https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/issue/feedJurnal Pengabdian Nasional2024-10-23T03:46:30+00:00Rizka Novi Sesantijpn@polinela.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) is a community service journal published by Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Lampung (Polinela). JPN is a national standard journal that has a main focus on the application of the field of science in community service activities. The scope of community service includes training, marketing, local food security, Appropriate Technology, design, community empowerment, social access, border and underdeveloped areas. Community service is contain of various activities to handle and manage various potentials, constraints, challenges, and problems that exist in the community. Implementation of community service activities also involves community and partner participation. The community service activities are arranged in an activity that aims to improve the welfare, comfort and safety of the community. The purpose of this journal publication is to disseminate applicative science and technology so it can be applied by the community. JPN publishes a journal twice a year, in February and August. Contributors in this journal are Polinela teaching staff and other college.</p>https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/article/view/3768ALIH TEKNOLOGI PANGKAS BENTUK SEBAGAI USAHA MENGOPTIMALKAN PERCABANGAN PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KAKAO PADA KELOMPOK TANI KARYA MAKMUR DESA WIYONO KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN2024-10-22T03:14:26+00:00Tandadita Ariefandra Airlanggatandaditya@polinela.ac.idDimas Prakoswo Widiyanitandaditya@polinela.ac.idAdryade Reshi Gustatandaditya@polinela.ac.idHafiz Luthfitandaditya@polinela.ac.idJoko S.S. Hartonotandaditya@polinela.ac.idAbdul Aziztandaditya@polinela.ac.id<p>Desa Wiyono merupakan desa yang terletak diwilayah Kecamatan Gedong Tataan. Kedua desa tersebut memliliki posisi strategis dan berpotensi dalam pengembangan kakao serta objek wisatanya (Dinas Pertanian Kabupaten Pesawaran, 2019). Kedepanya hal ini akan menjadi daya Tarik kuat bagi wisatawan sehingga dapat mendukung pengembangan agrowisata kampung kakao sekaligus melakukan revitalisasi tanaman kakao di Kabupaten Pesawaran. Namun masih terkendala beberapa masalah diantaranya tanaman yg sudah tua dan sudah tidak produktif lagi sehingga perlunya ada penanggulangan dalam perbaikan atau peremajaan tanaman kakao agar lebih baik kembali. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan di Desa Wiyono yaitu pendampingan tentang berbagai jenis dan metode pemangkasan pada tanaman kakao diantaranya pangkas bentuk, pemeliharaan, dan produksi. Juga peningkatan pemahaman petani untuk mengenal bahan tanam unggul atau klon unggul dalam perbaikan tanaman kakao masyarakat. Berdasarkan hasil dan pembhasan yang telah didapat yaitu sebagai berikut : Peningkatan pemahaman petani mengenai berbagai jenis dan metode pemangkasan pada tanaman kakao diantaranya pangkas bentuk, pemeliharaan, dan produksi dan juga Juga peningkatan pemahaman petani untuk mengenal bahan tanam unggul atau klon unggul dalam perbaikan tanaman kakao di masyarakat.</p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/article/view/3769TEKNOLOGI PENGOLAHAN NATA DE COCO DARI LIMBAH AIR KELAPA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN NILAI EKONOMI PADA KWT MENTARI DI DESA WIYONO2024-10-22T03:19:13+00:00Maryanti Maryantimaryanti@polinela.ac.idFabrina Delvitasarimaryanti@polinela.ac.idWidia Rini Hartarimaryanti@polinela.ac.idIrene Zaqyahmaryanti@polinela.ac.id<p>Desa Wiyono merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. Mayoritas penduduk desa Wiyono (70% dari seluruh tenaga kerja) memiliki mata pencaharian sebagai petani. Menurut BPS Pesawaran (2022), produksi kelapa di Kabupaten Pasawaran mencapai 8.121 ton/tahun dengan luas areal 11.238 ha. Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) adalah tanaman multifungsi yang seluruh bagiannya memiliki manfaat untuk manusia. Nata de coco adalah suatu produk hasil fermentasi oleh bakteri acetobacter xylinum. Produk ini berbentuk padat, kokoh, kuat, putih, transparan, kenyal dan banyak digunakan sebagai salah satu pangan fungsional karena mengandung serat pangan. Saat ini petani mengalami kesulitan dalam mengolah air kelapa menjadi nata de coco karena ketidaktahuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan, sehingga air kelapa yang dihasilkan hanya dibuang begitu saja sebagai limbah. Kondisi seperti ini tentunya membutuhkan transfer ilmu pengetahuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Tim pengusul kegiatan telah merancang metode kegiatan yang diterapkan melalui penyuluhan, demonstrasi, pelatihan, konsultasi, dan bimbingan, serta evaluasi. Setelah program dilakukan diperoleh hasil bahwa pemahaman dan pengembangan teknis teknologi masyarakat meningkat dari 0% menjadi 100% dan penerapan hasil di lapangan sebesar 15%. Dengan dilakukannya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat khususnya kelompok wanita tani Desa Wiyono, diharapkan air kelapa yang sebelumnya tidak bernilai menjadi memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.</p> <p><strong> </strong></p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/article/view/3770PEMBERDAYAAN WANITA TANI UNTUK PENGEMBAGAN GEOTEKSTIL BERBASIS SABUT KELAPA DI DESA CAMPANG RAYA SUKA BUMI BANDAR LAMPUNG2024-10-22T03:24:51+00:00Yose Sebastiantaufiknugrahaagassi@polinela.ac.idTaufik Nugraha Agassitaufiknugrahaagassi@polinela.ac.idAnalianasari Analianasaritaufiknugrahaagassi@polinela.ac.idKurnia Rimadhanti Ningtyastaufiknugrahaagassi@polinela.ac.idSupriyanto Supriyantotaufiknugrahaagassi@polinela.ac.idPridata Gina Putritaufiknugrahaagassi@polinela.ac.id<p class="Abstrak"><span class="AbstrakChar">Kelapa merupakan salah satu komoditas yang paling melimpah di Indonesia. Kelapa, tidak hanya menyajikan makanan, minuman, dan bahan tambahan bagi kita, tetapi juga menghasilkan beberapa produk sampingan seperti sabut kelapa, atau cocofiber. Sabut kelapa asal Desa Campang biasanya dijual tanpa proses pengolahan lebih lanjut sehingga menyebabkan rendahnya nilai jual sabut kelapa tersebut. Namun masalah ini dapat diatasi dengan mengubah serat kelapa menjadi produk yang lebih bernilai seperti geotekstil. Namun terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi petani di Desa Campang Raya seperti terbatasnya pengetahuan dalam pengolahan geotekstil berbahan dasar sabut kelapa, kurangnya pengetahuan tentang pentingnya memiliki mitra usaha, dan terbatasnya pengetahuan dalam mengelola usaha. Permasalahan tersebut pada akhirnya akan membatasi perkembangan usaha mereka yang berkaitan dengan serat kelapa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain dengan memberikan edukasi yang benar tentang serat kelapa dan geotekstil, mengenalkan mereka pada pengolahan serat kelapa, memberikan pelatihan keterampilan, dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengolah serat kelapa menjadi geotekstil. Maksud dan sasaran kegiatan pengembangan masyarakat ini secara umum adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani di Desa Campang Raya sehingga dapat menghasilkan banyak produk dari sabut kelapa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini juga dilakukan agar para petani di Desa Campang Raya mempunyai keterampilan yang cukup dalam memproduksi geotekstil sendiri, mengenalkannya kepada mitra usaha, serta mampu menghitung dan mengelola hasil usahanya sendiri.</span></p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/article/view/3771PENDAMPINGAN KEGIATAN BUDIDAYA IKAN LELE (CLARIAS GARIEPINUS) PADA MEDIA BAK TERPAL DI DESA SUNGAI LANGKA KABUPATEN PESAWARAN2024-10-22T03:31:42+00:00Rahmadi Azizrahmadiaziz@polinela.ac.idPindo Witokorahmadiaziz@polinela.ac.idLinuwih Aluh Prastitirahmadiaziz@polinela.ac.idQorie Astriarahmadiaziz@polinela.ac.id<p>Desa sungai Langka merupakan desa yang terletak diwilayah Kecamatan Gedong Tataan. Kedua desa tersebut memliliki posisi strategis dan berpotensi dalam pengembangan Budidaya perikanan serta objek wisatanya (Dinas Pertanian Kabupaten Pesawaran, 2019). Kedepanya hal ini akan menjadi daya Tarik kuat bagi wisatawan sehingga dapat mendukung pengembangan agrowisata perikanan sekaligus melakukan peningkatan produksi panen ikan lele di Kabupaten Pesawaran. Namun masih terkendala beberapa masalah teknik budidaya ikan lele yang belum baik dan efisien sehingga perlunya ada penanggulangan dalam perbaikan produksi penen ikan lele. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan di Desa Sungai Langka yaitu pendampingan tentang berbagai metode Budidaya ikan lele diantaranya pemilihan bibit yang berkualitas, dan metode budidaya di media bak terpal.</p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/article/view/3772TRANSFER TEKNOLOGI PEMBENAH TANAH PADA GAPOKTAN SINAR HARAPAN DI DESA KRAWANGSARI, LAMPUNG SELATAN, SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN KESUBURAN TANAH2024-10-22T03:35:15+00:00Onny Chrisna P Pradanaonnypradana@polinela.ac.idAkbar H Zainionnypradana@polinela.ac.idAri Wahyunionnypradana@polinela.ac.idGut Tianigutonnypradana@polinela.ac.idRianida Taisaonnypradana@polinela.ac.idSeptiana Septianaonnypradana@polinela.ac.idSiti N Andinionnypradana@polinela.ac.id<p>Saat ini, petani di Desa Krawang Sari yang tergabung dalam Gapoktan Sinar Harapan dihadapkan dengan permasalahan kondisi lahan yang menurun status kesuburannya (pH tanah rendah). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Gapoktan Sinar Harapan dalam penggunaan teknologi pembenah tanah sebagai upaya untuk menjaga kesuburan lahan pertanian. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat bulan, yaitu pada bulan Mei—Agustus 2023. Proses transfer teknologi dilakukan dengan cara penyuluhan pertanian menggunakan teknik ceramah/presentasi, diskusi, demonstrasi cara, dan demonstrasi hasil. Evaluasi dilakukan dengan memberikan kuisioner yang berisi pertanyaan terkait materi penyuluhan yang telah diberikan. Perubahan kemampuan dalam menjawab pertanyaan menjadi indikator adanya perubahan pengetahuan yang dimiliki oleh petani. Sementara untuk peningkatan keterampilan petani dapat dilihat pada saat dilakukannya kegiatan praktik, baik dalam bentuk demonstrasi cara dan hasil. Dari kegiatan demonstrasi cara dan hasil yang telah dilakukan pada demplot tanah percobaan didapati adanya peningkatan pH tanah pada tanah yang telah diaplikasikan pembenah tanah, baik zeolite maupun dolomit. Pada demplot pertama, diperoleh pH tanah awal dengan nilai rata-rata 5,7 kemudian setelah diaplikasikan zeolite nilai rata-rata pH tanahnya naik menjadi 5,9. Sementara itu, pada demplot kedua diperoleh pH tanah awal dengan nilai rata-rata 5,6 kemudian setelah diaplikasikan dolomit nilai rata-rata pH tanahnya menjadi 6.</p> <p><strong> </strong></p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/article/view/3773APLIKASI TRICHODERMA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN BUSUK PANGKAL BATANG DAN BUSUK AKAR PADA BUDIDAYA LADA PERDU DI DESA WIYONO KABUPATEN PESAWARAN2024-10-22T03:41:48+00:00Novi Safitrinovisafitri@polinela.ac.idBambang Utoyonovisafitri@polinela.ac.idKresna Shifa Usodrinovisafitri@polinela.ac.idMade Samenovisafitri@polinela.ac.idLu’lu’ Kholidah Fauziahnovisafitri@polinela.ac.id<p>Desa Wiyono, termasuk desa yang penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Sebesar 69,8% lahan di Desa Wiyono digunakan untuk pertanian, 28,61% digunakan untuk pemukiman serta perdagangan dan jasa, dan 0,68% digunakan untuk jalan. Berdasarkan hasil survei dan diskusi dengan kelompok tani dan masyarakat Desa Wiyono, mereka mendapatkan lada sebagai hasil kerja sama antara Dinas Pertanian Provinsi dengan pihak perkebunan dan pemerintah setempat. Hasil temuan di lapangan hampir 40% tanaman lada khususnya lada perdu yang dibudidayakan oleh petani mitra mengalami patah bagian pangkal batang dan busuk di seluruh bagian tanaman. Hal tersebut disebabkan oleh adanya serangan penyakit busuk pangkal batang dan busuk akar yang menyerang tanaman lada. Oleh karena itu, petani mengingkan solusi yang berkelanjutan dalam penanganan budidaya lada khususnya lada perdu untuk pengelolaan hama dan penyakit tanaman. Berdasarkan hal tersebut maka tim pengabdian Polinela melakukan fokus dalam pengelolaan penyakit yang ramah lingkungan dengan menerapkan tindakan preventif melalui penggunaan agen hayati Trichoderma. Hal ini tentu perlu dilakukan pendampingan dalam penerapan inovasi atau teknologi tersebut. Tim Pengusul kegiatan telah merancang metode kegiatan yang akan diterapkan dengan cara penyuluhan, demonstrasi, pelatihan, konsultasi, dan bimbingan, serta evaluasi. Penyuluhan yang dilakukan dengan menjabarkan dan memberi wawasan tentang pentingnya agen hayati Trichoderma dalam pengendalian penyakit selama proses budidaya lada perdu.</p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/article/view/3774PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI DESA WIYONO KAB. PESAWARAN MENUJU KELOMPOK TANI MANDIRI DAN PROFESIONAL DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN PROVINSI LAMPUNG2024-10-22T03:48:01+00:00Zainal Mutaqinzainalmtqn136@polinela.ac.idYuriansyah Yuriansyahzainalmtqn136@polinela.ac.idFajar Rochmanfajarrochman@polinela.ac.idPriyadi Priyadifajarrochman@polinela.ac.idRizky Rahmadifajarrochman@polinela.ac.idEvi Yunita Sarifajarrochman@polinela.ac.id<p class="Abstrak"><span class="AbstrakChar">Desa Wiyono merupakan desa pertanian memiliki potensi sumber daya alam yang sangat kaya walaupun dilingkup perkotaan. Komoditas utama sektor pertanian adalah padi dan perkebunan juga merupakan unggulan dengan luas areal 549 ha (78% dari luas wilayah Desa) dengan komoditi utama kakao. Kurangnya kapasitas yang memadai telah menjadi kendala dalam meningkatkan ketahanan pangan bagi kelompok tani Desa Wiyono. Diperlukan peningkatan kemandirian dan dinamika kelompok tani melalui transfer teknologi berupa teknik pengomposan dengan memanfaatkan agen hayati serta upaya mendorong kelembagaan berusaha tani yang berbadan hukum. Program membimbing kelompok tani dalam proses pendirian Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dilakukan dengan mengadakan pelatihan tentang penyelenggaraan administrasi kelompok. Pelatihan mengenai teknik pengomposan organik fokus pada pemanfaatan limbah pertanian dan organik sebagai bahan baku untuk menghasilkan kompos dengan modul komposter. Dengan penerapan teknik pengomposan yang efektif, kelompok tani dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Pendekatan ini bukan hanya memberikan manfaat ekonomi langsung bagi kelompok tani, tetapi juga memperkuat kapasitas mereka dalam mengelola usaha pertanian secara berkelanjutan. Oleh karena itu, implementasi program ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diadopsi oleh komunitas pertanian serupa di wilayah sekitarnya.</span></p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/article/view/3775PENGELOLAAN AIR BUANGAN AC SECARA INTEGRAL UNTUK MENGURANGI ANGGARAN BELANJA BAHAN PRAKTEK DAN KEPERLUAN AKADEMIK2024-10-22T03:53:55+00:00Subandi Subandisubandi@polinela.ac.id<p>Pondok Air limbah buangan AC merupakan hasil dari proses pengembunan memiliki sifat fisik dan kimia yang hampir sama dengan aquades, hasil penelitian terdahulu diperoleh data Pengukuran pH Aquadest 6.87, Air AC 6.63, Pengujian Kualitatif Mineral Aquadest Jernih, Air Ac Jernih, Air Kran Putih / Keruh, Pengujian Absorbansi Akuades 0.001, Air AC 0.006, Air Kran 0.374 dengan demikian air buangan AC yang dikelola sedemikian rupa bisa dimanfaatkan sebagai pengganti aquadest untuk kebutuhan praktikum dan perawatan alat lab.Pembuangan limbah AC selama ini belum mendapat perhatian yang baik, sehingga sering terjadi genangan dibeberapa tempat, tumbuh lumut pada dinding gedung dan menyebabkan pelapukan pada kusen jendela ruangan sehingga menimbulkan pemandangan yang tidak baik. Jumlah laboratorium yang berada di Polinela sebanyak 10 laboratorium, masing-masing laboratorium setiap hari memerlukan aquadest sebanyak 40 liter jadi total kebutuhan aquades sebanyak 400 liter. Harga aquades di pasaran perliter Rp 6.000,- dengan demikian Polinela setiap hari memerlukan biaya Rp. 6.000 X 400 liter = Rp. 2.400.000 untuk kebutuhan praktikum dan perawatan alat lab. Apabila air buangan AC yang berada di Polinela dikelola dengan baik secara seksama maka bisa dimanfaatkan untuk keperlua bahan praktek, penelitian mahasiswa dan dosen serta dimanfaatkan untuk beberapa keperluan lainnya, sehingga bisa mengurangi anggran belanja bahan praktek dan keperluan akademik lainnya.</p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/article/view/3776USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA KWT MAKMUR JAYA MELALUI AGRIBISNIS TANAMAN ROSELA DAN LIDAH BUAYA DI KECAMATAN RAJABASA2024-10-22T04:01:01+00:00Edy Humaidiedyhumaidi145@polinela.ac.idBina Unteawatiedyhumaidi145@polinela.ac.idNuni Anggrainiedyhumaidi145@polinela.ac.idI Putu Ajie Windu Kertayogaedyhumaidi145@polinela.ac.idKusmaria Kusmariaedyhumaidi145@polinela.ac.id<p>Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan suatu wadah yang memberikan kesempatan bagi kaum perempuan untuk ikut andil dalam memajukan sektor pertanian. KWT digunakan sebagai sarana guna kelancaran kegiatan pembinaan kepada petani untuk peningkatan kualitas sumber daya petani wanita.</p> <p>KWT Makmur Jaya memiliki anggota sebanyak 30 orang dan telah mayoritas anggota KWT merupakan ibu-ibu yang mempunyai waktu luang dan lahan pekarangan yang belum termanfaatkan untuk kegiatan ekonomis, sehingga perlu adanya penyuluhan guna meningkatkan pengetahuan ibu-ibu KWT untuk memanfaatkan lahan pekarangan yang bernilai ekonomis, serta pengolahan produk turunannya guna meningkatkan pendapatan rumah tangga, salah satu nya setelah penyuluhan dilakukan pendampingan dan pelatihan membuat produk olahan dari tanaman rosela dan lidah buaya.</p> <p>Kegiatan PKM dilaksanakan di Rumah ketua KWT Makmur Jaya, hasil kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT dalam pengolahan tanaman rosela dan lidah buaya, serta produk olahan dari komoditi ini akan dijadikan komoditi unggulan sebagai sumber pendapatan KWT.</p> <p> </p> <p> </p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/article/view/3777BIMTEK BUDIDAYA DAN MARKETING IKAN LELE DENGAN TEKNOLOGI BIOFLOK DI PONDOK PESANTREN MARDHIYATUL QOMARIYAH PESAWARAN2024-10-22T04:32:54+00:00Tulas Apriliatulasaprilia@polinela.ac.idRakhmawati Rakhmawatitulasaprilia@polinela.ac.idRJM Bokautulasaprilia@polinela.ac.idA Fitritulasaprilia@polinela.ac.idJuli Nursanditulasaprilia@polinela.ac.idE Marlinatulasaprilia@polinela.ac.id<p>Pondok pesantren (ponpes) Mardhiyatul Qomariyah merupakan salah satu ponpes terbaik di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Tepatnya terletak di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung Selatan. Topografi Desa Tanjungrejo merupakan dataran rendah dan landai dengan tinggi rata- rata 200 m dari permukaan laut sehingga cocok untuk kegiatan budidaya ikan. Seperti pondok pesantren pada umumnya, kegiatan ponpes adalah sekolah agama dan kegiatan berwirausaha seperti bertani, berkebun, bercocok tanam, dan beternak. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan pengurus pondok terkait bidang budidaya perikanan dan teknik pemasaran online mendorong pengurus mengajukan inisiatif untuk meminta akademisi melakukan kegiatan pengabdian. Kegiatan pengabdian yang dilakukan antara lain sosialisasi budidaya ikan lele dengan teknologi bioflok, praktek membuat kolam bulat dari terpal, praktek teknik budidaya ikan lele dengan teknologi bioflok, dan penyuluhan teknik marketing untuk mencapai pasar yang lebih luas. Peserta yang terdiri dari para santri dan pengurus ponpes sangat antusias dan ikut aktif pada setiap kegiatan. Bimbingan teknis budidaya ikan lele dengan sistem bioflok telah mampu meningkatkan motivasi, wawasan, dan keterampilan para santri Pondok Pesantren Mardhiaytul Qomariyah Pesawaran terkait budidaya ikan lele pada lahan terbatas.</p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/article/view/3782TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMANFAATAN LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM SEBAGAI PUPUK KOMPOS PADA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) BINA SEJAHTERA PEKON SUKOYOSO KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU2024-10-23T03:11:04+00:00Henni Elfandarielfandarihenni@polinela.ac.idYusanto Yusantoelfandarihenni@polinela.ac.idMustika Adzaniaelfandarihenni@polinela.ac.idHevia Purnama Sarielfandarihenni@polinela.ac.idDesty Aulia Putrantrielfandarihenni@polinela.ac.id<p>Jamur tiram merupakan salah satu komoditas hortikultura yang digemari oleh sebagian masyarakat Indonesia karena mudah diolah dan memiliki rasa yang enak. Kelompok wanita tani (KWT) Bina Sejahtera Pekon Sukoyoso merupakan salah satu petani jamur tiram. KWT Bina Sejahtera Pekon Sukoyoso terletak di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Peningkatan produksi jamur tiram di Pekon Sukoyoso mengakibatkan jumlah limbah baglog pun bertambah. Limbah baglog selama ini hanya dibuang dan tidak memiliki nilai ekonomis sehingga dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan pemcemaran lingkungan. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah dengan menggunakan teknologi tepat guna berupa pemanfaatan limbah baglog jamur tiram menjadi pupuk organik (kompos) yang pada akhirnya dapat dipasarkan sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan anggota KWT Bina Sejahtera.</p> <p> </p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/article/view/3783APLIKASI PUPUK KNO3 PUTIH DAN NPK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS BUAH PADA POKTAN KARYA MAKMUR 12024-10-23T03:20:56+00:00Adryade Reshi Gustatandaditya@polinela.ac.idDimas Prakoswo Widiyanitandaditya@polinela.ac.idTandadytya Ariefandra Airlanggatandaditya@polinela.ac.idHafis Lutfitandaditya@polinela.ac.id<p>Desa Wiyono terletak di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Sekitar 80% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani di perkebunan, sebagian menjadi pedagang, dan juga buruh. Secara geografis, Desa Wiyono berjarak sekitar 16 km dari Kampus Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Bandar Lampung. Desa Wiyono memiliki beberapa kelompok tani, salah satunya Kelompok Tani Karya Makmur 1 yang beranggotakan 23 orang. Kelompok tani ini memiliki areal perkebunan rakyat sekitar 60 ha. Tetapi, produktivitas tanaman perkebunan kakao yang dibudidayakan menurun karena jarang dilakukan pemupukan. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu kawasan centra atau penghasil kakao terbesar di Provinsi Lampung. Kabupaten Pesawaran memiliki luas areal kakao sebesar 27.411 ha dengan total produksi pada tahun 2021 mencapai 30 ribu ton, dengan rata-rata produksi per hektarnya kurang lebih adalah 1 ton biji kakao kering. Hal ini dinilai masih cukup rendah mengingat potensi produksi kakao yaitu mencapai 2 ton per hektar biji kering. Terdapat banyak aspek yang mengakibatkan rendahnya produksi kakao di Kabupaten Pesawaran. Rendahnya produktivitas kakao dipengaruhi sebagai beriku: tanaman sudah tua, minimnya pengadaan bibit unggul, kurang intensif pemupukan, serangan hama penggerek buah kakao (PBK), penyakit busuk buah kakao, dan minimnya sanitasi di kebun masyarakat. Rendahnya produktivitas kakao karena pada umumnya petani kakao belum intensif melakukan pemupukan sehingga produksinya rendah dan rentan serangan hama dan penyakit. Untuk meminimalkan kerugian yang dapat menurunkan produktivitas tanaman kakao dapat dilakukan dengan teknologi pemupukan. Dengan melihat potensi tersebut, penerapan pengetahuan dan pemahaman mitra tentang teknologi pemupukan yang diharapkan dapat mengoptimalkan produktivitas kakao dan meningkatkan hasil pendapatan warga Desa Wiyono. Bertolak pada kondisi di atas, tim PKM beserta mahasiswa Politeknik Negeri Lampung bermaksud menyalurkan pengetahuan dan keterampilannya kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan penyuluhan dalam rangka tercapainya tujuan meningkatkan produksi kakao dan pendapatan petani.</p> <p> </p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/article/view/3784PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MELALUI PELATIHAN OLAHAN TAHU DI RAJABASA JAYA RT 009 KOTA BANDAR LAMPUNG2024-10-23T03:27:47+00:00Rahmi Eliyanaelfa.verda@gmail.comElfa Verda Puspitaelfa.verda@gmail.comKristina Agustianielfa.verda@gmail.comNadisa Theresia Putrielfa.verda@gmail.com<p>Pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan pembuatan makanan olahan tahu pada ibu- ibu rumah tangga di lingkungan RT 009 Rajabasa Jaya. Adapun tujuan dari pelatihan ini agar dapat menciptakan jiwa wirausaha para ibu-ibu rumah tangga, meningkatkan keterampilan dalam bidang pengolahan pangan, terutama dalam hal pembuatan olahan tahu, sehingga mampu memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga. Olahan tahu cukup prospektif karena makanan favorit di masyarakat. Tahu mengandung protein yang cukup tinggi, sehingga berpotensi diolah menjadi produk pangan yang bergizi. Bahan dan cara pembuatan olahan tahu mudah diperoleh dan dipraktekkan. Metode pelaksanaan pelatihan dengan metode langsung praktek. Hasil evaluasi pelatihan membuat pangan olahan tahu ini terlaksana dengan baik dan peserta ibu ibu rumah tangga sudah mempunyai kreatifitas dan inovasi dalam membuat olahan tahu.</p> <p> </p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.polinela.ac.id/JPN/article/view/3785PEMBUATAN MODEL CETAKAN PENGECORAN ALUMUNIUM SEBAGAI ALAT PENUNJANG PRAKTIKUM MAHASISWA2024-10-23T03:32:54+00:00Subarjo Subarjosubarjo@polinela.ac.idTriwidodo Triwidodosubarjo@polinela.ac.idFeni Setiawansubarjo@polinela.ac.id<p>Pengecoran logam merupakan metode yang banyak digunakan untuk memproduksi peralatan atau benda teknik serta benda untuk kehidupan sehari-hari. Pada proses pengecoran diperlukan cetakan yang sesuai dengan kebutuhan. Bahan cetakan bermacam-macam ada dari pasir, tanah liat, gipsum dan juga dari logam. Berbagai macam variasi cetakan digunakan dalam proses pengecoran, salah satunya pasir ini umum digunakan dalam dunia industri. Kemudian ada logam yang memebrikan hasil lebih halus. Keterampilan dengan praktek langsung ini mahasiswa siap berkompetisi di dunia kerja atau berwirausaha. Guna mencapai maksud tersebut, Politeknik memberikan pengalaman belajar dan praktek untuk membentuk kemampuan profesional di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat model cetakan pengecoran alumunium untuk praktikum mahasiswa. Hasil pengujian didapatkan bahwa cetakan model C yang mempunyai demensi yang terbaik. Waktu dan suhu pendinginan yang terbaik pada cetakan model A. Model cetakan A, B dan C dapat digunakan untuk penunjang praktikum mahasiswa.</p> <p><strong> </strong></p>2024-10-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024