Karakteristik dan Masalah Sistem Produksi Usahatani Padi Secara Tradisional Lahan Rawa Lebak di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan
DOI:
https://doi.org/10.25181/prosemnas.v0i0.373Abstrak
Lahan rawa lebak merupakan salah satu sumber daya alam potensial untuk pembangunan pertanian dimasa kini dan masa akan datang. Usaha pemanfaatan lahan ini sesungguhnya bukan hal yang baru, namun telah berlangsung cukup lama. Untuk mengetahui karakteristik dan masalah sistem usahatani di lahan rawa lebak, pada tahun 2013 telah dilakukan penelitian dengan metode survey yang sekaligus menerapkan metode pemahaman pedesaan dalam waktu singkat atau Rapid Rural Apraisal yang disingkat dengan PPWS atau RRA yang mengambil Desa Kota Daro II Kecamatan Rantau Panjang kabupaten Ogan Ilir sebagai desa kasus. Hasil penelitian menunjukkan tingkat teknologi yang diterapkan petani (responden) dalam berusahatani terutama usahatani padi sawah adalah teknologi tradisional dimulai dari mempersiapkan areal pertanaman yang tanpa melakukan pengolahan tanah, penggunaan padi varietas lokal yang berumur panjang (5-6 bulan) sampai pengambilan hasil yang masih menggunakan cara-cara lama dan dan peralatan hanya berupa parang dan ani-ani. Disamping disebabkan oleh kondisi lahan yang masih alami pengaturan airnya belum berkembangnya dengan baik serta adanya gangguan hama dan penyakit, sehingga mengakibatkan hasil yang dicapai kurang memuaskan dengan produksi rata-rata rendah yaitu 2,5 ton dan hanya ditanam satu kali dalam satu tahun. Usaha peningkatan produksi per ha serta penambahan intensitas tanam tanaman padi terutama pada tipologi lahan rawa lebak yang memungkinkan (lebak dangkal dan tengahan) dengan menggunakan padi varietas unggul nasional serta peningkatan pendapatan melalui pembudidayaan akan dihadapkan pada beberapa masalah, antara lain fluktuasi air rawa lebak belum bisa diatur atau masih tergantung pada alam, dan pola curah hujan yang senatiasa berubah-ubah setiap tahun. Disamping faktor teknis agronomis pengembangan sistem usahatani di lahan rawa lebak juga dihadapkan pada masalah modal usaha, rendahnya tingkat pendidikan formal yang pernah diikuti petani, belum berdiri dan atau berfungsinya lembaga-lembaga pedesaan yang mendukung bagi pengembangan sistem usahatani seperti KUD dan kios-kios sarana produksi serta aktivitas pengelolaan usahatani masih dilakukan sendiri-sendiri. Kata Kunci : karakteristik, rawa lebak, produksiUnduhan
Referensi
Waluyo dan Suparwoto: Karakteristik Dan Masalah Sistem Produksi Usahatani Padi Secara Tradisional...
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Polinela 2014
Monografi desa. 2006. Potensi Desa Kota Daro II, Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan
Ilir.
Sulaksono, M . (1991). Usaha pengembangan tanaman pangan di lahan rawa lebak Sumatera
Sealtan. Makalah disampaikan pada seminar nasional teknologi pemanfaatan lahan rawa
loebak. Palembang 23 –24 Oktober 1991.
Puslitbangtanak. 2002. Anomali iklim. Evaluasi dampak, peramalan dan teknologi antisipasinya.
Untuk menekan resiko penurunan produksi. Laporan hasil penelitian. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanah dan Agroklimat.
Waluyo, Suparwoto dan I.G Inu. 2000. Potensi dan peluang pengembangan tanaman pangan di
lahan rawa lebak Sumatera Selatan. Dalam Proseding Seminar Nasional Penelitian dan
pengembangan Pertanian di lahan Rawa. Cipayung, 25-27 Juli 2000.
Waluyo, Supartha, dan M. Syarief. 2004. Uji adaptasi galur-galur harapan dan varietas padi di
lahan rawa lebak. Dalam Laporan tahunan hasil penelitian Kebun Percobaan Kayuagung.
Waluyo, Suparwoto, Supartha dan Legino. 2007. Laporan tahunan kegiatan Prima Tani Desa Kota
daro II, Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir. Balai Pengkajian teknologi
Pertanian Sumatera Selatan.
Indek Pertanaman (IP 200) di Sumatera Selatan. Dalam Proseding Seminar Nasional Hasil-
hasil penelitian dan Pengkajian (Balitbangda) Sumatera Selatan. Palembang, 13-14
Desember 2010.Alkasuma, Agus, dan Waluyo. 2007. Karakterisasi Sumber daya lahan di desa Kota Daro II
Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Sumatera Selatan.