Identifikasi Wilayah Rawan Banjir Kota Bandar Lampung Dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG)
DOI:
https://doi.org/10.25181/tektan.v6i1.840Abstrak
Development and deforesting were quite in many parts of Indonesia. Change of function become impervious land caused an imbalance of hydrology and watershed conditions. The objective of this research were (1) to determined the class of a flood- prone of Bandar Lampung City, (2) to made a map of flood- prone of Bandar Lampung City. Based on the research, it can be some results: (1) The class interval of flood- prone is 100; (2) Flood- prone levels of Bandar Lampung District is divided into five classes, namely: very low, low, medium, high, very high; (3) The domination of flood- prone area of Bandar Lampung City was medium, the areas of this is 104.74 km2 (57.28%); (4) The highest potential flood- prone was Western Telukbetung sub districkt, that they had the condition were the slope is flat, soil type was inceptisols, height of land was 0.0 to 12.5m from sea water level, and rainfall was high. Keywords: identification, flood-prone, geographical information systemUnduhan
Referensi
Ansori, H. Kuswadi, D. Saputra, A.E. 2012. Klasifikasi Peta Rawan Banjir Kabupaten Belu Dengan Aplikasi Arcgis 9.3 (Jurnal). Jurnal TekTan. Jurusan Teknologi Pertanian.Politeknik Negeri Lampung. Bandar Lampung.
Bakornas Penanggulangan Bencana. 2007. Pedoman Praktis Penanggulangan Bencana Banjir. Bakornas Penanggulangan Bencana.Jakarta.
Bakosurtanal. 2009. Klasifikasi Parameter Rawan Banjir Kabupaten Belu. PSSDAL Bakosurtanal. Bogor.
BAPPEDA Propinsi Lampung. 2009. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi Lampung. BAPPEDA Propinsi Lampung. Bandar Lampung.
Deny. 2008 Konsep Dasar WebGIS. http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/ 2008/05/charter-webgis.pdf. Dikunjungi pada 18 Mei 2012, pukul 15.38.
Primayuda A, 2006. Pemetaan Daerah Rawan dan Resiko Banjir Menggunakan Sistem Informasi Geografis: studi kasus Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (skripsi). Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Purnama A, 2008. Pemetaan Kawasan Rawan Banjir Di Daerah Aliran Sungai Cisadane Menggunakan Sistem Informasi Geografis. (skripsi). Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Puslitanak. 2009. Klasifikasi Tanah. Puslitanak. Bogor.
Santi Sari, 2011. Studi Limpasan Permukaan Spasial Akibat Perubahan Penggunaan Lahan (Menggunakan Model KINEROS). Program Magister Program Studi Teknik. Universitas Brawijaya. Malang
Suhardiman.2012. Zonasi Tingkat Kerawanan Banjir dengan Sisitem Informasi Geografis (SIG) pada Sub DAS Walanae Hilir. Jurnal Penelitian Program Studi Keteknikan Pertanian. Jurusan Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin. Makasar.
Suherlan, E. 2001. Zonasi Tingkat Kerentangan Banjir Kabupaten Bandung mengunakan System Informasi Geografis. (Skripsi). Bogor
Utomo W. Y. 2004. Pemetaan Kawasan Berpotensi Banjir di DAS Kaligarang Semarang dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (skripsi). Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.