan dengan nilai signifikansi 0,487** yang artinya kekuatan korelasinya cukup kuat.&nbsp; Kelompok tani sudah berusaha untuk memaksimalkan perannya kepada petani padi organik khususnya dalam peningkatan perilaku petani padi organik dalam melakukan budidaya padi yang ramah lingkungan</p> Kordiyana K Rangga Indah Listiana Anggun Safitri Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-14 2024-06-14 24 2 161 170 TECHNICAL EFFICIENCY OF SHALLOT FARMING IN INDONESIA : STOCHASTIC FRONTIER APPROACH https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/3307 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi produksi dan efisiensi teknis serta inefisiensi teknis usahatani bawang merah di Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari data sensus pertanian nasional tahun 2013 yang terdiri dari 11.206 petani bawang merah yang digunakan sebagai unit analisis. Data tersebut terdiri dari enam input konvensional dan beberapa faktor latar belakang lainnya yang mempengaruhi produksi bawang merah yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan model <em>stochastic frontier</em> dan diestimasi dengan menggunakan model <em>maximum likelihood</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh input berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah di Indonesia. Tenaga kerja merupakan input yang paling elastis. Nilai rata-rata efisiensi teknis usahatani bawang merah sebesar 0,82 dan masuk kategori cukup efisien. Hal ini menunjukkan adanya &nbsp;peluang peningkatan produksi sebesar 18%. Faktor yang mempengaruhi inefisiensi teknis usahatani bawang merah adalah umur petani, pendidikan, proporsi swadaya, subsidi pemerintah, keanggotaan di koperasi dan kelompok tani serta tingkat komersialisasi. Sementara keanggotaan dalam kemitraan tidak berpengaruh nyata terhadap inefisiensi teknis</p> Ismiasih Ismiasih Jamhari Jamhari Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-14 2024-06-14 24 2 171 180 Development Strategy of Leading Agricultural Commodities: Findings From LQ, GRM, and Shift-Share Analysis https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/3321 <p>This research aims to develop the potential of food crops as a first step in the development planning process. This research was conducted in Majalengka Regency and has resulted in three main studies. First, it identifies staple and non-staple food crops in the region. The data source used consists of time series data from 2018-2022, and primary data with sample determination using the Proportional Random Sampling method. The results of the analysis show that staple food crops in Kabupaten M consist of rice, corn, soybeans, peanuts and green beans, while non-staple food crops include cassava and sweet potatoes. Secondly, the study also indicated that rice is the main food crop in the region. Finally, maize and groundnuts were identified as priority crops for further development. These findings provide valuable information for agricultural development planning, focusing on the development of potential commodities.</p> Ida Marina Mukhlis Mukhlis Adi Oksifa Rahma Harti Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-14 2024-06-14 24 2 181 190 Optimasi Optimasi Minyak Daging Buah Pala dengan Response Surface Methodology (RSM) https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/3428 <p>Daging buah pala merupakan bagian terbesar buah pala (77,8%) dan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan minyak daging buah pala. Tujuan penelitian adalah menentukan suhu dan waktu destilasi yang tepat untuk menghasilkan rendemen minyak daging buah pala yang optimal, menetukan variasi suhu dan waktu destilasi berdasarkan <em>Response Surface Methodology</em> (RSM) dengan persentase rendemen minyak daging buah pala yang optimal dan memenuhi SNI minyak pala serta menentukan kandungan senyawa kimia dominan dalam minyak daging buah pala. Penelitian dilakukan dua tahap. Tahap pertama, yaitu optimasi proses destilasi menggunakan RSM dengan desain <em>Central Composite Design (CCD</em>). Tahap kedua, yaitu pembuatan minyak daging buah pala. Minyak daging buah pala terbaik adalah minyak daging buah pala dengan suhu dan waktu destilasi (95ºC, 4,5 jam) dengan rendemen (0,73%), berat jenis (0,91 g/ml), indeks bias (1,4932), dan kelarutan dalam etanol 90% (20,00%). Hasil Analisa GC-MS minyak daging buah pala menunjukkan kadar myristicin, yaitu 35,30% dan memenuhi SNI. Variasi suhu dan waktu destilasi yang disarankan <em>Design CCD</em>, yaitu 95ºC selama 5,5 jam dengan hasil, yaitu rendemen (0,71%), berat jenis (0,882 g/ml), indeks bias (1,485), dan nkelarutan dalam etanol 90% (16,67%). Hasil analisa yang didapatkan tersebut memenuhi standar mutu SNI minyak pala (SNI 06-2388-2006).</p> Dwi Eva Nirmagusitna Mutia Merry Putri Andini Yeni Ria Wulandari Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-27 2024-06-27 24 2 191 200 10.25181/jppt.v24i2.3428 English https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/3351 <p>The Mobile Waste Bank Program is one of the PT PLN (Persero) UID S2JB TJSL Program’s<br />as an effort to empower and develop community potential, so that there is an increased<br />income through productive activities, along utilizing existing resources to make<br />economically valuable and beneficial to the community. The objectives of this article are to:<br />describes the processing of organic waste into compost and ecoenzymes; and analyze the<br />impact of social investment resulting from the Prabumulih City Mobile Waste Bank program<br />funded by the PT PLN (Persero) UID S2JB TJSL Program. The research used was<br />qualitative and quantitative research method. The sampling method in this study was a<br />purposive sampling technique which was carried out on 15 resource persons. All the stages<br />that must be passed in this research refer to the six phases of the SRoI analysis study method<br />in the guidelines issued by the Social Value UK organization, namely: establishing scope<br />and identifying key stakeholders; mapping outcomes; evidencing outcomes and giving them<br />a value; establishing impact; calculating the SRoI; reporting, using and embedding. The<br />results of organic waste processing at BSP are compost and ecoenzymes as an organic<br />fertilizer. Ecoenzyme is also used as ingredients for making environmentally friendly<br />cleaning products such as dishwashing liquid, hand washing, and bodywash. Based on the<br />results of the SRoI analysis of the Mobile Waste Bank Program in the Prabu Ijo Community<br />Group in Prabumulih City, it shows that the program is worthy to implement. The results of<br />SRoI analysis provide value of 1.12. The investment input value is IDR 506,000,000, for one<br />year calculation has produced a social benefit achievement value that is equivalent of IDR<br />568,538,142 financial value. It is necessary to increase the portion of impact that is greater<br />related to economic activities and business development impact.</p> Desi Aryani Iwan Arissethyadi Yanet Rustam Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-27 2024-06-27 24 2 201 213 10.25181/jppt.v24i2.3351 Indonesia Respons Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L) Ratoon 2 Terhadap Kombinasi Zeolit dan Persentase Pupuk N https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/3311 <p>Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah tanaman yang dibudidayakan untuk diolah menjadi gula. Namun, sampai saat ini Indonesia menjadi negara pengimpor gula karena tidak mampunya industri gula memenuhi kebutuhan dan permintaan gula yang terus meningkat serta tingginya harga jual dalam negeri, sehingga diperlukan impor gula untuk memenuhi kebutuhan gula di Indonesia. Untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan melakukan pemupukan Nitrogen pada tanaman tebu yang dikombinasikan dengan bahan pendamping berupa Zeolit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tebu ratoon 2 dengan pemberian Zeolit dan persentase pupuk N serta interaksi antara Zeolit dan persentase pupuk N. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) disusun secara split plot dengan dua faktor perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali dengan 6 kombinasi perlakuan sehingga didapatkan 18 satuan percobaan. Petak utama dosis Zeolit dengan Z₀ adalah tanpa zeolit dan Z₁ adalah zeolit 700 kg.ha⁻¹ (setara dengan 0,8 kg.8m kairan⁻¹). Anak petak persentase dosis pupuk N dengan P₁ adalah 100% urea (setara dengan 0,36 kg. 8m kairan⁻¹), P₂ adalah 80% urea (setara dengan 0,28 kg. 8m kairan⁻¹), dan P₃ adalah 60% urea (setara dengan 0,21 kg. 8m kairan⁻¹). Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian dosis Zeolit berpengaruh terhadap seluruh parameter variabel pengamatan pertumbuhan yang meliputi tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah ruas. Serta hasil tanaman yang meliputi bobot batang, panjang batang, nilai brix dan rendemen. Pemberian <sub>Persentase</sub> dosis pupuk N tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tebu. Tidak terdapat interaksi antara dosis Zeolit dan persentase dosis pupuk N terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tebu</p> Any Kusumastuti Wiwik Indrawati Abdul Aziz Irene Zaqyah Dian Ayu Afifah Rapi Apsoni Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-27 2024-06-27 24 2 214 224 10.25181/jppt.v24i2.3311 Application Of Edible Coating Aloe Vera On Langsat Punggur Pontianak To Extend Shelf Life https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/3003 <p><em>Langsat Punggur Pontianak has a high economic value in West Kalimantan, because it involves the thousands of workers who win it. Langsat Punggur Pontianak has unique nutritional and organoleptic characteristics. The purpose of this study was to evaluate the effectiveness of using edible coatings from aloe vera in extending the shelf life of Langsat Punggu Pontianak. The research was conducted at the Food Technology and Nutrition Laboratory, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak, from June 2022 to September 2022. The parameters for the tests carried out included weight loss, moisture content, TSS, texture, color, taste, aroma. The results showed that the use of edible coatings combined with cold temperatures could extend the shelf life to 15 days, and if Langsat Punggur Pontianak was stored at room temperature the shelf life would reach 10 days</em></p> Jhon David Haloho Suzanne Laura Liwu Rindengan Barlina Jerry Wungkana Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-27 2024-06-27 24 2 225 230 10.25181/jppt.v24i2.3003 EFFECTS OF BLUE NPK FERTILIZER AND/OR BIOCHAR ON THE GROWTH AND YIELD OF OKRA (Abelmoschus esculentus L.) PLANT USING SILABUKAN SOIL https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/2783 <p>Satu kajian telah dijalankan di rumah kalis serangga Fakulti Pertanian Lestari di Universiti Malaysia Sabah, kampus Sandakan, untuk mengkaji kesan penggunaan baja NPK biru (12:12:17) disebatikan dengan kadar biochar yang berbeza (0, 1 dan 2 tan ha<sup>-1</sup>). Objektif kajian ini adalah menentukan kadar optimum baja NPK biru dan/atau biochar terhadap pertumbuhan dan hasil pokok bendi yang menggunakan tanah Silabukan dan menentukan kandungan nutrisi yang terdapat di dalam tanah sebelum dan selepas kajian. Terdapat 15 rawatan yang telah digunakan di dalam kajian ini dan mempunyai 3 replikasi bagi setiap rawatan. Reka bentuk kajian yang digunakan ialah reka bentuk rawak lengkap (CRD). Data yang telah diperolehi pula dianalisis menggunakan ANOVA satu hala. Keputusan bagi pertumbuhan vegetatif menunjukkan rawatan N5B3 (400 kg<sup>-1</sup> NPK biru &amp; 3 tan ha<sup>-1</sup>) mempunyai ketinggian pokok tertinggi iaitu 185.7 sm serta jumlah bilangan daun tertinggi iaitu sebanyak 31 helai. Bagi keputusan pengeluaran hasil pula, rawatan N4B3 (300 kg<sup>-1</sup> NPK biru dan 3 tan ha<sup>-1</sup> biochar) menunjukkan pengeluaran hasil buah bendi tertinggi iaitu 7 biji serta panjang buah bendi yang terpanjang iaitu 22 sm. Bagi keputusan analisis tanah pula, rawatan N1B1 (0 kg<sup>-1</sup> NPK biru dan 0 tan ha<sup>-1</sup> biochar) menunjukkan bacaan pH tertinggi iaitu 6.3. Rawatan N2B1 (100 kg ha<sup>-1</sup> dan 0 tan ha<sup>-1</sup>) menunjukkan bacaan pertukaran alumunium tertinggi iaitu 1.5 cmol<sub>c</sub> kg<sup>-1</sup>. Rawatan N4B1 (300 kg<sup>-1</sup> NPK biru dan 0 tan ha<sup>-1</sup> biochar) menunjukkan ketersediaan fosforus tertinggi iaitu 0.0592 mg kg<sup>-1</sup>. Secara kesimpulannya, rawatan N4B3 (300 kg<sup>-1</sup> NPK biru dan 3 tan ha<sup>-1</sup> biochar) menunjukkan pertumbuhan yang terbaik untuk menghasilkan jumlah buah bendi sebanyak 7 biji per pokok.</p> Mohamad Suhaizrezal Sauti Elisa Azura Azman Roslan Ismail Chooi Lin Phooi Safikah Lakulassa Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-27 2024-06-27 24 2 231 244 10.25181/jppt.v24i2.2783 Model Pengeluaran Rumahtangga Peternak Ayam Broiler Di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru Provinsi Riau https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/3243 <p><em>Household expenditure is the amount of money used by households to meet household consumption. This study aims to analyze the characteristics of broiler farmers, the structure of household income and expenditure, and analyze the factors affecting broiler farmers household expenditure. This study uses a survey method. The sampling method used simple random sampling with a total sample of 56 broiler farmers. There are 4 findings in this study. First, the age of the broiler farmers is productive with a high school education level. They are experienced in their business. Second, the structure of broiler farmers household income consists of broiler business income and non-farm income. Broiler business income has a large contribution to household income. Third, household expenditure consists of food and non-food expenditure. Non-food expenditure has the largest share of household expenditure. Fourth, significant dominant factors affecting household expenditure are household income, number of family members, savings and household assets. However, farmer's education does not significantly affect household expenditure</em></p> Elinur Elinur Heriyanto Heriyanto Djaimi Bakce Hajry Arief Wahyudi Elfi Rahmadani Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-27 2024-06-27 24 2 245 258 10.25181/jppt.v24i2.3243 Increasing Red Onion Production on a Household Scale Using Coconut Water and NPK as a Growth Stimulant https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/3274 <p class="ABSTRINDO"><em><span style="color: black;">Red onion (Allium ascalonicum L.) is a horticultural plant needed by household consumers as a complement to cooking spices and traditional medicines. Shallot production does not meet market demand in Riau, so it is necessary to bring in shallots from other regions. Efforts to increase shallot production continue to be made to meet market demand in Riau. One of the efforts that can be made to increase the production of shallot plants is through the use of natural growth hormones (ZPT). This research aims to determine the respective effects and interactions of giving concentrations of coconut water and NPK fertilizer on the growth and yield of shallot production. This research is a factorial experiment prepared using a completely randomized design (CRD) consisting of 2 factors, namely the concentration of coconut water and the dose of NPK fertilizer. Factor I: Coconut water concentration which consists of 4 levels, namely: A0 = without coconut water, A1 = 50% coconut water (500 ml coconut water + 500 ml water), A2 = 75% coconut water (750 ml coconut water + 250 ml water) and A3 = 100% coconut water (1000 ml coconut water). Factor II: NPK fertilizer dose consisting of 3 levels, namely: N1 = NPK 125 kg.ha<sup>-1</sup>, N2 = NPK 250 kg.ha<sup>-1</sup>, and N3 = NPK 375 kg.ha<sup>-1</sup>. . Data from the analysis of variance were further tested using Duncan's multiple range test at the 5% level. The research results showed that the combination of coconut water with a concentration of 100% and NPK fertilizer with a dose of 250 kg.ha<sup>-1</sup> increase plant height, increase tuber diameter, increase fresh tuber weight per m<sup>2</sup> and weight of storable tubers per m<sup>2</sup>.</span></em></p> Ardian Ardian Syafrinal Syafrinal Nurbaiti Nurbaiti Elza Zuhry Lisa Kurnia Sari Nursiani Lubis Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-27 2024-06-27 24 2 258 267 10.25181/jppt.v24i2.3274 Habitat Improvement In Effort To Conservation Insect Diversity And Natural Enemies On Potato Cultivation https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/3278 <p>This study aimed to determine the habitat approach on potato cultivation to increase diversity of insects.&nbsp; Habitat improvement design by agricultural system and planting system on different season. This study consisted of two experiments.&nbsp; The first done at planting season from March to July (dry season) and the second done at&nbsp; planting season from October to January (rainy season).&nbsp; Research designed by Split plot design with main plot are farming systems (inorganic farming and organic farming) and the subplot are the design of cropping system (sole potato; potato and cabbage; potato and mustard; potato and onion). The data was analyzed by ANOVA and Tukey test. The result showed that planting season from March&nbsp; to July (dry season) as well as the planting season from October to January (rainy season) showed that insect diversity index, predator population and parasitoid population were higher in organic farming&nbsp; compared to inorganic farming systems. The design of cropping system significantly affect insect diversity index,natural enemies population such as predator Coccinelids and parasitoid Braconid wasp and M. persicae population. In organic farming,&nbsp;&nbsp; intercropping potato with cabbage found the highest insect diversity index and the highest population of parasitoid Braconid wasp and the lowest population of M. persicae. The highest&nbsp; population of predator Coccinelids found at interropping potato with mustard. Combined analysis of the planting on dry season and rainy season showed that&nbsp; insect diversity index and population of parasitoid Baraconid wasp&nbsp; not significantly difference between planting on dry planting and planting on rainy season. On the other hand, population of predator Coccinellids and M. persicae significantly more higher at planting on dry season than planting on rainy season.</p> Lamria Sidauruk Ernitha Panjaitan Lince Romauli Panataria Patricius Sipayung Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-27 2024-06-27 24 2 268 275 10.25181/jppt.v24i2.3278 The Borax Analysis Of The Crackers At Blauran Market, Salatiga City https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/3297 <p>Penyalahgunaan bahan kimia seperti boraks, sebagai bahan tambahan dalam pangan masih sering terjadi. Penyalahgunaan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kekenyalan dan kerenyahan lebih lama pada produk pangan meskipun penggunaan boraks dilarang pada industri pangan. Beberapa produk pangan di pasaran yang kerap dijumpai mengandung boraks adalah tahu, bakso, mie, dan kerupuk. Studi penelitian dan media massa pada beberapa pasar tradisional di Indonesia telah membuktikan dan memverifikasi adanya boraks pada kerupuk. Berdasarkan hal ini kemudian ingin diketahui apakah terdapat hal sama pada distribusi kerupuk di Pasar Blauran, Kota Salatiga. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara kuantitatif status boraks dalam kerupuk yang dijual di Pasar Blauran, Kota Salatiga tahun 2023. Metode penelitian deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan metode <em>purposive sampling</em>. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Faktor pertama adalah jenis kerupuk, terdiri dari empat taraf: kerupuk gendar merk X, kerupuk gendar merk Y, &nbsp;kerupuk terung putih merk X, dan kerupuk terung putih merk Y. Faktor kedua adalah lama perendaman, terdiri dari dua taraf: 10 menit, dan 30 menit. Setiap kombinasi perlakuan dilakukan ulangan sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Uji kuantitatif sampel menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Olah data menggunakan Anova <em>two-factor with replication</em>. Hasil uji menunjukkan bahwa keempat merk sampel kerupuk mengandung boraks &gt;100 ppm. Kandungan boraks tertinggi yaitu pada kerupuk terung putih X perendaman 30 menit (731,974 ppm) dan terendah pada kerupuk terung putih Y perendaman 10 menit (118,055 ppm).</p> Sarlina Palimbong Monang Sihombing Milka Meliana Mulyanto Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-27 2024-06-27 24 2 276 282 10.25181/jppt.v24i2.3297 Peranan Sektor Industri Pengolahan dalam Perekonomian Nusa Tenggara Timur https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/3302 <p>Keselarasan pertumbuhan ekonomi antara sektor industri pengolahan dengan sektor pertanian dalam perekonomian akan mendorong transfer tenaga kerja yang surplus di sektor pertanian ke sektor industri pengolahan. Selanjutnya, kondisi tersebut akan berdampak terhadap peningkatan marginal produktivitas tenaga kerja dan pendapatan di sektor pertanian serta permintaan terhadap produk industri pengolahan. Penelitian ini mengkaji struktur permintaan dan penawaran, output, nilai tambah bruto, dan permintaan akhir sektor industri pengolahan dalam perekonomian Nusa Tenggara Timur. Penelitian dilakukan pada April sampai dengan Oktober tahun 2023. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif pada Tabel Input-Output Nusa Tenggara Timur tahun 2020 yang disusun dari pembaruan Tabel Input-Output Nusa Tenggara Timur tahun 2017. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan output dan nilai tambah bruto yang dihasilkan dalam perekonomian, maka sektor industri makanan dan minuman dapat dikategorikan sebagai sektor industri pengolahan unggulan. Sektor industri pengolahan menggunakan input yang sebagian besar berasal dari produksi dalam wilayah dan permintaan akhir sektor tersebut sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga. Pengambil kebijakan perlu untuk melakukan prioritas pengembangan terhadap sektor industri pengolahan unggulan yaitu sektor industri makanan dan minuman yang berbasis input domestik terutama input yang berasal dari sektor pertanian untuk meningkatkan daya saing dan mampu memenuhi permintaan antara oleh sektor ekonomi lainnya dan kebutuhan ekspor. Disamping itu, perlu juga dilakukan peningkatan profitabilitas, produktivitas, dan pertumbuhan output sektor industri makanan dan minuman untuk meningkatkan daya saingnya dan iklim investasi yang lebih kondusif karena peluang investasi ke depan masih cukup besar.</p> <p>Kata Kunci: input-output, industri makanan dan minuman</p> Johny Agustinus Koylal Stefanus M. Kuang Jemseng C. Abineno Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-27 2024-06-27 24 2 283 295 10.25181/jppt.v24i2.3302 Sekolah Lapang Sistem Bertanam Padi baris Legowo 2:1 Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Padi (Oriza Sativa) https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/3534 <p>Program peningkatan produksi padi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan ketahanan pangan suatu negara, hasil budidaya dan inovasi pasca panen disampaikan dalam penyuluhan pertanian untuk dilaksanakan oleh petani dalam upaya meningkatkan hasil pertaniannya. Salah satu hasil inovasinya adalah cara bercocok tanam padi dengan sistem tanam jajar legowo 2:1 dapat disosialisasikan kepada kelompok tani melalui Sekolah Lapang sehingga petani dapat lebih mudah memahami dan mengikuti demonstrasi praktek di lapangan sebagai bagian dari pengalamannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan jenis penelitian explanatory research jenis survey yang menyoroti hubungan kausal antara variabel penelitian dan menguji hipotesis yang dirumuskan. Subyek penelitian adalah kelompok tani Sindang Kerta Jawa Barat dengan total luas sawah yang ditanami padi sebanyak 2.396 ha oleh 90 orang petani. Penelitian ini menggunakan 2 jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat, masing-masing variabel yang diteliti adalah variabel bebas 1 (X1) adalah kelembagaan atau dinamika kelompok tani, variabel bebas 2 (X2) adalah deretan legowo 2 : 1sistem tanam padi, dan variabel terikatnya adalah peningkatan produksi padi yang dihasilkan (Y). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan SEM PLS. Hasil deskripsi kelembagaan kelompok tani menunjukkan nilai rata-rata &gt;4,01 yang berarti kelembagaan kelompok tani sangat baik, Berdasarkan nilai koefisien jalur atau koefisien jalur, persamaan struktural yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Y = 0,631 X1 – 0,152 X2 yang berarti kelembagaan kelompok berpengaruh positif sedangkan sistem tanam jajar legowo 2:1 berpengaruh lebih kecil terhadap produksi padi yang dihasilkan.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Sistem tanam, kelompok tani, hasil</p> Nataliningsih Nataliningsih Tuti Gantini Nunung Sondari Euis Dasipah Gijanto Purbo Suseno Tatang Mulyana Ani Aas Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Pertanian Terapan http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-27 2024-06-27 24 2 296 306 10.25181/jppt.v24i2.3534