Penggunaan Mulsa Plastik Pada Usahatani Kentang Di Kota Pagar Alam Sumatera Selatan

Penulis

  • Dedeh Hadiyanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan
  • Suparwoto Suparwoto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan
  • Johanes Amirullah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan

DOI:

https://doi.org/10.25181/prosemnas.v0i0.517

Abstrak

Pengkajian dilaksanakan di Kelurahan Agung Lawangan Kecamatan Dempo Utara KotaPagar Alam dengan ketinggian 1100 m di atas permukaan laut pada bulan Mei hinggaAgustus 2012 dengan luas lahan pengkajian 0,25 ha. Perlakuan terdiri dari pemakaianmulsa plastik hitam perak (PHP) dan tanpa mulsa PHP. Pengamatan dilakukan denganmetoda observasi. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah umbi per tanaman, bobot umbi pertanaman, produksi, jumlah penggunaan sarana produksi, dan jumlah tenaga kerja. Data yang terkumpul disusun dalam tabulasi, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan mulsa plastik hitam perak (MPHP) pada usahatani kentang dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah umbi per tanaman, berat umbi per tanaman dan produksi. Produksi yang dicapai dengan memakai mulsa PHP sebesar 27720 kg/ha lebih tinggi dibandingkan tanpa mulsa PHP (23652 kg/ha). Biaya produksi usahatani kentang dengan memakai MPHP lebih besar terutama pada biaya saprodi tetapi biaya tenaga kerja lebih kecil dibandingkan dengan tanpa MPHP. Penerimaan yang diperoleh dalam usahatani kentang dengan memakai MPHP lebih besar yaitu Rp 166.320.000 sedangkan usahatani kentang tanpa MPHP hanya Rp 141.912.000, begitu pula pendapatan yang diperoleh sekitar Rp 93.055.000 lebih besar daripada usahatani tanpa MPHP Rp 72.157.000. Hal ini ditunjukkan oleh nilai BC ratio untuk usahatani kentang pakai MPHP yaitu 1,27 sedangkan BC ratio usahatani tanpa MPHP yaitu 1,03.Kata kunci : Kentang, mulsa PHP, usahatani

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Arsa,I.W, Yohanes Setiyo, dan I Made Nada. 2012. Kajian relevansi sifat piskokimia tanah pada kualitas

dan produktivitas kentang (Solanum tuberrosum L.).

ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/download/7956/6029. (29 Oktober 2014).

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. 2012. Profil desa dan kelurahan. Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Kelurahan Agung Lawangan.

Badan Pusat Statistik Indonesia. 2014. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik Indonesia. Jakarta.

Hamdani. 2009. Pengaruh Jenis Mulsa terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Kultivar Kentang ( Solanum

tuberosum L.) yang Ditanam di Dataran Medium. J.Agron. Indonesia 37 (1) : 14 – 20 (2009).

journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalagronomi/article/viewFile/1389/487 (6 Oktober 2014).

Kuntjoro, A.S. 2000. Produksi Umbi Mini Kentang GO Bebas Virus melalui Perbanyakan Planlet secara

Kultur Jaringan. Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian IPB. Bogor. 62p.

Malian, A. Husni. 2004. Analisis ekonomi usahatani dan kelayakan finansial teknologi pada skala

pengkajian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian dan Proyek Pengkajian

Teknologi Pertanian Partisipatif (The Participating Development of technology Transfer Project

(PAATP). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Rahmat Rukmana. 2006. Usaha Tani Kentang Sistem Mulsa plastik. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Utomo, R.R. Agus Suryanto dan Sudiarso. 2013. Penggunaan mulsa dan umbi bibit (G4) pada tanaman

kentang (Solanum tuberosum L.) varietas Granola. Jurnal Produksi Tanaman Vol (1) nomor 1 Maret

karyailmiah.fp.ub.ac.id/bp/files/2.pdf (6 Oktober 2014).

Wattimena, G. A. 2000. Pengembangan Propagul Kentang Bermutu dan Kultivar Kentang Unggul dalam

Mendukung Peningkatan Produksi Kentang di Indonesia. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu

Hortikultura. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. 86p.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2017-11-06

Terbitan

Bagian

Artikel