Region Augmentation and Development Distribution in Lampung Province

Penulis

  • Ambya Ambya

DOI:

https://doi.org/10.25181/esai.v5i1.1033

Abstrak

Regency augmentation performs interesting phenomenon approximating the new autonomous region in Lampung Province.  There had been 10 the new autonomous regions since 1991 until 2008.  The regency augmentation has been presenting the opportunity and new hope for the autonomous region to arrange its own region dialed with welfare escalation and enlargement distribution.  Even though, Regency financing still depend on centralization transfer called general fund allocation.   This paper purposes to analyze the regional inequality between regency and the regency dependency on fiscal toward general fund allocation in Lampung Province. This study did in June until October 2010 with the purposive sampling regency included West Lampung, Tanggamus, Tulang Bawang, East Lampung, Way Kanan and Metro regency.  Time series data analysis with Williamson inequality index and finance dependency with share portion.  Based on the analysis, the Williamson index on region inequality between the new autonomous region and the elderly region performed on lower condition. It is indicating that regency augmentation has been succeeding in creating the development distribution in Lampung Province.  Fiscal dependency on general fund allocation accessible is more than 60% until 80% on income region.   In general, this means that the new autonomous region still depend on general fund allocation significantly, except Tanggamus regency. Key words: augmentation, the regional inequality, general fund allocation

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Ambya Ambya

Staf pengajar pada  Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

Referensi

Badan Pusat Statistik. 2009. Lampung Dalam Angka 2009. Kantor Statistik Provinsi Lampung. Lampung.

Fox, William F., dan Gurley. T (2005), Will Consolidation Imfrove Sub-National Government?, The University of Tennessee, US

Kuncoro, Haryo. 2004. Pengaruh transfer antar pemerintah pada kinerja fiskal pemerintah daerah kota dan kabupaten di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Ekonomi Pembangunan Edisi Ketiga. UPP PMP YKPN. Yogyakarta.

Nurkholis (2006) “Ukuran Optimal Pemerintah Daerah Di Indonesia: Studi Kasus Pemekaran Wilayah Kabupaten/Kota Dalam Era Desentralisasiâ€, Tesis Magister Sains Ekonomi, Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Pemerintah Republik Indonesia, (1999), Undang-Undang No. 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan antar Pemerintah Pusat dan daerah, Jakarta.

Pemerintah Republik Indonesia, (2000), Undang-Undang No.34/2000 tentang Perubahan atas UU Republik Indonesia No. 18.1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Dearah, Jakarta.

Pemerintah Republik Indonesia. 2007. Peraturan Pemerintah No. 78/2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah. (www.indonesia.go.id).

Pemerintah Republik Indonesia. 2004. UU Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah beserta Penjelasannya. Citra Umbara. Bandung.

Sidik, Machfud. 2002. Perimbangan keuangan pusat dan daerah sebagai pelaksanaan desentralisasi fiskal (antara teori dan aplikasinya di Indonesia). (Makalah). Yogyakarta.

Wicaksono, A.T. 2008. Determinan pemekaran wilayah. (Skripsi). Universitas Indonesia. Jakarta.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-07-12

Terbitan

Bagian

Artikel