Karakterisasi Morfofisiologi dan Hasil Minyak 10 Genotip Nilam (Pogostemon cablin Benth.)

Authors

  • Retno Wulansari Politeknik Negeri Lampung
  • Muhammad Tahir Politeknik Negeri Lampung
  • Wiwik Indrawati Politeknik Negeri Lampung
  • Dewi Riniarti Politeknik Negeri Lampung

DOI:

https://doi.org/10.25181/jaip.v6i1.657

Abstract

Characterization of morphophysiology and oil yield of 10 patchouli genotypes (Pogostemon cablin Benth.) aims to test the morphology and physiology character of nine genotypes Aceh patchouli and one comparative clone (Lhokseumawe), obtain high yield oil clones (weight plant and essential oil content), and obtain genetic and phenotypic variabilities that can be used as a new genotype selection indicators. The research was conducted at Experimental Field and Plant Laboratory of the State Polytechnic of Lampung in April until November 2016. This research used Randomized Block Design (RBD) with 10 treatment levels and 3 replications.The LSI test results on the physiological character of the nine genotypes and one comparative clone showed that NPL 9 genotypes superior to the variables of the angle of petiole, chlorophyll content, leaf area, specific leaf area, and leaf area index. The NPL 9 genotypes resulted higher yield and rendement yields than other genotypes tested and one comparator, that was 2,36%. The character of stem production and rendement has a genetic variant value greater than the environmental variant. For genetic variability and phenotypic variability in the variables observed relatively uniform so that can not be used as an indicator of selection.   Keywords: Aceh patchouli, leaf character, selection indicator, variability of genotype, variability of phenotype

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Retno Wulansari, Politeknik Negeri Lampung

Politeknik Negeri Lampung

Muhammad Tahir, Politeknik Negeri Lampung

Jurusan Budidaya Tanaman PerkebunanPoliteknik Negeri Lampung

Wiwik Indrawati, Politeknik Negeri Lampung

Jurusan Budidaya Tanaman PerkebunanPoliteknik Negeri Lampung

Dewi Riniarti, Politeknik Negeri Lampung

Jurusan Budidaya Tanaman PerkebunanPoliteknik Negeri Lampung

References

Alnopri, A. (2004). Variabilitas genetik dan heritabilitas sifat-sifat pertumbuhan bibit tujuh genotipe kopi robusta-arabika. JIPI, 6(2), 91-96.

Baihaki, A. (1982). Pengertian “Nested dan Cross Classifed†Variabel serta Mencari Cara Penulisan Komponen Varians dalam Rancangan Percobaan untuk Estimasi Varians Genetik Total. Bandung: Universitas Padjajaran.

Djukri. (2005). Pengaruh perbedaan jarak tanam terhadap pertumbuhan tiga varietas tanaman kedelai (Baluran, Bromo, dan Galunggung). Jurnal Biota, 10(3), 176 – 182.

Effendi, B. J. (2011). Pengaruh konsentrasi pupuk daun dan aplikasi bakteri Synechococcus sp terhadap laju fotosintesis dan produksi biomas tanaman nilam. Skripsi. Universitas Jember.

Gusmayanti, E. & Sholahuddin. 2015. Luas daun spesifik dan indeks luas daun tanaman sagu di Desa Sungai Ambangah Kalimantan Barat. In: Prosiding Semirata Bidang Teknologi Informasi dan Multidisiplin, pp.: 184-192.

Indrawan, I., Kusumastuti, A., & Utoyo, B. (2015). Pengaruh pemberian kompos kiambang dan pupuk majemuk pada pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Agro Industri Perkebunan, 3(1), 47-58.

Insani, C. R. (2013). Karakteristik intersepsi radiasi matahari dan produksi tanaman jagung manis pada arah baris dan kerapatan berbeda. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Li, R. H., Guo, P. G., Michael, B., Stefania, G., & Salvatore, C. (2006). Evaluation of chlorophyll content and fluorescence parameters as indicators of drought tolerance in barley. Agricultural Sciences in China, 5(10), 751-757.

Mukti, D. T., Widaryanto, E., & Wicaksono, K. P. (2015). Simulasi peningkatan suhu malam dan pemberian pyraclostrobin pada tanaman padi (Oryza Sativa L.). Jurnal Produksi Tanaman, 3(2), 98-106.

Nurnasari, E. (2017). Pengaruh kondisi ketinggian tempat terhadap produksi dan mutu tembakau Temanggung. Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri, 2(2), 45-59.

Nuryani, Y., Emmyzar, & Wahyudi, A.. (2007). Nilam Perbenihan dan Budidaya Pendukung Varietas Unggul. Pusat Penelitian Tanaman Perkebunan, Badan Litbang Pertanian.

Permanasari, I., & Kastono, D. (2012). Pertumbuhan tumpangsari jagung dan kedelai pada perbedaan waktu tanam dan pemangkasan jagung. Jurnal Agroteknologi, 3(1), 13-21.

Qosim, W. A. (1999). Variabilitas genetik karakter morfologi tanaman krisan pada generasi MV2 dan MV3 akibat iradiasi sinar gamma. Tesis. Universitas Padjajaran.

Singh, R. K. & Chaudhary, B.D. (1979). Biometrical Method for Quantitative Genetic Analysis. New Delhi: Kalyani Publishers.

Soeparjono, S. & Syamsunihar, A. (2012). Respon aplikasi pupuk daun dan bakteri Synechococus sp terhadap pertumbuhan dan produksi minyak nilam. Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science), 13(2), 180-184.

Thamrin, M. (2016). Penampilan Genotipe Jagung Berumur Genjah pada Pemupukan N Dosis Tinggi dan Rendah di Lahan Sawah setelah Padi di Sulawesi Selatan. Buletin Plasma Nutfah, 19(2), 81-88.

Wahyudi, N. I. S., Sitawati, S., & Wicaksono, K. P. (2017). Perbandingan kemampuan serapan co2 dan penurunan suhu udara dari hutan kota dan taman kota Balikpapan. Jurnal Produksi Tanaman, 5(8), 1265-1274.

Wahyuni, P., Barunawati, N., & Islami, T. (2017). Respon pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mays L. saccharata) dalam sistem tumpangsari dengan kacang hijau (Vigna radiata L.). Jurnal Produksi Tanaman, 5(8), 1308-1315.

Published

2018-05-29

How to Cite

Wulansari, R., Tahir, M., Indrawati, W., & Riniarti, D. (2018). Karakterisasi Morfofisiologi dan Hasil Minyak 10 Genotip Nilam (Pogostemon cablin Benth.). Jurnal Agro Industri Perkebunan, 6(1), 40-48. https://doi.org/10.25181/jaip.v6i1.657

Issue

Section

Article