Pengembangan Irigasi Bawah Tanah Untuk Irigasi Mikro Melalui Metoda Kapilaritas Tanah
DOI:
https://doi.org/10.25181/prosemnas.v0i0.555Abstrak
Aplikasi irigasi bawah tanah di Indonesia belum begitu berkembangan meskipun system ini memiliki efisiensi pengairan yang tinggi. Penelitian bertujuan untuk memperkenalkan inovasi baru tentang irigasi bawah tanah yang dapat terapkan secara mikro dengan memanfaatkan limbah plastic. Irigasi bawah tanah dibuat dari botol aqua yang dihubungkan dengan sumbu kain. Air akan bergerak secara kapiler membasahi tanah. Hasil uji dirumah kaca menunjukkan bahwa pergerakan air secara kapiler memerlukan waktu 30 menit untuk membasahi tanah hingga diatas kapasitas lapang. Tinggi tanah adalah 10 cm dan diameter pot adalah 10 cm. Sementara itu penguapan air setiap hari adalah 0,4 cm atau 4 mm. Kalau kebutuhan air tanaman setara 5 mm, maka bila pemberian air di botol setinggi 10 cm, maka interval pengairan adalah setiap 20 hari. Hasil inovasi ini berdampak postif bagi pengembangan irigasi mikro khususnya untuk skala rumah tangga dan rumah kaca. Pemanfaatan limbah plastik botol aqua membei kontribusi positif bagi lingkungan karena mampu mengurangi volume limbah. Selain itu irigasi ini hemat air karena tidak ada air hilang karena perkolasi atau limpasan permukaan.Kata kunci: irigasi bawah tanah, irigasi mikro, limbah botol aqua.Unduhan
Referensi
Anonim, 1999, Crop Evapotranspiration-Guideline for Computing Crop Water Requirement, FAO
Corporate Document Repository, (www.fao.com).
Kompas, 2003. Air Mahal? Terapkan Irigasi Mikro! dalam LITBANG PU. Diunduh 2015
http://litbang.pu.go.id/tag/irigasi-mikro.
Sanders, D. 2001. Using Plastic Mulches and Drip Irrigation for Vegetables Horticulture Information Leaflet,
NC Cooperative Extension Resources. downloaded 2015 http://content.ces.ncsu.edu/using-plastic-
mulches-and-drip-irrigation-for-vegetables/.
Stanley, C.D. and Clark.G.A. 2013. Water Requirements for Drip-Irrigated Tomato Production in Southwest
Florida. U.S. Department of Agriculture, UF/IFAS Extension Service, University of Florida, IFAS,
Florida A & M University Cooperative Extension Program, and Boards of County Commissioners
Cooperating. Down loaded 2015. http://edis.ifas.ufl.edu/ss432.
Sutoyo, 2014. Model Sip (Sub Irrigated Planter), diunduh 2015 dari
http://sutoyoridjaya.blogspot.com/2014/10/model-sip-sub-irrigated-planter.html.
Van der Weert, R., 1994, Kondisi Hidrologi Indonesia, WL | Delft Hydraulics.
Wiyono J. 2006. Musim Kemarau Datang, Sistem Irigasi Mikro di Lahan Kering Jadi Pilihan. Tabloid Sinar
Tani, 23 Agustus 2006. Diunduh 2015. http://www.litbang.pertanian.go.id.