Kinerja Kelembagaan Kaitannya Dengan Produksi dan Pendistribusian Benih Padi Bersertifikat Di Wilayah Provinsi Riau
DOI:
https://doi.org/10.25181/prosemnas.v0i0.541Abstrak
Riau Province actually not a central region in particular food crops, but in terms ofimproved seed is experiencing a shortage of 61.37%. This is due to the production ofimproved varieties of seeds that pass the test are still low, so that there is insufficient stock. Institutionally, there are some institutions that directly address the issue of the availability of improved seed in this region. In an effort to meet the needs of improved seed of Food Crops and Horticulture at Riau Province has in charge of five Seed Parent (BBI). BBI As one of the institutions that have a mission of seed multiplication, the obstacles faced are still lack of means and infrastructures breeding facility. Seed development program that is being implemented by the breeder BPSB is empowerment and APBDI by the state budget. In terms of the distribution of seeds breeding, breeders fact that in this case the farmer groups in collaboration with PT SHS and PT Pertani. However, with the system through the budget, the procurement of seeds by both the private institutions are experiencing delays.Unduhan
Referensi
Bambang winarso ; Kinerja Kelembagaan Kaitannya Dengan Produksi dan Pendistribusian Benih Padi...
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015
Rachman, B., Rusastra, IW., dan Kariasa, K. 2000. Sistem Pemasaran Benih dan Pupuk dan Pembiayaan
Usahatani; Prosiding Analisis Kebijakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi
Pertanian. Badan Litbang Pertanian.
Sukamandi dalam Asnawi R. Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani Melalui Penerapan Model
Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah di Kab. Pesawaran – Lampung. Jurnal Penelitian Terapan
Vol. 14 No. 1 (44-52).
UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Riau. 2013. Laporan Tahunan, 2012.A.Suryana dan Utomo, Hadi P. 1997. Subsidi Benih dan Dampaknya Terhadap Peningkatan Produksi
Pangan; Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Litbang Pertanian.
Amiruddin M., dan Ratule MT. 2010. Keragaan Hasil Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Sawah Irigasi
Dalam Kegiatan Perbanyakan Benih Mendukung SLPTT Padi di Sulawesi Tenggara. Prosiding Pekan
Nasional Serealia Nasional.
Atman. 2007. Varietas Unggul Baru Padi Sawah batang Lembang; Deskripsi dan Teknologi Budidaya.
Jurnal Ilmiah Tambua, Vol. VI, No. 2 (153 – 162).
Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau. 2013.
Laporan Tahunan Tahun 2012.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau. 2013. Evaluasi Kinerja Operasi Pangan Riau
Makmur (OPRM) Kegiatan Pengembangan Tanaman Padi Tahun 2009 – 2012 dan Pelaksanaan
Kegiatan Tahun 2013.
Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Rokan Hilir. 2013. Laporan Tahunan Dinas Tahun 2012.
Makarim A.K. dan I. Las. 2004. Terobosan Peningkatan Produktivitas Padi Sawah Irigasi Melalui
Pengembangan Model Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu. Seminar Kebijakan Padi
pada Pekan Padi Nasional II; 15 Juli 2004.
Nurhayati I., Ramdhaniati, S. dan Zuraida, N. 2008. Peranan dan Domonasi Varietas Unggul Baru Dalam
Peningkatan Produksi Padi di Jawa Barat. Buletin Plasma Nutfah Vol. 14, No. 1.(11-13).
Pinem, R. 2007. Apresiasi Hasil Penelitian Padi; Kebijakan Perbenihan Padi Menunjang Program
Peningkatan Produksi Beras Nasional. Direktur Perbenihan. Ditjend Tanaman Pangan; Departemen
Pertanian.
Rachman B. dan A. Saryoko. 2008. Analisis Titik Impas dan Laba Usahatani Melalui Pendekatan
Pengelolaan Tanaman Terpadu Di Kabupaten Lebak, Banten. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian Vol. 11 No. 1 (54 – 60).