Seleksi Klon-Klon Bawang Merah (Allium Cepa Var.Aggregatum) Adaftif di Lahan Gambut

Penulis

  • Nurmalita Waluyo Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa)
  • Rismawita Sinaga Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa)
  • M. Anang Firmansyah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa)
  • Iteu M. Hidayat Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa)

DOI:

https://doi.org/10.25181/prosemnas.v0i0.704

Abstrak

The limitation of productive land causes agricultural extensification to lead to marginal lands. Peatland is one of the selected marginal land species, because it is relatively more rare inhabitants, so the possibility of land use conflict is relatively small. The study aimed to select the clones of shallot from high yield on peatland. Selection of clones of shallot located in peatland Kampung Koreng Bangkirai, District of Syah Bangau, Palangkaraya, Central Kalimantan in April -June 2016. Materials used are 20 clones of the crosses and 7 (seven) varieties of parents Sembrani, Kramat 1, Tiron, Maja cipanas, Kramat 2, Bali rubber and Manjung. Each clone / variety was planted on one plot of experiment with the size of 1 x 6 m2 plot with a spacing of shallot about 15 x 20 cm so that there are 164 plants / plots. At 14 HST obtained the lowest number of live plants per plot of clone number 19 (42 plants / 25,60%) and highest of clone number 18 (157 crop / 95,73%). The average number of tillers from 20 tested clones ranged from 1-7 tillers, with the highest number of productive tillers in clone 1 and the lowest number of tillers on clones 20, ie 7.08 and 1.42, respectively. Of the 20 selected clones, selected 5 clones that have number of tubers per hill more than 50 grams of clones numbered 1, 2, 16, 17 and 18. Keywords: Shallot, clones, peatlands

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Agus, F. dan I.G. M. Subiksa. 2008. Lahan gambut: potensi untuk pertanian dan aspek lingkungan. Balai Penelitian Tanah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Basuki, R.S. 2009. Analisis tingkat preferensi petani terhadap karakteristik hasil dan kualitas bawang merah varietas lokal dan impor. J. Hortikultura vol19 (2): 237-248.

BB Litbang SDLP (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. 2008. Laporan tahunan 2008, Konsorsium penelitian dan pengembangan perubahan iklim pada sektor pertanian. Balai Pesar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor.

Biro Pusat Statistik. 2015. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Bawang Merah, 2015. http.//www.bps.go.id.

Firmansyah, M.A., D. Musaddad, T. Liana, M.S. Mokhtar dan M.P. Yufdi.2014. Uji adaptasi bawang merah di lahan gambut pada saat musim hujan di Kalimantan Tengah. J. Hortikultura vol 24 (2): 114-123.

Gunadi, N & Suwandi. 1989. Pengaruh dosis dan aplikasi pemupukan fosfat pada tanaman bawang merah kultivar Sumenep terhadap pertumbuhan dan hasil. Bul. Penel. Hort., vol. XVIII, no. 2, hlm. 98-106.

Halim, A. 1987. Pengaruh pencampuran tanah mineral dan basa dengan tanah gambut pedalaman Kalimantan Tengah dalam budidaya tanaman kedelai. Disertasi Fakultas Pascasarjana, IPB. Bogor.

Mangoendidjojo W, 2003. Dasar – Dasar Pemuliaan Tanaman, Kanisius Yogyakarta.

Permadi, A.H. 1995. Teknologi Produksi Bawang Merah . Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Jakarta 111 p.

Purbiati, T. 2012. Potensi pengembangan bawang merah di lahan gambut. J. Litbang Pert. vol. 31 (3): 113-118.

Putrasamedja, S., dan Suwandi. 1996. Bawang merah di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Jakarta 111 p.

Radjagukguk, B. 1997. Peat soil of Indonesia: Location, classification, and problems for sustainability. In: Rieley and Page (Eds.). pp. 45-54. Biodiversity and sustainability of tropical peat and peatland. Samara Publishing Ltd. Cardigan. UK.

Salampak. 1999. Peningkatan produktivitas tanah gambut yang disawahkan dengan pemberian bahan amelioran tanah mineral berkadar besi tinggi. Disertasi Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Suhardi. 1996. Pengaruh waktu tanam dan pemberian fungisida terhadap intensitas antraknos pada bawang merah. J. Hort., vol. 6, no. 2, hlm. 172-9.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-02-14

Terbitan

Bagian

Artikel