Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani Melalui Penerapan Model Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah di Kabupaten Pesawaran, Lampung

Authors

  • Robet Asnawi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung

DOI:

https://doi.org/10.25181/jppt.v14i1.141

Abstract

One of maintain self-sufficiency is programs realized through the implementation of field school of integrated crops management (SLPTT) target increased quality rice with rice cultivation techniques, increased cropping intensity and productivity of rice. This research was conducted at SLPTT locations of Pesawaran regency (4 district), Lampung Province, from May until September 2010. The number of observed samples consisting of 180 units such as LL VUB (Field Laboratory of New Superior Variety) location is 60 units, LL non VUB location is 60 units and non SLPTT location is 60 units. The treatment applied SLPTT LL VUB is PTT (ICM) model such as superior verieties (Inpari 1, Inpari 7, Inpari 9 and Cigeulis), jajar legowo planting system (2:1 and 3:1), and site-specific fertilizer recommendation (Ministry Agriculture recommendation), and application pattern field school (PFS). At the SLPTT LL non VUB location, treatment applied was Ciherang variety and fertilizer dose of local farmers (specific location), while non SLPTT location adapted to the habits of farmers. Data collected were production cost, yield components, and farming system problems. The results showed that the average productivity of paddy at the SLPTT LL VUB location is 7.174 kg/ha, SLPTT non VUB 6.737 kg/ha and non SLPTT 4.587 kg/ha. Use of new superior varieties (VUB) increased productivity by 8,85% compared with SLPTT non VUB and 47,13% compared with non SLPTT. Farmer income in SLPTT LL VUB locations is Rp.17.410.000,-/ha (R/C=3,15), SLPTT LL non VUB location Rp.13.488.806,-/ha (R/C=2,46) and non SLPTT location Rp.9.885.625,-/ha (R/C=2,34). Through the application of VUB in SLPTT location can increase farmers' income 29,07% to 76,12%. Keywords: increasing, production, income, SLPTT, rice

Downloads

Download data is not yet available.

References

Jurnal Penelitian Pertanian Terapan

Volume 14, Nomor 1, Januari 2014

Rachman, B dan A. Saryoko. 2008. Analisis titik impas dan laba usahatani melalui pendekatan

pengelolaan tanaman terpadu di Kabupaten Lebak-Banten. Jurnal Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian 11 (1): 54-60.

Setyanto, P dan R. Kartikawati. 2008. Sistem Pengelolaan Tanaman Padi Rendah Emisi Gas Metan.

Jurnal Penelitian Tanaman Pangan, Vol 27 (3): 154-163.

Soekartawi. A. 1995. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia. Jakarta Suharno, Idris, M. Darwin,

Sahardi dan Subandi, 2000. Keunggulan dan peluang pengembangan padi varietas Konawe.

Laporan Hasil Pengkajian/Penelitian BPTP Sulawesi Tenggara. 19p.

Suprihatno, B., A.A. Daradjat, Satoto, Baehaki, S.E., Suprihanto, A. Setyono, S.D. Indrasari, M.Y.

Samaullah, dan H. Sembiring. 2009. Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Padi,

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 105 halaman.

Suwalan, S., Nana, S., Bambang S., R. Kusmawa dan Didi Ardi, 2004. Penggunaan Pupuk Alternatif

pada Tanaman Padi Sawah di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kebijakan Perberasan dan

Inovasi Teknologi Padi. Puslitbang Tanaman Pangan, Bogor. Robet Asnawi: Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani Melalui Penerapan Model Pengelolaan...

Volume 14, Nomor 1, Januari 2014 51

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2007b. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Badan

Litbang pertanian. Departeman Pertanian. Jakarta.

Balai Besar Penelitian Padi. 2009. Peningkatan Produksi Padi Melalui IP Padi 400. PedumIP Padi 400.

Balai Besar Penelitian Padi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 48 halaman.

Departemen Pertanian. 2009. Pedoman Umum PTT Padi Sawah. Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian, Departemen Pertanian. 20 halaman.

Dirjen Tanaman Pangan. 2006. Konsepsi Subsidi Benih. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta

Estiningtyas, W., R.Boer., I. Las, dan A. Buono. 2012. Analisis Usahatani Padi Untuk Mendukung

Pengembangan Asuransi Indeks Iklim (Weather Index Insurance): Studu Kasus di Kabupaten

Indramayu. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 15 (2): 158-170.

Fagi. A.M, I.Las, M. Syam, A.K. Makarim, dan A. Hasanuddin. 2002. Penelitian Padi Menuju

Repolusi Hijau Lestari. Badan Litbang Pertanian, Jakarta.

Gani, A. 2002. Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu danSinergisme Komponen Teknologi.

Makalah pada pelatihan tenaga Pendamping. Kegiatan P3T, Bogor-Sukamnadi, 7 – 12 Maret

Hasanuddin, A. 2004. Pengelolaan Tanaman Padi Terpadu : Suatu Strategi Teknologi Spesifik Lokasi.

Makalah Panduan Pelatihan Pemasyarakatan dan Pengembangan Padi Varietas Unggul Tipe

Baru, Balitpa-Sukamandi, 31 Maret – 3 April 2003.

Kementerian Pertanian. 2010. Pedoman Pelaksanaan Sekolah Lapangan Tanaman Terpadu (SL-PTT)

Padi, Jagung, Kedelai, dan Kacang Tanah Tahun 2010. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,

Kementerian Pertanian. 123 halaman.

Makarim, A.K. dan I. Las, 2004. Terobosan Peningkatan Produktivitas Padi Sawah Irigasi Melalui

Pengembangan Model Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT). Seminar

Kebijakan Padi pada Pekan Padi Nasional II, 15 Juli 2004, Sukamandi.

Makarim, A.K., I. Las., A.M. Fagi, I.N. Widiarta, dan D. Pasaribu. 2004. Padi Tipe Baru. Budidaya

dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu. Balai Penelitian Padi. Sukamandi. 48p.

Malian, A.H. 2004. Analisis Ekonomi Usahatani dan Kelayakan Finansial Teknologi Pada Skala

Pengkajian. Bahan Pelatihan “Analisis Finansial dan Ekonomi Bagi Pengembangan Sistem

dan Usaha Agribisnis Wilayahâ€. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian dan Proyek

Pengkajian Teknologi Pertanian Partisipatif. 28 halaman.

Matsushima, S. 1995. Physiology of high yielding rice plants from the viewpoint of yield components

(chapter 8). In.Matsuo et al. (Eds). Science of the rice plant. Volume-2: Physiology. p.737-

Peng, S.G.S. 1994. Evaluation of the new plant ideotype for increased yield potential. In: K.G.

Cassman (Ed). Breaking the Yield Barrier. International Rice Research Institute, Philippines.

P.5-20.

Puslitbangtan, 2001. Pengelolaan Tanaman Terpadu : Pendekatan Inovatif Sistem Produksi Padi.

Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 23 No. 2. Badan Litbang Pertanian-

Puslitbangtan Bogor.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2007a. Rekomendasi Pemupukan N, P, dan K Padi

sawah spesifik Lokasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

halaman.

Published

2017-07-05

How to Cite

Asnawi, R. (2017). Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani Melalui Penerapan Model Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 14(1). https://doi.org/10.25181/jppt.v14i1.141

Issue

Section

Artikel